TEMA BULANAN : “Aku Ini Adalah Hamba Tuhan”
TEMA MINGGUAN : “Berbahagialah Ia Yang Percaya”
BACAAN ALKITAB : Lukas 1:39-45
ALASAN PEMILIHAN TEMA
Kebahagiaan berarti kesenangan dan ketentraman hidup (lahir batin); keberuntungan; kemujuran (Kamus besar Bahasa Indonesia). Para filsuf dan pemikir agama sering mendefinisikan kebahagiaan dalam kaitan dengan kehidupan yang baik dan tidak hanya sekedar sebagai suatu emosi. Sedangkan dalam bahasa Yunani mακάριος: makarios yang artinya berbahagia juga berarti “diberkati” atau “untung”.
Pada dasarnya manusia punya kerinduan untuk membangun bangsa, gereja dan keluarga, ingin hidup dalam kebahagiaan, perdamaian, adil, dan sejahtera yang ditandai dengan hubungan saling menghargai, menghormati antara satu dengan yang lain. Namun seiring dengan perkembangan zaman di era Millennium dimana ilmu pengetahuan dan teknologi memegang peranan penting. Sungguh disayangkan banyak orang yang salah menggunakannya. Hal tersebut membawa pengaruh bagi pertumbuhan spiritualitas Iman Kristen.
Sekarang ini kehidupan dan keberimanan orang Kristen semakin menghadapi tantangan dan persoalan yang begitu kompleks. Kenyataannya untuk menciptakan suatu suasana yang sungguh-sungguh hidup bahagia, aman dan damai sangatlah sulit terjadi diakibatkan karena manusia lebih cenderung mencari kebahagiaan semu yang ditawarkan oleh dunia seperti memiliki gaya hidup dimana segala sesuatu diukur dengan materi (materialisme), pemakaian barang-barang yang berlebihan (konsume risme), kenikmatan dan kesenangan dunia menjadi tujuan hidup (hedonisme), mementingkan diri sendiri (egoisme). Manusia seolah-olah tidak mau lagi hidup menurut buah Roh yaitu hidup dalam kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetian, kelemah lembutan dan penguasaan diri (band. Gal. 5:22-23). Padahal jaminan kebahagiaan dan kehidupan kekal yang sesungguhnya bagi orang Kristen hanya diperoleh jika sungguh-sungguh percaya kepada Yesus Kristus. Hal ini menjadi pertayaan sekaligus persoalan yang membutuhkan jawaban dari gereja secara konsistensi dalam menata pelayanan untuk membina persekutuan keluarga, membangun negeri dan menjaga lingkungan hidup.
Sehubungan dengan hal ini diangkatlah tema “Berbahagialah Ia Yang Percaya”. Tema ini diangkat bukan hanya dibicarakan saja tetapi harus direspon secara konsisten oleh setiap orang percaya untuk sungguh-sungguh percaya kepada Yesus Kristus yang sudah datang ke dunia menyelamatkan umat manusia dan berjanji akan datang kembali dengan kemuliaan-Nya.
PEMBAHASAN TEMATIS
Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
Kitab Lukas ditulis oleh seorang dokter atau tabib, sejarawan yang baik, rendah hati dan berdisiplin, yang bernama Lukas. Lukas jugalah yang menulis Kitab Para Rasul (sekitar tahun 70 M). Lukas menjadi saksi mata tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi di zaman pertumbuhan gereja mula-mula. Roh Kudus mendorong Lukas untuk menulis kepada Theofilus supaya ia akan tahu semua yang benar tentang ajaran Yesus guna mengisi keperluan pelayanan dalam pertumbuhan Gereja di awal kekristenan.
Dalam awal Injil Lukas, diceritakan dua tokoh perempuan bernama Maria dan Elisabet yang memiliki hubungan darah sebagai sepupu. Mereka berdua hidup kudus dihadapan Allah dan sama-sama beroleh kasih karunia, serta sedang menjalani masa kehamilan. Elisabet adalah istri dari seorang imam yang bernama Zakharia yang bertugas di Bait Suci dan diusia yang sudah tua Elisabet diijinkan TUHAN untuk memperoleh seorang anak laki-laki yang diberi nama Yohanes yang artinya utusan Allah yang mendahalui Yesus untuk mempersiapkan kedatangan-Nya. Sedangkan Maria yang bertunangan dengan Yusuf dipilih dan ditentukan Allah untuk mengandung secara ajaib dari Roh Kudus dan melahirkan seorang anak laki-laki bernama Yesus, yang kemudian disebut Anak Allah yang Mahatinggi.
Lukas 1:39-45 menceritakan tentang keberangkatan Maria dari Nasaret menuju ke pengunungan di sebuah kota kecil di Yehuda tanpa ditemani oleh tunangannya Yusuf untuk berjumpa dengan Elisabet saudara sepupunya. Maria mendengar bahwa Elisabet sedang mengandung di masa tuanya. Tujuan Maria adalah sebagai bentuk kepeduliannya untuk memberikan semangat kepada Elisabet sekaligus juga mau menolongnya. Hal ini merupakan satu tindakan yang nyata yang dilakukan oleh Maria untuk menjawab rencana yang akan dikerjakan oleh TUHAN padanya. Ketika Maria sampai di rumah Zakharia yang adalah seorang imam, ia langsung memberi salam kepada Elisabet. Mendengar salam itu Elisabet sangat senang serta bahagia. Elisabetpun dipenuhi dengan Kuasa Roh Kudus karena sesuatu yang tidak biasa terjadi ditunjukkan oleh Maria kepadanya. Elisabet menyadari bahwa yang baru saja dialaminya itu adalah sesuatu yang luar biasa sampai-sampai anak yang ada dalam kandungan melonjak didalam rahimnya karena kegirangan, lalu ia berkata dengan suara nyaring: “Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu.”
Hal ini dikatakan oleh Elisabet karena merasa sangat dihormati oleh Maria. Elisabetpun menyandari bahwa Maria adalah seorang perempuan luar biasa yang dipilih Allah dan diistimewakan Allah untuk mengandung dari Roh Kudus. Ia akan melahirkan seorang anak laki-laki yang diberi nama Yesus sebagai penyelamat yang dijanjikan Allah untuk Israel dan seluruh umat manusia. Elisabet mengungkapkan keadaan yang layak dialami oleh Maria yakni merasakan kebahagiaan sebagai bentuk ketaatan hamba TUHAN. Kebahagiaan Maria dikaitkan juga dengan ketaatannya melakukan perintah TUHAN, ucapan ini meneguhkan apa yang dipercayai oleh Maria bahwa perintah dan janji yang disampaikan malaikat TUHAN mengandung kepastian.
Makna dan Implikasi Firman
Allah memilih, menentukan serta menugaskan Maria dan Elisabet untuk melaksanakan perannya masing-masing. Mereka sama-sama mendapat kasih karunia TUHAN juga penuh dengan Roh Kudus. Situasi seperti yang mereka alami ini membuat Maria dan Elisabet menikmati suasana persaudaraan serta merasa sangat berbahagia. Dan hal ini menjadi salah satu sarana dari TUHAN Allah untuk menyatakan rencana-Nya bagi kedua hamba-Nya. Masing-masing mereka berdua diberi anak yang sama-sama memainkan peran kunci dalam rencana yang tertuju pada rancangan keselamatan Allah. Maka setiap orang yang mengaku hamba TUHAN perlu mengerti rancangan Allah dalam hidupnya dan bersedia menaati perintah TUHAN serta sungguh-sungguh percaya pada-Nya.
Kepedulian, rasa hormat dan hidup dalam kasih persaudaraan sedang dan sementara diperjuangan di era millennium. Sebab hal ini merupakan nilai yang sangat hakiki didambakan dan dicari oleh setiap manusia. Sekarang ini hubungan antara manusia sedang tercoreng oleh keinginan pribadi, kepentingan kelompok, suka membeda-bedakan, tidak suka melihat adanya perdamaian sejati. Padahal manusia adalah makhluk sosial yang diciptakan oleh TUHAN sebagai makhluk yang paling mulia.
Di suasana peringatan masa Advent menjelang Natal Yesus Kristus marilah kita eratkan tali persaudaraan yang rukun. Walaupun kita diperhadapan pada situasi sulit, pergumulan hidup yang berat, harapan dan keinginan yang belum tercapai. Kita tidak boleh menjadi bimbang, putus asa dan kehilangan pegangan iman melainkan tetap percaya pada janji TUHAN yang akan terus menyertai dan memberkati kita.
Marilah kita selalu mengutamakan TUHAN dalam hidup sambil memahami dan menyelami karya Agung TUHAN Allah dalam Yesus Kristus yang sudah lahir ke dunia dan sementara kita nantikan kedatangan-Nya kembali. Maka berbahagialah ia yang percaya manakala selalu hidup takut akan TUHAN dan hidup menurut jalan yang ditunjukan-Nya serta sungguh-sungguh percaya pada-Nya.
PERTANYAAN UNTUK DISKUSI:
- Apa yang saudara pahami tentang “Berbahagialah ia yang percaya”, menurut Lukas 1:39-45 ?
- Bagaimana upaya gereja dan pemerintah dalam mewujudkan kebahagiaan dan persaudaraan ?
NAS PEMBIMBING: Amsal 3:5
POKOK-POKOK DOA
Berdoa bagi semua orang percaya agar dalam masa penantian kedatangan Yesus tetap sungguh-sungguh hidup percaya dan saling memberkati.
Berdoa bagi pemerintah pusat sampai provinsi dan daerah diberi kemampuan untuk menghadapi situasi sulit dan selalu hidup takut akan Tuhan.
TATA IBADAH YANG DIUSULKAN
HARI MINGGU ADVEN KE-III
NYANYIAN YANG DIUSULKAN
Persiapan: KJ No 84. Ya Yesus Dikau Kurindukan.
Nas Pembimbing : KJ No. 396 Yesus Segala-galanya
Hukum TUHAN: NKB No 189 Pegang Tanganku
Pengakuan Dosa: NNBT No.11. Ya Allahku Kami Mengaku Dosa.
Berita Anugerah Allah: KJ No. 40. Ajaib Benar Anugerah.
Persembahan: KJ No 91 Putri Sion, Nyanyilah.
Penutup: KJ No 392. Ku Berbahagia.
ATRIBUT:
Warna dasar biru muda dengan simbol empat buah lilin berwarna ungu