Jemaat yang diberkati Tuhan Yesus Kristus.
Waktu terus berjalan, kita telah berada pada hari yang ke-empat puluh setelah Paskah, di mana kita rayakan sebagai hari kenaikan Tuhan Yesus Kristus ke sorga. Alkitab menjelaskan bahwa di saat Yesus Kristus sedang berbicara dengan murid-murid maka terangkatlah Dia ke sorga, lalu duduk di sebelah kanan Tuhan Allah. Peristiwa kenaikan Tuhan Yesus Kristus ke sorga kelihatannya sangat simple. Penekanan kisah kenaikan Tuhan Yesus Kristus ke Sorga lebih menyoroti tentang hal-hal yang dilakukan Yesus Kristus sebelum Dia terangkat ke sorga, sebagaimana kesaksian Injil Markus. Selain bertemu dengan Maria Magdalena yang dari padanya Yesus Kristus pernah mengusir 7 setan, bertemu dengan dua orang dalam perjalanan, juga dengan ke sebelas murid-Nya, Tuhan Yesus Kristus juga telah memberikan suatu tugas penting kepada mereka yaitu untuk memberitakan Injil.
Sebagaimana dalam ayat 15-16, Yesus Kristus berkata “Pergilah ke seluruh dunia, beritakan Injil kepada segala mahkluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum”. Memberitakan Injil ternyata telah menjadi tugas utama dari murid-murid Yesus Kristus. Jika kita perhatikan dengan seksama perintah Tuhan Yesus Kristus ini, maka kita akan dapati ada beberapa pokok penting yang di tekankan di sini yaitu :
Pertama, kata “pergilah ke seluruh dunia”. Kalimat ini mengingatkan kepada murid-murid tentang tempat yang harus mereka tuju untuk melakukan pekabaran Injil. Kata seluruh dunia berarti menuju pada tempat yang sangat luas dan jauh. Murid-murid diingatkan bahwa tugas memberitakan Injil juga jangan hanya di Galilea atau Yerusalem saja, tetapi memberitakan Injil itu harus juga menjangkau kepada segala bangsa yang ada di dunia ini. Pekabaran Injil tidak lagi hanya bersifat ke dalam, kepada satu bangsa, tetapi pekabaran Injil juga harus keluar pada segala suku bangsa di dunia.
Kedua, kata “Beritakan Injil kepada segala makhluk”. Kalimat ini menunjukkan bahwa berita Injil harus dirasakan, bukan hanya oleh satu makhluk hidup yaitu manusia semata, tapi ternyata pada semua makhluk. Hal ini menunjukkan bahwa Injil diberitakan harus melewati batas-batas kehidupan manusia. Injil Yesus Kristus harus berdampak pada segala makhluk ciptaan Tuhan yang ada di dunia; binatang, tumbuhan bahkan makhluk lainya. Perhatian dan kepedulian terhadap lingkungan alam ciptaan Tuhan ternyata juga jadi sasaran penginjilan. Keselamatan dilihat secara Universal.
Ketiga, kata “Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, siapa yang tidak percaya dihukum”. Tuhan Yesus Kristus mengingatkan kepada murid-murid bahwa keuntungan orang yang percaya, hidup mereka akan selamat, sebaliknya yang tidak percaya akan dihukum. Hal ini menunjukkan konsekwensi hidup orang yang menerima Injil, dengan yang tidak. Penghukuman ternyata akan menjadi tindakan Tuhan Allah bagi yang tidak percaya. Jadi kita yang telah mendengarkan dan menerima Injil Yesus Kristus adalah orang-orang yang beruntung dan orang-orang yang berkemenangan.
Jemaat yang diberkati Tuhan Yesus Kristus.
Di hari persatuan Wanita/ Kaum ibu ini, kita diingatkan kembali tentang tugas memberitakan Injil. Sebagai Wanita/ Kaum Ibu kita harus melaksanakan tugas memberitakan Injil. Kita harus berani pergi ke seluruh dunia untuk keluar dari zona nyaman, pada kegiatan rutinitas atau program-program kita masing-masing. Kita harus berani mencari tempat-tempat yang baru dalam rangka menyatakan Injil Yesus Krisus. Kita harus menciptakan inovasi-inovasi baru dalam memberitakan Injil bagi dunia yang belum tersentuh oleh Injil. Apakah itu berkaitan dengan masalah kemiskinan, ketidakadilan, diskrimiasi, trafficking, penganguran, masalah sosial, sentimen keagamaan, budaya atau masalah transgender serta masalah-masalah lingkungan yang tidak sehat dewasa ini. Kita harus mampu menunjukkan bahwa W/KI juga adalah kaum yang mampu memberitakan Injil dalam metode yang lain. Pemberitaan Injil jangan hanya menyentuh pada persoalan-persoalan seremonial belaka atau hanya terpaku pada berita-berita melalui mimba-mimbar gereja tapi seharusnya menyentuh sampai pada masalah-masalah kemanusiaan.
Ujung dunia jangan hanya dibatasi pada masalah-masalah teritorial semata. Kita harus melihat tempat-tempat yang sering diabaikan orang, ditinggalkan orang atau tempat yang sering tidak disukai atau sengaja ditelantarkan orang. W/KI juga harus mampu menunjukkan bahwa kita sebagai kaum perempuan dapat juga memahami berbagai persoalan dunia. Kita harus menjadi perempuan-perempuan yang memiliki mata yang mampu menerobos kegelapan yang sulit dilihat orang. Kita juga harus memiliki kemampuan mendengar suara-suara yang hampir tidak terdengar karena berbagai pergumulan hidup. W/KI juga harus menjadi Wanita yang memobilisasi kekuatan untuk menjaga dan memelihara alam ciptaan ini. W/KI harus menjadi kaum yang ramah terhadap lingkungan serta terus-menerus menjadi pelopor-pelopor tentang pemeliharaan alam semesta. W/KI juga harus jadi kaum yang membawa orang pada keselamatan Yesus Kristus dan menjauhkan umat dari penghukuman Tuhan.
W/KI harus berani untuk terus menyatakan tentang kebenaran-kebenaran agar umat terlepas dari penderitaan. Mungkin orang meragukan kemampuan WKI melakukan hal-hal di atas, sebab kedengarnya terlalu muluk-muluk. Sebenarnya tidak demikian, kita harus percaya bahwa Tuhan Allah turut bekerja dan meneguhkan Firman yang kita beritakan. Tuhan Allah akan memberi kuasa pada kita untuk melakukan semua itu. Sebab Tuhan Allah telah berjanji memberi kuasa bagi kita, sekalipun kita berhadapan dengan kuasa-kuasa di dunia ini. Tuhan Allah memberi jaminan tentang keselamatan bagi kita dalam melaksanakan tugas memberitakan Injil. Tuhan memberkati Firman-Nya. Terpujilah nama Tuhan. Amin.