(Ditulis oleh : Sara C. Tuwomea S.Th)
DODOKUGMIM – Korintus merupakan salah satu kota yang terkenal di dalam Alkitab khususnya di masa Perjanjian Baru.
Dalam perjalanan Rasul Paulus yang kedua, ia mengunjungi Kota Korintus dan berhasil mendirikan jemaat Kristen yang kuat, bersemangat dan berjumlah besar, dengan kebanyakan anggotanya berasal dari orang-orang bukan Yahudi.
LETAK GEOGRAFIS KOTA KORINTUS
Kota Korintus dikenal sebagai pusat perdagangan dan perputaran ekonomi masyarakat di masa Kekaisaran Romawi.
Kota Korintus berdiri diantara kedua Teluk Saronik dengan pelabuhannya Kenkrea, dan Teluk Korintus dengan pelabuhannya Lekeum, yang dulunya dikenal sebagai pelabuhan sibuk yang paling terkenal di laut tengah kini tinggal kenangan indah dalam sejarah.
Jika dilihat dari Peta, pada satu sisi, Negara Yunani hampir terbelah dua oleh laut dengan posisi Kota Korintus di tengahnya. Kota Korintus terletak di genting tanah yang sempit yang jaraknya hanya beberapa kilometer saja.
Berada di benua Eropa, terletak di Propinsi Akhaya Yunani selatan, Kota Korintus dapat ditempuh dari Athena ibu kota Yunani dengan jarak sejauh 64 kilometer lewat darat dengan jalan yang sulit dilalui, melewati kota-kota Eleusis dan Megara.
Sementara untuk lewat laut dapat ditempuh sejauh lima jam perjalanan menyebrangi telum Saronik menuju pelabuhan Kenkerea.
Kalau sekarang ini, Kota Korintus dapat ditempuh sejauh 1 jam 5 menit dari Athena melalui jalur darat.
SEJARAH SINGKAT
1. Tahun 146 SM di zaman Yunani kuno, Kota Korintus yang dikenal mahsyur ditimpa malapetaka. Lucio Mummio dari Romawi berhasil mengalahkan Yunani dan membuat hancur kota Korintus yang adalah pusat strategis yang sangat penting di kota itu.
Seorang sejarawan Yunani menulis bahwa ia melihat sendiri bagaimana prajurit-prajurit Roma yang kasar itu memakai lukisan-lukisan yang tak ternilai harganya sebagai papan catur, dan tak terhitung jumlah barang-barang ukiran dan patung-patung, jambangan-jambangan dan barang-barang kesenian lainnya yang diangkut ke Roma.
Semua barang itu membuka khasanah kesenian yang baru bagi kota Roma yang kebudayaannya belum begitu tinggi.
2.Tahun 44 SM, Kota Korintus kembali didirikan oleh Julius Caesar yang menyadari bahwa Korintus terlalu penting lokasinya untuk dibiarkan sebagai padang belantara, maka berdirilah sebuah kota yang lebih hebat dan lebih mewah di atas puing-puing yang lama itu.
Salah satu fungsinya yang paling termasyhur ialah pertandingan Istimia yang tak kalah hebatnya dengan pertandingan Olimpiade.
BERBAGAI ISTILAH KOTA KORINTUS
Banyak istilah mengenai Kota Korintus. Ada yang menyebutnya “kota di pinggir dua lautan”, “pasar negara Yunani”, “jembatan Yunani”, bahkan “ruang tamu negara” sebab ia menjadi tempat bertemunya segala bangsa.
Semua lalulintas dan perdagangan harus melalui Korintus dalam perjalanan dari utara ke selatan maupun barat ke timur, baik melewati jalur darat atau pun laut.
CERITA KELAM KOTA KORINTUS
Terkenal akan kemakmuran dan kemewahan hidup, membuat Kota Korintus pun dikenal sebagai kota serba bebas. Dengan latar belakang suku, budaya, agama yang berbeda rupanya membuat kota itu dikenal sebagai salah satu kota yang paling jahat di dunia.
Ada ungkapan dalam bahasa Yunani yang berbunyi, “berkelakuan seperti orang dari Korintus,” yang menggambarkan orang yang hidup berpesta pora dengan bermabuk-mabukan dan berbuat tak senonoh.
Bahkan ada ceritera yang menjelaskan apabila ada tokoh dari Korintus dalam sandiwara zaman dahulu, mereka selalu harus diperankan pemabuk-pemabuk.
Selain itu, kota Korintus juga dikenal memiliki banyak kuil-kuil penyembahan berhala. Di Akropolis terdapat kuil Afrodite. Akropolis, sebuah gunung batu dengan ketinggian dua ribu kaki, tempat pemujaan bagi dewi cinta Yunani yang bernama Afrodite.
Gunung itu merupakan benteng yang kuat, siapa memilikinya ia berarti menguasai genting tanah dan dapat berbuat sekehendaknya terhadap semua rute perdagangan.
Dalam Gunung itu terletak kuil yang memiliki seribu imam wanita yang sebenarnya adalah para pelacur-pelacur yang dianggap suci. Demi kepentingan sang dewi, imam-imam wanita itu setiap malam turun ke jalan-jalan untuk menjalankan perdagangan mereka.
Maka lahirlah pepatah Yunani ini, ”tidak setiap pria mampu bepergian ke Korintus.” Bukan hanya perbuatan-perbuatan mesum terbuka yang berkembang subur di Korintus, tetapi para pelaut dan pedagang asing yang berdatangan dari ujung-ujung bumi, membawa bersama mereka kejahatan-kejahatan yang belum dikenal, sampai akhirnya Korintus menjadi kata sinonim untuk kemewahan dan sekaligus kenajisan.
PERJUANGAN PAULUS DI KORINTUS
Dalam perjalanannya mengabarkan Injil Yesus Kristus, Rasul Paulus berpindah-pindah tempat dari kota satu ke kota lain. Dibandingkan dengan kota yang lain Paulus lebih lama tinggal di Korintus, kecuali kota Efesus.
Hampir dua tahun ia tinggal di Korintus, kota yang nampaknya menguji iman sang rasul. Tidak ingin menerima bantuan dari Gereja atau dari siapa pun juga, Paulus selalu bersikeras untuk membayar sendiri segala keperluannya.
Karena itu, setelah tiba di Korintus, ia tinggal serumah dengan seorang Yahudi dan istrinya, Akwila dan Priskila yang dimana mereka bekerja bersama sebagai pembuat tenda. Namun seperti biasanya Paulus juga memulai pelayanannya dengan berkhotbah di rumah ibadat.
Setelah Timotius dan Silas tiba dari Makedonia, Paulus yang berani berpindah dan tinggal bersama seorang bernama Yustus yang diam di sebelah rumah ibadat, di tengah orang-orang yang begitu membencinya.
Orang-orang Yahudi yang membenci Paulus menuduhnya telah mengajarkan ajaran sesat. Ia dituduh mengajar masyarakat supaya menyembah Allah dengan cara yang berlawanan dengan hukum Taurat.
Meskipun demikian, sekalipun keadaan semakin sulit sang Rasul tetap berjuang mengabarkan Injil ditengah situasi yang menghimpit. Alhasil, jemaat Korintus bertumbuh, orang-orang Kristen menerima Kristus, iman jemaat dibangun, itulah buah pemberitaan injil Rasul Paulus.
KOTA KORINTUS KINI
Kisah Kota Korintus yang megah habis termakan zaman. Kini ia telah menjadi kota kuno, tempat bersejarah yang asik dikunjungi para wisatawan, bahkan khususnya orang Kristen. Bangunan kokoh yang dulunya indah, kini tinggal puing-puing. (dodokugmim/saraclaudia)
Dikutip dari idntimes, berikut destinasi menarik kehidupan bangsa Romawi Kuno yang dapat dikunjungi saat datang ke kota Korintus.
- Corinth Canals
2. Ancient Corinth
3. Temple Of Apollo
4. Acrocorinth
5. Archaeological museum of ancient corinth
Sumber Pustaka :
– Barclay William, Duta Bagi Kristus, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2016
– Wahono, Prof S. Wismoady, Di Sini Kutemukan, Jakarta : BPK Gunung Mulia,2018
– Knight, Geroge W, Bible Handbook, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2016