TEMA: “Kenaikan Yesus: Bukti Kekuasaan dan Kemuliaan Allah”
BACAAN ALKITAB: Markus 16:19 – 20
Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus!
Hari ini umat Kristiani di seluruh penjuru dunia ini bersukacita dan bergembira merayakan hari raya Kenaikan Tuhan Yesus ke sorga. Dan jika kita melihat kalender yang ada, perayaan ini bersamaan dengan saudara-saudara kita yang beragama Islam merayakan hari raya Idul Fitri. Ini bukanlah suatu kebetulan, melainkan peristiwa yang langkah ini terjadi sebagai bagian dari kerja Tuhan Allah dalam Yesus Kristus bagi segenap umat manusia. Kita harus mengakui, waktu yang bersamaan ini terjadi bukanlah dalam pengaturan dan kehendak manusia, melainkan dalam kekuasaan Tuhan Allah. Sebagaimana pengakuan iman kita bahwa segala sesuatu yang terjadi dalam dunia ini ada dalam kekuasan dan kehendak Tuhan Allah. Selain itu, kita patut bersyukur, karena hari raya kenaikan Tuhan Yesus dijadikan oleh pemerintah Republik Indonesia sebagai hari libur nasional. Injil Markus 16:19-20 merupakan bagian terakhir, sekaligus mencatat dan Menjelaskan pelayanan Tuhan Yesus di dalam dunia telah berakhir. Beberapa bagian Alkitab Injil-injil mencatat
bagaimana Tuhan Yesus Kristus sebelum Ia naik ke sorga, setelah Ia bangkit menampakan diri kepada murid-murid-Nya. Ia
melakukan hal ini, karena ia ingin berjumpa dan bercakap dengan murid-murid-Nya dalam rangka memulihkan keberadaan mereka yang sempat berada dalam situasi yang sangat tidak baik. Penangkapan terhadap Tuhan Yesus oleh serdadu-serdadu Romawi membuat komunitas para murid ini hancur. Mereka terpencar-pencar satu dengan yang lainnya. Bahkan mereka harus bersembunyi karena takut untuk ditangkap. Hal yang sangat mengganggu mereka ialah ketika sang Guru
mereka, Yesus Kristus ditangkap. Siapa yang tidak takut dan kuatir, Dia yang mereka sangat hormati, kini menjadi bulan-bulanan dari serdadu-serdadu Romawi, bahkan dianggap penjahat besar oleh Herodes dan pengikut-pengikutnya. Ia di
siksa, ditampar dan dicambuk bahkan diludahi. Suatu tindakan yang sungguh tidak berprikemanusiaan dilakukan kepada Yesus Kristus. Keadaan mereka semakin kacau, ketika Yesus Kristus di salib dan mati. Para murid berada dalam situasi yang sangat berat oleh karena pemimpin mereka tidak ada lagi. Bagi Tuhan Yesus, keadaan para murid harus dipulihkan. Pemulihan yang dilakukan Tuhan Yesus tujuannya ialah agar murid-murid-Nya yakin dan kepercaya kepada Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat. Sekaligus Yesus mempersiapkan murid-murid-Nya untuk melanjutkan pelayanan dan kesaksian bagi dunia sekalipun tidak bersama lagi dengan Tuhan Yesus. Bagian Alkitab ini,juga menegaskan, bahwa sebelum Yesus
naik ke Sorga Ia mengadakan pertemuan dengan murid-murid sekaligus bercakap-cakap dengan mereka dalam jamuan makan bersama. Pada kesempatan ini, Yesus mencelah ketidak percayaan dan kedegilan hati mereka, oleh karena mereka tidak percaya pada berita yang disampaikan oleh orang-orang yang melihat Dia sesudah kebangkitan-Nya (Markus 16:14). Yesus menghendaki agar murid-murid-Nya yakin dan percaya kepadaNya. Ini menjadi penting karena merekalah yang akan
melanjutkan tugas pekabaran Injil bagi dunia. Kenaikan Tuhan Yesus ke sorga sekaligus memproklamirkan bahwa Dia adalah Raja dan Dia yang empunya kuasa dan kemuliaan.
Jemaat yang dikasihi dan yang diberkati Tuhan Yesus!
Kenaikan Tuhan Yesus ke Sorga, bukan sebatas mengingatkankepada kita bahwa peristiwa itu sudah terjadi. Bahwa Yesus telah naik ke Sorga. Tetapi lebih dari itu, Perayaan hari raya Kanaikan Tuhan Yesus ke Sorga, sebagaimana yang dilakukan oleh semua orang percaya di muka bumi ini adalah untuk kembali menegaskan bahwa Tuhan Yesus telah mempercayakan kepada kita untuk mengerjakan pekerjaan Ilahi yakni pemberitaan Injil. Markus 16:15-16 “Lalu Ia berkata kepada mereka :”Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala mahluk. Siapa yang percaya dan di baptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum”. Pemberitaan Injil dilakukan tidak berdasarkan pada suka atau tidak suka. Pemberitaan Injil adalah penugasan Ilahi dari Tuhan Yesus kepada segenap orang percaya. Artinya, dalam segala keadaan, sekalipun di tengah-tengah badai dan gelombang, seperti saat bencana non-alam yakni ancaman Covid -9, Injil Yesus Kristus tetap dan terus diberitakan. Kekuatan dan kuasa Injil menembusi segala keadaan dunia. Ini menegaskan, bahwa
kekuatan dari Injil itu terletak pada pemilik tugas itu, yakni Yesus kristus sebagai Tuhan dan yang berkuasa di Sorga dan di bumi.
Hari ini juga, GMIM merayakan Hari Persatuan Wanita/Kaum Ibu GMIM. Dengan semangat Kenaikkan Tuhan Yesus Kristus ke Sorga, Wanita/Kaum Ibu di semua profesi dan aktifitas terpanggil untuk tetap dan terus menjadi alat Tuhan Yesus mengabarkan Injil kepada dunia di semua situasi dan keadaan. Tanggung jawab di dalam rumah tangga kiranya juga tidak akan terbaikan, bahkan juga boleh menjadi sarana untuk memberitakan Injil Yesus Kristus. Kita tahu bersama bahwa keluarga adalah komunitas terkecil jemaat, tetapi memiliki peran penting bagi kehidupan Jemaat, masyarakat bangsa dan negara. Akhirnya saudara-saudara, kita semua mengakui bahwa Kebangkitan Tuhan Yesus Kristus adalah bukti kekuasaan dan kemuliaan Allah. Selamat merayakan Hari raya Kenaikan Tuhan Yesus Kristus dan selamat memberitakan Injil Yesus Kristus dalam tutur kata dan perbuatan kita semua sebagai orang-orang percaya. Amin.
ATRIBUT:
Warna dasar merah dengan simbol Salib dan Lidah api.