TEMA BULANAN : “Ketaatan Melaksanakan Kehendak Allah adalah Wujud Kedewasaan Iman”
TEMA MINGGUAN : “Ketaatan Membangkitkan SemangatBerkarya“
BACAAN ALKITAB: Yohanes 21:1-14
ALASAN PEMILIHAN TEMA
Hari Paskah merupakan hari perayaan Kebangkitan Kristus dan untuk meneguhkan orang percaya bahwa Yesus yang kita sembah telah mengalahkan maut dan Dia Yesus yang bangkit untuk memberikan semangat berkarya. Dengan semangat kebangkitan Yesus maka pelayanan gereja dalam membangun peradaban di era disrupsi yang adalah sebuah inovasi teknologi lama yang digantikan dengan sistem cara-cara baru sangat dibutuhkan. Dewasa ini ada orang percaya tidak dapat meng- ikuti inovasi tersebut sehingga mengalami kegagalan. Perubahan dunia melalui sistem teknologi yang dialami oleh gereja tetap berlangsung namun yang tidak berubah adalah kasih setia Tuhan yang memberikan pertolongan kepada setiap orang percaya. Bahkan bersama Tuhan, apapun keadaan dan situasi yang dihadapi termasuk Covid-19 pasti ada jalan keluarnya ketika ketaatan melakukan kehendak Allah dinyatakan. Walau- pun masih ada orang Kristen tidak taat melakukan kehendak Tuhan dalam kehidupan berjemaat, keluarga dan masyarakat. Ketaatan kepada perintah Tuhan selalu muncul semangat baru untuk melakukan pekerjaan dan pelayanan. Ketaatan yang berasal dari kata taat yang berarti, kepa- tuhan, kesetiaan dan kesalehan yang harus dilakukan oleh setiap orang percaya yang mengaku bahwa Yesus adalah Tuhan. Sedangankan membangkitkan semangat memiliki pengertian untuk membangunkan, menghidupan dan mengangkat semangat untuk melakukan pekerjaan dan pelayanan supaya ber- hasil. Sedangkan semangat berkarya adalah sesuatu tindakan untuk menghasilkan sesuatu demi kebaikan banyak orang. Karena itu tema perenungan minggu ini adalah “Ketaatan Membangkitkan Semangat Berkarya”
PEMBAHASAN TEMATIS:
Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
Injil Yohanes menceritakan pelayanan Yesus di daerah Yudea dan Yerusalem yang di tulis oleh Yohanes pada tahun 80-95 M. Pada saat itu muncul ketegangan yang dialami oleh mereka yang sudah percaya kepada Yesus dan penganut ajaran sesat yang tidak menerima keilahian Yesus khususnya datang dari orang-orang Yahudi. Injil Yohanes mau meyakinkan dan menguatkan orang percaya supaya taat kepada Tuhan Yesus Kristus sebagai Mesias, Anak Allah, Firman, dan memperoleh hidup yang kekal. Khusus bacaan Yohanes 21:1-14 menceritakan tentang penampakan Yesus kepada murid-murid-Nya di Pantai Tiberias atau nama lain dari danau Galilea atau danau Genesaret (Lukas 5:1). Untuk membuktikan penampakan Yesus ini diawali dengan berkumpulnya kembali para murid Yesus di pantai Tiberias yaitu Simon Petrus, Tomas yang disebut Didimus, Natanael dari Kana yang di Galilea, anak-anak Zebedeus dan dua orang murid-Nya yang lain. Mereka kembali kepada pekerjaan semula sebagai nelayan, karena pikir mereka bahwa Tuhan Yesus telah selesai misi-Nya di dunia pada saat kematian-Nya. Padahal Yesus sudah mengingatkan dan menyuruh para murid untuk pergi ke Galilea dan Dia akan menemui mereka di sana setelah dibangkitkan (Markus. 14:28; 16:7). Petrus pertama kali berinisiatif untuk melakukan pekerjaan dengan mengatakan “Aku pergi menangkap ikan” di pantai atau danau Tiberias. Seperti biasa mereka menangkap ikan saat malam tiba dengan menggunakan parahu. Namun sepanjang malam mereka tidak berhasil menangkap ikan, walaupun mereka sudah profesional dalam pekerjaan mereka sebagai nelayan (Ayat 1-3). Saat hari mulai siang murid-murid Yesus yang awalnya tidak mengenali Yesus yang sudah berdiri di pantai tersebut dengan lemah lembut menyapa mereka dengan berkata: “Hai anak-anak, adakah kamu mempunyai lauk-pauk?” dan langsung mereka menjawab “tidak ada.” Lalu Yesus memerintahkan mereka untuk menebarkan jala di sebelah kanan perahu dan mereka akan memperolehnya. Karena ketaatan membangkitkan sema- ngat berkarya sehingga para murid mengikuti perintah Yesus untuk menebarkan jala dan sungguh hasilnya sangat luar biasa sehingga jala tidak dapat ditarik karena banyaknya ikan, (Ayat 4-6). Cerita ini hampir sama dalam Lukas 5:4-7 dimana sepanjang malam mereka tidak mendapat apa-apa namun karena diperintahakan oleh Yesus sehingga mereka menangkap sejumlah besar ikan dan jala mereka mulai koyak. Setelah peristiwa yang bersifat mujizat ini maka murid yang dikasihi Yesus mengatakan kepada Petrus bahwa itu Tuhan, sebuah gelar kehormatan yang tiada taranya kepada Yesus yang disebut Tuhan, (ayat 7). Karena hormatnya Petrus kepada Tuhan, maka ia mengatur dan mengenakan kembali pakaian sebab ia tidak berpakaian dan langsung terjun ke danau.
Selanjutnya untuk mengangkat jala yang penuh dengan ikan maka dibutuhkan tenaga dari murid-murid yang lain. Keberhasilan ini bukan semata-mata usaha mereka, tetapi karena Yesus menunjukkan kepada para murid bahwa kuasa-Nya tetap berlaku setelah kebangkitan-Nya. Yohanes juga menceritakan bahwa ketika mereka tiba di darat, mereka melihat api arang dan di atasnya ada ikan. Setelah mereka mendapat- kan banyak ikan maka mereka membakarnya untuk dimakan bersama dengan roti. Yesuspun tidak segan-segan mengatakan kepada mereka “Bawalah beberapa ikan, yang baru kamu tangkap itu.” Ungkapan Yesus ini menegaskan bahwa Yesuspun membutuhkan ikan yang baru mereka tangkap. Ketaatan mem- bangkitkan semangat berkarya para murid masih menyelesaikan tugas mereka termasuk Petrus untuk menghela jala itu ke darat, penuh ikan-ikan besar: seratus lima puluh tiga ekor banyaknya, (ayat 8:11). Setelah selesai mereka membereskan hasil tangkapan, maka Yesus berkata kepada mereka “Marilah dan sarapanlah” dengan maksud supaya mereka mengenal dan percaya kepada Yesus Kristus yang adalah Tuhan. Walaupun para murid tidak ada yang berani lagi bertanya kepada-Nya “Siapakah Engkau” sebab mereka telah meyakini dengan iman mereka bahwa Dia Yesus yang adalah Tuhan yang telah menampakan diri-Nya untuk ketiga kalinya, (ayat 12-14).
Makna dan Implikasi Firman
Ketaatan membangkitkan semangat berkarya merupakan hal yang harus dilakukan oleh setiap orang yang telah mengaku bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat dunia. Orang percaya tidak selamanya mengalami kegagalan namun ada saat-saat berhasil ketika mendengar melakukan dan taat pada perintah Tuhan. Dengan sendirinya membangkitkan semangat untuk berkarya. Sama seperti murid-murid Yesus dengan ketaatan saat mendengar perintah Tuhan Yesus, maka mereka mendapat hasil yang sangat memuaskan. Mereka tidak dapat menarik lagi jala tersebut karena banyak- nya ikan. Selanjutnya Yesus bukan saja sebagai penjala ikan tetapi mereka harus menjadi penjala manusia. Matius 4:19. Yesus berkata kepada mereka: “Mari, ikut Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia”. Tuhan Yesus memper- siapkan mereka untuk mengabarkan injil supaya banyak orang yang bertobat dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat.
Tuhan Yesus yang bangkit telah menampakkan diri selama empat puluh hari lamanya kepada murid-murid-Nya dan kepada banyak orang. Maka kuasa kebangkitan-Nya men- jadikan kita taat. Dengan demikian ketaatan kita harus membangkitkan semangat berkarya dalam pelayanan dan profesi pekerjaan kita sehingga bersama Tuhan Yesus kita akan berhasil dan memperoleh apa yang kita inginkan baik berkat kesehatan, sandang pangan, jabatan, pekerjaan yang mendatangkan kesejahteraan.
PERTANYAAN UNTUK DISKUSI:
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan ketaatan membang- kitkan semangat berkarya menurut Yohanes 21:1-14?
2. Apa yang menyebabkan sehingga sering terjadi ketidaktaatan yang mengakibatkan kegagalan?
3. Bagaimana upaya gereja dan anggota jemaat untuk bekerja keras agar dapat menyediakan “laut pauk bagi kebutuhan keluarga”?
POKOK–POKOK DOA:
Jemaat taat melaksanakan kehendak Allah sebagai wujud kedewasaan iman.
Dengan kebangkitan Kristus, jemaat semakin rajin dalam berkarya.
Keluarga-keluarga harus mengolah berkat dengan baik termasuk suka menabung.
TATA IBADAH YANG DIUSULKAN: HARI MINGGU BENTUK II
NYANYIAN YANG DIUSULKAN:
Kemuliaan Bagi Allah: NNBT No. 2 Dunia Tercipta Oleh Kar‟na Tuhanmu
Doa Penyembahan: NNBT No.13 Ya Allah Bapa, Ya Yesus Tuhan
Pengakuan Dosa: KJ No. 33 Suara-Mu Kudengar
Janji Anugerah Allah: NKB No.14 Jadilah Tuhan Kehendak-Mu
Puji-pujian: NNBT No. 25 Tuhan Yesusku Mutiara Hatiku.
Pengakuan Iman: KJ No. 397 Terpuji Engkau, Allah Mahabesar
Persembahan: KJ No.439. Bila Topan Keras Melanda Hidupmu.
Doa Penutup Dan/Atau Nyanyian Penutup: KJ No. 341
KuasaMu dan NamaMulah.
ATRIBUT:
Warna dasar putih dengan lambang bunga bakung dan salib berwarna kuning.