DODOKUGMIM.COM – Saudara-saudara, jemaat yang dikasihi Tuhan,
Menjadi seorang pemimpin kelihatannya itu mudah. Tetapi bertanggung jawab atas orang yang dipimpinya bukanlah hal yang gampang. Sebab seorang pemimpin merupakan figur yang dapat diteladani oleh banyak orang. Untuk itu, dibutuhkan kriteria yang ketat dalam memilih seorang pemimpin apalagi yang berkaitan dengan pelayanan kepada Kristus.
Pembacaan Alkitab kita di sepanjang minggu ini menceritakan tentang Rasul Paulus yang menasihati Timotius dan memberikan petunjuk mengenai pengurusan jemaat. Timotius adalah anak dari seorang perempuan Kristen Yahudi bernama Eunike yang mendidik dia sekaligus mengajarkan Kitab Suci sejak masih kecil dan ayahnya seorang Yunani yang berasal dari Listra. Timotius juga adalah kawan sekerja Paulus dalam pelayanan bahkan disebut sebagai anak dalam iman. Pada saat surat ini ditulis, Timotius sedang melayani di Kota Efesus, seorang pemimpin Gereja yang masih muda sehingga kemampuannya diragukan oleh banyak orang.
Paulus menuliskan bahwa orang yang menginginkan jabatan penilik jemaat berarti menginginkan pekerjaan yang indah. Situasi pada jaman itu orang-orang cenderung berpikir materialistis, bahkan guru-guru jemaatpun dipengaruhi oleh pemikiran seperti itu. Bagi mereka pekerjaan penilik jemaat dianggap tidak menguntungkan, tidak menarik dan dinilai rendah. Sehingga, Paulus melawan pendapat itu dan menyatakan bahwa Pauluspun memandang tinggi jabatan penilik jemaat. Menjadi pelayan Tuhan adalah pekerjaan yang indah, Ia bahkan menetapkan syarat-syarat bagi orang yang ingin menjadi penilik jemaat.
Paulus mengajarkan kepada Timotius agar tidak sembarangan dalam menentukan pemimpin-pemimpin rohani di tengah jemaat, baik itu penilik jemaat maupun diaken. Penilik (episkopos) berarti pengawas atau penilik yang bisa disimpulkan sebagai seorang pemimpin jemaat yang bertanggungjawab menata dan mengawasi pekerjaan jemaat dan menghadapi pengajar sesat. Selanjutnya tentang Diaken (diakonos) yang berarti pelayan jemaat atau juga hamba yang bertanggung jawab melayani jemaat dan mengurus segala kebutuhannya. Ada kriteria yang perlu diperhatikan sebelum orang-orang tersebut ditetapkan sebagai pemimpin jemaat yaitu :
- Dalam kehidupan pribadi (ayat 2-3, 6, 8-10). Calon pemimpin itu perlu memiliki karakter dan kepribadian yang baik, tidak bercacat, dapat menahan diri, bijaksana dan sopan, suka memberi tumpangan, cakap mengajar orang, bukan peminum, peramah, pendamai, bukan yang baru bertobat, bukan hamba uang. Artinya dia seorang yang dewasa, teruji baik dalam perkataan maupun perbuatan dan menjadi teladan dalam perilaku.
- Dalam kehidupan keluarga (ayat 2, 4-5, 11-12). Hal ini sangat penting, sebab jika calon pemimpin itu tidak dapat memimpin keluarganya dengan baik, bagaimana mungkin dia mampu memimpin jemaat Tuhan. Pernikahan dan hubungan dalam keluarga sangatlah penting dalam memilih pemimpin jemaat. Seorang pemimpin jemaat harus terlebih dahulu teruji kepemimpinannya dalam hal kesetiaan kepada istri, suami, anak-anak dan keluarganya. Maksud Paulus jelas, jika dalam hal tersebut pun dia gagal, bagaimana dia dapat mengurusi jemaat Allah?
- Dalam kehidupan sosial, (ayat 7). Seorang calon pemimpin haruslah merupakan orang yang punya nama baik di luar jemaat. Harus bisa bersosialisasi, ada hubungan yang baik dengan banyak orang, dalam pelayananpun tidak hanya memilih orang-orang tertentu saja, dan harus bisa menghargai orang lain agar disegani banyak orang.
Kemudian kepada Timotius, Paulus mengatakan bahwa penilik dan diaken itu harus suami, bahkan di pasal yang sebelumnya dikatakan bahwa perempuan tidak boleh berbicara dalam ibadah dan tidak boleh mengajar. Hal itu dipengaruhi oleh konteks dan budaya pada masa itu di mana hanya laki-laki yang boleh menjadi pemimpin dan berbicara di depan umum sedangkan perempuan tidak boleh. Tetapi ketika kebudayaan telah berubah di mana posisi laki-laki dan perempuan telah disamaratakan, maka teks Alkitab yang kita baca ini dipahami bukan saja hanya laki-laki yang dapat menjadi pemimpin jemaat tetapi juga perempuan. Bahkan, sudah sejak lama dalam perjalanan sejarah gereja perempuan boleh melayani.
Saudara-saudara, jemaat yang dikasihi Tuhan,
Mari kita perhatikan, ada hal menarik ketika Paulus membuat daftar kriteria bagi para pemimpin jemaat, di sini hanya ada satu yang berkaitan dengan keterampilan dan kecapakan yang dirujuknya, yaitu “cakap mengajar”. Kemudian yang lainnya adalah kriteria yang berkaitan dengan sifat dan karakter manusia. Ternyata standar utama untuk menjadi pemimpin jemaat adalah karakter, akhlak, moral dan spiritual, bukan yang lain. Bisa saja kita menambahkan syarat-syarat lain seperti prestasi akademis, status sosial dan pengalaman. Namun harus tetap dipahami bahwa itu bukanlah hal yang utama. Pastilah Paulus tahu bahwa kemampuan berkhotbah itu penting sebagai pemimpin jemaat, demikian juga dalam hal administrasi. Tetapi menurut Paulus semua itu tidak akan menghasilkan pelayanan yang baik tanpa moral dan spiritual yang baik. Artinya yang utama bagi pemimpin Kristen adalah keteladanan. Ini penting, sebab jemaat belajar tentang moral dan karakter kristiani bukan saja dari Firman Allah, tetapi juga dari contoh pemimpinnya yang hidup menurut standar rasuli.
Saudara-saudara, jemaat yang dikasihi Tuhan,
Dalam rangka mensukseskan pemilihan Pelayan Khusus (Penatua dan Diaken) serta pemilihan KOMPELKA BIPRA pada tanggal 15 dan 17 bulan ini, pilihlah pelayan khusus dari orang-orang yang memiliki karakteristik yang baik, yang dapat menjadi contoh dan teladan. Mereka bukanlah orang-orang yang sama sekali tak bercacat, tetapi sama seperti Paulus, yang hidupnya dulu bercacat, tetapi oleh perjumpaan dengan Kristus mengalami pertobatan dan perubahan karakter. Karena banyak pengalaman pelayanan gagal dan para pelayan tersandung karena karakter yang buruk. Justru sumber persoalan dan masalah dalam jemaat datang dari perangkat pelayanan itu sendiri. Bukan menjadi berkat tapi menjadi batu sandungan bagi orang lain. Karena itu marilah kita memilih calon Diaken dan Penatua serta KOMPELKA BIPRA dari antara anggota sidi jemaat GMIM yang dapat menjadi teladan dalam perkataan dan perbuatan, dapat diteladani baik pribadinya maupun keluarganya. Tuhan Yesus menolong dan memberkati kita semua. AMIN