
DODOKUGMIM.COM – Saudara-saudaraku yang dikasihi Yesus, berbicara melayani saya teringat dengan pujian ini:
Melayani, melayani lebih sungguh
Melayani, melayani lebih sungguh
Tuhan lebih dulu melayani kepadaku
Melayani, melayani lebih sungguh
Melayani karena Tuhan lebih dulu melayani
bukan hanya untuk mencari sesuatu atau melayani dengan tujuan-tujuan tertentu. Melayani adalah tanda kasih, tidak ada pelayanan yang benar jika dasarnya bukan kasih Allah dalam Yesus. Sebagaimana nasehat Rasul Paulus kepada
jemaat Filipi, yang menjadi bacaan kita saat ini : supaya mereka bersatu dan tetap mengerjakan karya keselamatan itu, sekalipun dia tidak bersama mereka. Di tengah penderitaan dan berbagai masalah yang melanda kehidupan jemaat, Rasul Paulus merasa, mereka perlu terus dibimbing. Karena itu dia hendak mengirimkan Timotius. Paulus menggambarkan Timotius sebagai seorang pelayan yang luar biasa (melayani demi kepentingan Kristus):
Sehati sepikir
Bersungguh-sungguh memperhatikan kepentingan jemaat
Tidak mementingkan diri sendiri tapi Kristus Yesus yang utama
Kesetiaannya teruji
Sama seperti anak yang menolong bapanya
Melihat gambaran tentang Timotius ini, tentu saja Paulus sendiri begitu membutuhkan dia. Tapi karena kasihnya kepada jemaat Filipi, dia tidak mementingkan dirinya sendiri tapi memperhatikan kepentingan jemaat.
Jemaat Filipi ini, yang dikasihi dan menerima banyak pujian dari Rasul Paulus, dan tentu saja mereka pun mengasihi dan menolong Paulus dengan pemberian dan doa.
Di sini kita melihat bahwa ada persekutuan, ada kerjasama dalam pelayanan, serta kehidupan orang kristen yang saling mangasihi. Sekalipun tentu seperti yang dikatakan Paulus di ayat 21: masih ada sekelompok orang kristen yang lebih mementingkan diri sendiri, yang menodai indahnya persekutuan jemaat Tuhan. Namun hal itu bukan penghalang, yang akan menghentikan Pelayanan bagi Kristus dan jemaat.
Saudara-saudaraku, selanjutnya mari kita
melihat di ayat 25: Paulus mulai berbicara tentang Epafroditus, yang merupakan pengikut Kristus. Dialah yang sebelumnya dikirim oleh jemaat Filipi kepada Paulus, untuk menolongnya dengan pemberian. Epafroditus tinggal bersama Paulus dan bekerja bersamanya. Sekalipun belum waktunya dia kembali, tapi Paulus mengirimkan dia kembali ke Filipi, karena kabar dia sakit (nyaris mati) membuat jemaat cemas dan diapun bersusah hati (bukan karena dia tidak menyelesaikan tugas). Rupanya mereka tidak mengetahui bahwa dia telah sembuh (karena Allah mengasihaninya). Paulus berharap dia disambut dan dihormati karena kesungguhannya dalam pelayanan bersama Paulus.
Saudaraku-saudaraku yang dikasihi Yesus,
memang tidak mudah untuk melayani demi kepentingan Kristus, karena kita seringkali lebih mementingkan kepentingan pribadi. Tapi dengan menghayati kasih Yesus, kita akan dimampukan. Bahkan sebagai orang percaya, ada kesadaran bahwa kita semua terpanggil untuk melayani. Rasul Paulus menyaksikan keterpanggilannya dalam pelayanan yang mulia ini, demikian juga dengan Timotius, Epafroditus dan semua jemaat Filipi (tidak ada yang terkecuali). Semua menyatu, berpegang pada apa yg benar yaitu Firman Allah. Mereka semua diproses melalui pengujian, penderitaan, permasalahan, sakit, namun tetap setia bahkan semakin bersungguh-sungguh dalam perjuangan iman. Tentu hal ini menyadarkan kita bahwa yang bersungguh-sungguh hidup dalam Tuhan, yang bersungguh-sungguh melayani Tuhan, bukan jauh dari penderitaan, persoalan, sakit. Bisa jadi itu semua adalah proses pengujian iman untuk tetap setia, bahkan kesempatan yang indah untuk melayani dan semakin mengasihi. Situasi dan kondisi, tidak boleh mengubah komitmen kita untuk melayani dan mengutamakan Kristus dalam hidup.
Paulus berharap seorang pelayan / seorang kristen dihargai karena dia bersungguh-sungguh dalam pelayanan, serta hidupnya terus berjuang dalam iman, bukan hanya karna jabatan / materi / hal-hal lain. Maukah saudara menjadi pribadi yang luar biasa itu? Melayani lebih sungguh dan nikmatilah sukacita melimpah dari Tuhan. Amin