TEMA : “Toleransi Di era Disrupsi”
Bacaan Alkitab: Titus 3:1-3
Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan Yesus,
Hari ini kita merayakan hari besar Negara Republik Indonesia yang ke-76 yaitu perayaan Proklamasi Kemerdekaan. Sebagai warga negara, kita menyambut hari ini sebagai ungkapan syukur atas kemenangan bangsa kita dalam perjuangan membebaskan diri melawan kuasa penjajahan bangsa lain. Memang bangsa Indonesia dan rakyatnya masih sedang menghadapi pergumulan yang berat dengan munculnya penyebaran penyakit Covid-19 dengan varian baru, sehingga membuat umat manusia merasa kuatir, bahkan ada orang yang mengalami penurunan ekonomi keluarga. Namun sebagai umat Kristen, kita tetap menyambut peristiwa Proklamasi Kemerdekaan ini sebagai anugerah Allah bagi bangsa kita. Bersama sebagai umat sebangsa marilah kita menyambut anugerah Allah ini dengan bersyukur atas kemerdekaan yang Tuhan Allah berikan yaitu kemerdekaan dari kekuasaan dan penindasan penjajah bahkan kemederkaaan dengan merawat toleransi di era disrupsi baik antar umat beragama maupun sesama anak bangsa.
Saudara-saudara
Bacaan kita di hari kemerdekaan Indonesia ini dalam Titus 3:1-3 menceritakan nasihat Paulus kepada Titus supaya orang percaya harus tunduk dan hormat pada pemerintah dan orang-orang yang berkuasa. Pemerintahan merupakan ketetapan Allah demi kebaikan semua orang, dan karena itu harus dihormati dan ditaati oleh semua orang, bukan semata karena terpaksa melainkan dengan sukarela dan dengan hati nurani yang baik. Pemerintah dan penguasa serta orang-orang yang berkuasa yaitu seluruh penguasa sipil atau negara, baik yang tertinggi, pemimpin, ataupun bawahannya, dalam pemerintahan dimana mereka tinggal, dalam bentuk apapun, harus mereka taati dan patuhi sesuai dengan hukum yang jujur, serta yang diharuskan oleh para pemimpin. Taat dan siap untuk melakukan setiap pekerjaan yang baik yang diharuskan oleh para penguasa: “Apapun yang cenderung menyebabkan intoleransi harus dihentikan supaya ada ketenangan dan ketentraman hukum.” Perintah itu melakukan semua jenis perbuatan baik yang hanya semata-mata ditujukan kepada Allah. Semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu (Filipi.4:8).
Titus 3:2 dimana Paulus menekankan kepada Titus supaya mengajarkan kepada jemaat untuk tidak menfitnah artinya tidak boleh menyibukkan diri sebagai penyebar gosip, membawa cerita-cerita yang menjelek-jelekkan, yang membuat nama baik sesama kita tercemar dan kasih persaudaraan hancur. Menceritakan orang lain dengan maksud jahat supaya dipandang jelek, atau kemunafikan dalam perilaku, sibuk dengan hal-hal yang berada di luar jangkauan atau tanggung jawab kita. Jikalau ada seorang menganggap dirinya beribadah, tetapi tidak mengekang lidahnya, maka sia-sialah ibadahnya (Yakobus.1:26). Bukan dengan cara kasar, rusuh, dan membahayakan, tetapi dengan cara yang layak dijalankan oleh para hamba Allah damai sejahtera dan kasih (Roma 12:19). Janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah. Inilah hikmat dan kewajiban orang Kristen.
Saudara-saudara yang diberkati Tuhan
Hari ini kita bangsa Indonesia merayakan Hari kemederkaannya yang ke-76 tahun. Kita diajak untuk tunduk dan hormat kepada pemerintah yang bekerja keras untuk kemajuan dan kebaikan kita sebaga anak bangsa Indonesia. Sebagaimana orang percaya janganlah suka bertengkar satu dengan yang lain termasuk dalam lingungan gereja. Hendaklah kita harus ramah satu dengan yang lain supaya selalu menikmati kebahagiaan. Menjauhkan diri dari hidup yang suka bertengkar tetapi hendaklah kita ramah satu dengan yang lain dengan mempraktekkan sikap adil, jujur dan memelihara toleransi di era disrupsi ini dengan serba digital. Kita harus memiliki sifat yang lembut, bukan hanya memiliki kelemahlembutan itu dalam hati saja, melainkan menunjukkannya juga dalam perkataan dan perbuatan. Sikap toleransi dengan bersikap lemah lembut terhadap sesama anak bangsa yang berdasarkan Pancasila dan UUD 45 serta NKRI dan Bhineka Tunggal Ika. Marilah kita pererat persaudaraan kita dan harus melakukan apa yang dikehendaki Tuhan yang tinggal dan hidup di persada nusantara Indonesia. Amin.