Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Dalam pengalaman pelayanan, ada orang yang sering menganggap setiap keberhasilan yang dicapainya adalah karena kemampuan dan kehebatannya, sehingga ia sering mengagung-agungkan dirinya. Orang-orang seperti itu sering kali mengganggap sepeleh sesama manusia dan tidak suka mendengar nasihat orang lain. Karena bagi mereka orang lain tidak sehebat mereka. Padahal sehebat-hebathya manusia, ia tidak sempuma adanya karena telah jatuh dalam dosa. Kesempurnaanya hanya didapat jika seseorang membuka diri terhadap orang lain.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Orang-orang seperti tersebut di atas banyak ditemui waktu itu di Korintus. Mereka menyombongkan diri dengan kemampuan mereka. Mereka itu adalah guru-guru palsu, mereka bermegah karena hal-hal lahiriah, apa yang tampak dari luar dan bukan hal batiniah yang ada di dalam hati. (band. 2:17) Hanya memikirkan soal bagaimana menjadi sukses di dunia ini. Mereka memberitakan injil demi uang dan ketenaran. Sementara Paulus dan rekan-rekannya melakukan pemberitaan Injil itu karena kepedulian terhadap sesuatu yang tersembunyI yang berhubungan dengan hidup kekal. Paulus berharap jemaat belajar dari padanya dalam menjawab tantangan pelayanan. Dari sinilah kita dapat mengenal bagaimana keberadaan guru-guru palsu yaitu dengan mengetahui yang sesungguhnya merupakan motivasi mereka dalam pelayanan. Jika ditemui ada orang yang lebih mementingkan diri sendiri dari pada keutamaan Kristus dalam pelayanan, hindarilah mereka dan pemberitaannya.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Firman Tuhan hari ini mengajak kita sebagai keluarga untuk memiliki kepekaan dan sikap kritis terhadap penyampaian berita lnjil. Janganlah sampai kita terjebak pada casing atau kulitnya saja. Tapi harus mencermati isi yang ada dalam kulit itu. Sebab adakalanya isinya atau apa yang seharusnya disampaikan yaitu Firman Tuhan, tidak seindah dengan motivasi pemberitaannya. Dalam kenyataan, ada beberapa keluarga Kristen yang meninggalkan gereja dan juga imannya kepada Tuhan Yesus akibat hanya memperhatikan hal-hal yang bersifat lahiriah berupa kesombongan `rohani’ dan bukan hal-hal batiniah. Karena itu jadikanlah firman Tuhan dalarn Alkitab sebagai ukuran iman yang benar. Bukan apa yang dikatakan oleh pemberita injil yang menyombongkan `rohaninya’ dan mencari keuntungan. Amin
Doa: Ya Tuhan. Ajarilah kami untuk memiliki kepekaan dan kekritisan dalam mendengan dan memahami Firman-Mu. Agar kami boleh mendapat sesuatu yang bermanfaat dari berita Firman-Mu yang benar untuk membangun dan membaharui hidup ini. Amin