Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus,
Senang, bangga, sukacita dan bahagia membawa persembahan hasil pertama di depan mezbah sebagai tanda syukur dan terima kasih atas berkat Tuhan. Ini kalimat terakhir yang diucapkan oleh kelompok atau pribadi yang mendapatkan hasil dari tanah yang diberikan Tuhan. Pengetahuan dan pemahaman membawa hasil pertama bagi umat teraktualisasi. Mereka membawa dengan ikhlas, tidak dikebiri, tidak dimanipulasi. Seratus persen dibawa kepada Tuhan pada mezbah di kemah-Nya yang kudus. Karena itu, jika memahami persembahan hasil pertama, maka ia akan membawa persembahan yang terbaik sebagai tanda ketaatan pada firman Tuhan. Penegasan `aku’ di sini membawa hasil pertama sebagai kewajiban dan tidak didelegasikan kepada orang lain. Aku di sini menunjuk juga pada seseorang yang memetik langsung hasil panen dan membawanya. Juga seseorang yang sudah ada di depan mezbah, mengartikan bahwa yang dibawa itu adalah sesuai dan jujur.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus,
Saudaraku, membawa persembahan kita secara langsung, terhindar dari rasa berhutang. Secara iman, imam dan Tuhan sendiri menyaksikan secara langsung persernbahannya. Sekarang juga demikian, senang boleh membawa langsung persembahan ke rumah gereja di depan mimbar.
Sebagai keluarga kristen, lakukanlah cara yang terbaik membawa persembahan yakni sudah dipersiapkan dan dipilih yang terbaik. Anak-anak dan kita orang tua, biasakan memberi yang terbaik setiap minggu dengan melangkahkan kaki bersama ke gereja. Sampai kapanpun pola kebiasaan itu akan dilakukan di mana saja. Amin.
Doa: Ya Tuhan, berikan kami kejujuran dan kemampuan untuk membawa persembahan sebagai ucapan terimah kasih dan ucapan syukur dalam setiap kebaktian dan hari minngu di rumah-Mu. Amin.