DODOKUGMIM.COM, LIKUPANG – Akhir pekan tak tahu mau kemana? Ayo, berkunjung ke Desa Marinsow, Kecamatan Likupang Timur, Minahasa Utara. Di sini, kamu bisa menimati indahnya Pantai Pall dengan hamparan pasir putih, ada juga benteng peninggalan Belanda hingga air terjun yang dikenal warga dengan nama Aer Jatung.
Udara pagi nan sejuk menyambut saat tiba di Pantai Pall, Senin (29/8/2022), sekira pukul 09.30. Sinar mentari memantulkan kilau pasir putih yang membentang sepanjang bibir pantai. Deru ombak memecah keheningan, seolah bersahutan dengan kicau burung.
Beberapa warga tampak menata dagangannya, seakan tahu ada wisatawan yang bakal menghampiri. Sedang beberapa lainnya, memilih melempar kail, menangkap ikan.
Di sudut lain pantai ini, sepasang kekasih sedang mengambil foto pra-nikah.
“Banyak pengunjung datang di akhir pekan atau hari libur. Namun setiap hari ada yang datang berkunjung,” ujar Dien, wanita paruh baya yang berdagang di Pantai Pall.
Ia sangat bersyukur. “Kami bersyukur tempat dan kesempatan telah tersedia, kami harus memanfaatkannya dengan bijaksana untuk meningkatkan perekonomian,” tuturnya.
Tidak hanya Pantai Pall. Desa Marinsow menawarkan banyak spot wisata. Benteng Belanda, Air Jatung, Hutan Manggrove, Tanjung Patuku, dan Pulau Burung, ini tempat-tempat yang bisa dikunjungi, tanpa perlu mengeluarkan banyak biaya.
Ingin menginap? tak usah kuatir. Di Desa Marinsow, sejumlah penginapan dibangun dengan fasilitas mumpuni. Akses menuju Desa Marinsow sangat mudah. Infrastruktur telah disiapkan pemerintah. Maklum saja, daerah ini ditetapkan pemerintah sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Super Prioritas.
“Desa ini sangat indah. Saya berharap ada banyak wisatawan tertarik untuk datang di sini,” ujar Hukum Tua Desa Marinsow Gabriel Tamasengge, saat bercakap.
Warga pun berlatih untuk menguasai Bahasa Inggris. Tamasengge menuturkan, hal itu untuk mempermudah komunikasi dengan para wisatawan. Kegiatan pembelajaran ini bekerjasama dengan para mahasiswa sebuah universitas di Minahasa Utara.
“Sekarang ini, Pemerintah Desa menyediakan guide lokal untuk memandu wisatawan asing,” tambah dia.
Seolah disulap pemerintah, Tamasengge menuturkan, sejak 2019, Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementrian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (KPUPR) mengucurkan dana miliaran rupiah untuk membangun desa wisata ini.
“Bantuan Pemerintah Pusat diserahkan kepada masyarakat untuk dikelola menjadi bangunan homestay sebanyak 61 unit, diantaranya 59 unit sebagai tempat penginapan, 1 unit bengkel, 1 unit warung masyarakat, dengan syarat dibangun di atas tanah milik sendiri,” jelasnya.
Ketua BPMJ GMIM Bahtera Hayat Marinsow Pdt. Pingkan Palar, S.Th, menuturkan gereja dalam program kerjanya turut mendukung upaya pemerintah memajukan pariwisata di desa ini. “Dalam ibadah-ibadah, jemaat selalu diingatkan untuk berperan aktif mendukung program-program pemerintah,” ucap dia.(dodokugmim/joshuanugraha)