
DODOKUGMIM.COM – Salam Damai dan Sukacita oleh Yesus Kristus kepada kita semua, Shalom
Alunan musik natal telah kian terdengar bahkan berbagai ornamen dan pernak-pernik natal telah menghiasi segala tempat. Pertanda kelahiran seorang Anak yang selalu kita nantikan dan rayakan bersama telah membawa kebahagiaan disetiap orang yang percaya dan kepercayaan inilah yang menghentarkan kita semua menikmati berkat dan rahmat Tuhan. Itulah wujud cinta dan kasih Allah kepada manusia lewat kelahiran Putra Natal keselamatan boleh menjadi milik bagian setiap manusia. Dan dengan segala persiapan yang sementara kita siapkan, pernakah terlintas tentang makna natal yang seutuhnya dalam pikiran kita semua? Patutlah ini menjadi bahan perenungan yang harus kita pahami sehingga kelahiran sang Putra Natal Yesus Kristus adalah suatu kesaksian iman gang menjadikan setiap orang percaya dan Roh Kudus menuntun dalam ketekunan mengiring Dia.
Jemaat Tuhan
Injil Lukas 1:39-45 menjelaskan tentang Maria mengunjungi sepupunya Elisabet. Mereka bersukacita bersama tentang pekerjaan Allah dalam kehidupan mereka. Apa sebenarnya yang membuat mereka bersukacita/bahagia? Ketika perjalanan Maria dari Nazaret ke pegunungan disebuah kota kecil di Yehuda (Yehuda adalah nama salah satu dari anak-anak Yakub) sebuah pegunungan terletak di Palestina bagian selatan di daerah yang berbukit-bukit. Maria menempuh perjalanan yang panjang dan penuh perjuangan karena pada saat itu Maria sedang mengandung. Kunjungan Maria kepada Elisabet sebagai bentuk mempererat hubungan persaudaraan dan juga menghormati serta memberi semangat kepada Elisabet yang juga sedang mengandung. Ketika Maria sampai di rumah Zakharia, ia memberikan salam. Salam yang diucapkan Maria mengandung rasa syukur atas penyertaan Allah dalam perjalanannya sehingga boleh berjumpa dengan Elisabet. Ini merupakan salam yang mengandung kebahagiaan dengan respon Elisabet pun ketika menerima salam dari Maria, Elisabet pun menerima dengan sukacita serta menyambut kedatangan Maria di rumahnya. Elisabet pun dipenuhi kuasa Roh Kudus karena sesuatu yang yang tidak bisa terjadi ditunjukkan oleh Maria kepadanya. Elisabet mengucapkan kata berkat sebagai pujian kepada Maria, yaitu: “Diberkatilah engkau di antara semua perempuan; dan diberkatilah buah rahimmu.” (band. Luk. 1:28). Dalam kunjungan ini pun membawa sukacita, kebahagiaan dan berkat tersendiri bagi Elisabet. Ia berkata: “Siapakah aku ini sampai ibu Tuhan ku mengunjungi aku? (ayat 43). Elisabet merasa sangat terhormat dan merasa tidak laying karena dikunjungi oleh Maria yang dipahaminya sebagai ibu Tuhannya. Elisabet pun menyadari bahwa Maria adalah seorang perempuan yang sangat luar bisa dipilih Allah dan diistimewakan Allah untuk mengandung dari Roh Kudus dan ini adalah bagian dari rencana dan kuasa yang besar Allah untuk mengerjakan karya keselamatan umat-Nya. Elisabet mengungkapkan keadaan yang layak dialami oleh Maria yakni merasakan kebahagiaan sebagai bentuk ketaatan hamba Tuhan. Demikianlah Elisabet membina hubungan kasih persaudaraan yang harmonis, hidup dalam iman dan pengharapan yang pasti pada janji Tuhan.
Jemaat yang dikasihi dan diberkai oleh Tuhan kita Yesus Kristus…
Makna kebahagiaan yang sesungguhnya adalah bila umat Tuhan hidup dalam iman bersama dengan Tuhan. Ada sukacita membuat kehidupan kita merasa dipenuhi dengan berkat. Melalui pembacaan Alkitab saat ini kita belajar dari pribadi seorang Maria yang hidup taat sebagai hamba Tuhan dan menerima semua rencana Allah dalam hidupnya adalah juga bentuk kebahagian dan sukacita besar menrima tanggung jawab yang telah Allah anugerhakan kepadanya. Maria dan Elisabet sama-sama mendapat kasih karunia Tuhan dengan kuasa Roh Kudus. Maka mengalami situasi ini membuat mereka hidup dalam kebahagiaan dan sukacita sebagai bentuk persaudaraan yang terus tercipta. Inilah bagian rancangan Allah yang hendak kita saksikan dalam pembacaan ini sebagai rancangan untuk membawa keselamtan bagi kita. Bila kita ingin supaya ada kebahagiaan mintalah supaya Roh Kudus bekerja untuk membawa suasana hidup ini ada dalam kepeduliaan, rasa hormat dan persaudaraan yang terjalin diantara kita. Karena dunia sekarang sudah kurang kehidupan yang saling baku beking snang. Sering manusia hanya hidup untuk kepentingan dan keinginan sendiri dari pada menunjukkan hidup yang menjadi berkat dengan memancarkan kebahagiaan dan sukacita. Marilah saudaraku dimasa raya Minggu Adven ke-3 ini, kita membenahi diri untuk saling mememlihara persaudaraan dan saling memancarkan sukacita. Sehingga kebahagiaan yang kita percaya yang bersumber pada Yesus Kristus Sang Putra Natal akan menjadi bagian hidup kita yang sungguh-sungguh percaya pada-Nya. Amin.