Saudara-saudaraku yang kekasih… segala sesuatu bila dikerjakan secara bersama maka hasilnya akan sangat luar biasa. Untuk bekerja bersama dibutuhkan rasa saling pengertian, suka berkorban dan tidak mementingkan diri sendiri, serta masih banyak hal yang lain. Dalam kepelayanan umat Tuhan dari masa ke masa juga sangat dibutuhkan kerjasama satu dengan yang lain.
Penulis Surat Ibrant di ayat ini menjelaskan secara terperinci bagaimana kebersarnaan dalam pelayanan itu tercipta, dimulai dari tugas yang diberikan kepada Timotius untuk pergi ke tempat pelayanannya. Pada waktunya juga Timotius akan bertemu dengan penulis Surat Ibrani dan mereka berdua akan pergi untuk mengunjungi jemaat melakukan pelayanan penggembalan bagi mereka. Sungguh suatu suasana yang penuh kasih dalam Kristus, tidak ada yang mau menonjolkan diri, merasa superior tetapi sama-sarna mau melayani Tuhan. Kebersamaan dalam pelayanan yang tercipta tergambar jelas dengan kata-kata “aku akan mengunjungi karnu bersama-sama dengan dia”, hendak memperlihatkan hubungan yang sangat baik, akrab diantara para pelayan Tuhan pada masa itu. Penulis Surat Ibrani hendak memberikan contoh yang konkret tentang arti dan pentingnya kebersamaan dalam pelayanan untuk kemuliaan nama Tuhan.
Keluarga Kristen yang diberkati Tuhan. Gereja pada masa kini diperhadapkan dengan berbagai tantangan, contohnya adalah mulai terkikisnya rasa kebersamaan, kepedulian, empati dengan munculnya sifat individualitis, pementingan diri sendiri, kelompok dan sebagainya. Apalagi dengan munculnya isu-isu yang berbau SARA (Suka, Agama dan Ras) yang seringkali berakibat pertikaian dan permusuhan yang berkepanjangan. Oleh karena itu sudah sangat diperlukan pengajaran yang dimulai dari keluarga tentang pentingnya membangun kesadaran kebersamaan. Orangtua yang memberi contoh untuk mengasihi anak-anaknya dengan tulus ikhlas dengan menghindari diri adanya “anak emas”, tidak ada perbedaan antara anak kandung sendiri dan penyebutan “anak tiri”. Begitu juga dalam pelayanan, tidak ada yang lebih tinggi satu terhadap yang lain, apakah itu Diaken, Penatua, Guru Agama dan Pendeta, karena ada tugas bersama, tetapi ada tugas masing-masing sesuai dengan fungsinya. Gereja digambarkan sebagai Tubuh Kristus, ada banyak anggota tubuh, tetapi hanya ada satu kepalanya, yakni Yesus Kristus. Terpujilah nama Tuhan Yesus,Sang Kepala Gereja dan Tuhan dunia. amin.
Doa: Ya Tuhan yang Mahakasih, kami mohon mampukctnlah kami membangun kebersamaan dengan orang lain untuk memajukan pelayanan yang ada. Hindarilah dari podo kami sifat mementingkan diri sendiri, supaya kami boleh menjadi teladan dimanapun kami pergi dan berada. Dalam nama Yesus kami berdoa, Amin.