TEMA BULANAN : “Aku Ini Adalah Hamba Tuhan”
TEMA MINGGUAN : “Firman Menjadi Manusia”
BACAAN ALKITAB: Yohanes 1:1-14
ALASAN PEMILIHAN TEMA
Siapakah Manusia? Manusia adalah makhluk ciptaan berakal budi yang rapuh, lemah dan tidak berdaya, tapi manusia selalu menggambarkan dirinya sebagai yang hebat, kuat dan berkuasa. Manusia bagaikan yang menentukan segalanya, mengarahkan segalanya dan mengotrol segalanya karena itu manusia terjebak pada “mentuhankan” dirinya dengan demikian tindakan manusia ini berdampak pada “kehancuran” dunia. Hal ini membuat manusia melakukan tindakan semena-mena, penindasan, kekerasan, ketidakadilan, kehancuran, dan pemusnahan. Manusia tidak menyadari bahwa dia tidak ada apa-apanya tidak ada yang bisa dibanggakan karena manusia terbatas adanya. Dalam hal ini manusia jatuh dalam dosa, manusia yang “hebat” apakah mampu meluputkan diri dari dosa! Pasti tidak. Allah mengasihi Manusia, Yesus Kristus adalah Allah tapi juga sebagai manusia datang ke dunia, solider dengan manusia yang berdosa. Menyatakan tentang bagaimana manusia hidup dalam terang Firman Tuhan, dalam kelemahan dan keterbatasan tapi memiliki kekuatan yang melimpah. Semuanya karena Firman yang telah menjadi manusia yaitu Yesus Kristus, Allah yang menyelamatkan dunia.
PEMBAHASAN TEMATIS
Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
Injil menurut Yohanes dimulai dengan menjangkau suatu kekekalan tentang identitas Yesus “Logos” atau Firman yang adalah masa lalu dan masa depan yang Kekal. Kitab ini ditulis oleh salah satu murid terdekat Yesus karena di pasal terakhir kitab ini juga disebut sebagai murid yang dikasihi Yesus. Dalam Injil Yohanes ini, Yesus banyak berbicara dengan wejangan-wejangan panjang yang kerap kali sukar diikuti jalan pikiran-Nya. Tujuan penulisan kitab ini sangat jelas dituliskan yaitu “supaya kamu percaya bahwa Yesuslah Mesias dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya”. Injil ini menyatakan dengan tegas tentang iman yang harus dimiliki dalam Yesus Kristus. Jelaslah bahwa Injil ini ditulis untuk membina, memperteguh dan menjernihkan iman kepercayaan pembaca, kepada Yesus Kristus. Hanya melalui iman itu orang bersatu dengan Yesus Kristus untuk menerima kemuliaan dan kekuatan-Nya lewat Roh Kudus dan mendapat hidup kekal.
Perikop pertama kitab ini dibuka dengan pendahuluan yang puitis. Dunia dan segala isinya diciptakan oleh Allah melalui firman-Nya. Firman yang menciptakan itu adalah pribadi Allah. Dia tidak lebih rendah atau berada di bawah Allah. Dia menyatu dan bersama-sama dengan Allah. Firman sangat berkuasa memiliki daya cipta dan kreasi. Dia mampu menciptakan segala sesuatu, dari yang tidak ada menjadi ada. Dia juga menciptakan dari yang masih kacau dan tidak teratur menjadi tertib dan teratur. Dia memberi hidup seluruh ciptaan. Dia mengatur segala zaman dan masa yang terus berputar. Dia juga memberi terang agar kehidupan ciptaan-Nya tidak dikuasai oleh kegelapan. Dia adalah Sumber Hidup dan Terang. Termasuk juga manusia adalah ciptaan-Nya dan diberikan kehidupan oleh-Nya. Demikianlah Yohanes memperkenalkan Yesus sebagai Pencipta, Sumber Hidup dan Terang bagi segala ciptaan-Nya. Yohanes menyampaikan bahwa Yesus adalah pencipta dan pemilik dunia. Namun, ketika Ia datang dan berada di dalam dunia, tampilan-Nya tidak megah dan agung yang dapat memberi kesan bahwa Ia adalah seorang Mesias yang berkuasa. Ia datang dalam kesederhanaan dan bagai seorang lemah serta tidak meyakinkan bagi banyak orang yang sedang menanti kedatangan seorang Mesias. Itulah sebabnya, dunia dan manusia ciptaan-Nya tidak menerima tapi menolak-Nya. Bisa dibayangkan betapa sakitnya hati Yesus ketika ditolak oleh ciptaan-Nya. Tetapi Ia panjang sabar. Dalam kasih-Nya, Ia terus mencari orang-orang yang mau menerima-Nya. Dan mereka yang menerima-Nya dan percaya dalam nama-Nya diberi kuasa dan diangkat menjadi anak-anak-Nya serta mengalami kelahiran baru dari Allah. Sehingga sebagai manusia keselamatan itu hanya semata oleh anugerah Allah di dalam Yesus Kristus, yang datang kedunia, mengangkat manusia dari hukuman kekal dengan karya selamat-Nya lewat pengorbanan Yesus Kristus.
Makna dan Implikasi Firman
Yesus, Firman yang menciptakan itu, tidak pernah berhenti mencipta. Sang Pemilik dan Sumber Hidup dan Terang, tidak akan membiarkan dunia ini terus rusak, hancur dan binasa. Ia hadir untuk terus mencipta secara otonom, maupun di dalam dan bersama kita. Ia juga terus membimbing dunia ini dalam genggaman-Nya yang kuat, sehingga segala dunia dan segala isinya mengalami sejahtera dan takhluk pada pencipta-Nya.
Manusia dengan segala kehebatan dan kemegahannya, tidak bisa menyelamatkan dirinya dari maut dan hukuman kekal, hanya oleh Kasih Allah semata manusia boleh diselamatkan.
Sebagai orang-orang percaya kepada Yesus, kita akan menghadapi banyak tantangan dan hambatan di dalam dunia. Kehadiran kita tidak diterima dan ditolak oleh orang-orang di sekitar kita. Tetapi jangan putus asa, dan jangan pernah menolak siapapun. Karena kita telah diberi kuasa yang besar sebagai anak-anak Allah untuk mengalahkan dunia.
Firman telah menjadi manusia dan diam di antara kita, Allah yang tadinya jauh, tidak terlihat dan dikenal oleh manusia, kini datang menyatakan diri melalui Yesus Kristus menjadi manusia. Di dalam dan melalui Yesus, Allah tidak lagi jauh. Ia ada di antara kita. Kita dapat melihat dan mengenal-Nya sebagai pribadi yang berbeda dari manusia umumnya. Ia datang dalam kemuliaan, bukan kefanaan. Ia berada di antara kita untuk memberi kasih karunia menggantikan beban dosa, pergumulan yang memberatkan serta menuntun kita ke dalam kebenaran; bukan kejahatan dan kebinasaan. Kita yang percaya kepada Yesus pasti mendapat bagian di dalam kepenuhan-Nya dan menikmati hidup yang mulia, penuh kasih karunia dan kebenaran yang tidak mampu diberi oleh dunia, bahkan hukum Taurat. Dalam memaknai hari-hari penantian di masa Adven ini, kita pun diajak untuk memahami bahwa Allah telah menyatakan segala kemuliaan, kasih karunia dan kebenaran-Nya di dalam Yesus, yaitu Firman yang menjadi manusia. Allah yang ilahi menjadi Allah yang manusiawi. Ia mengambil rupa seorang Hamba dengan tujuan menyelamatkan orang berdosa, menebus manusia dari dosa. Oleh karena itu, tetaplah di dalam Yesus maka hidup kita pun dipenuhi kasih karunia-Nya. Dimasa Adven ini kita diingatkan bahwa dalam menghadapi berbagai pergumulan, tantangan dan masalah hidup, bahkan pandemi yang berkepanjangan, Yesuslah kekuatan kita karena Ia adalah Allah yang telah menjadi manusia, yang sangat tahu keberadaan kita manusia yang berdosa ini.
Pengorbanan merupakan misi Allah dalam menyelamatkan dunia dan manusia, pengorbanan merupakan kekuatan yang melimpah di tengah mengalami berbagai tantangan dan pergumulan. Allah mau berkorban bagi manusia, apakah kita juga sebagai manusia mau berkorban bagi yang lain dalam keimanan kepada Yesus? Panggilan ini sebagai jawaban kepada manusia bahwa hanya percaya kepada Yesus yang telah berkorban dan mau mengorbankan keegoan, keangkuhan dan kehebatan sebagai manusia kita mampu menjadi manusia yang sejati.
PERTANYAAN UNTUK DISKUSI:
- Apakah yang dimaksud dengan Firman yang telah menjadi manusia?
- Bagaimana sikap gereja memberikan penyadaran terhadap kesombongan dan keangkuhan manusia?
- Bagaimanakah orang percaya menyadari dan menyatakan tentang kekuatan yang melimpah itu di dalam Yesus di tengah tantangan dan pergumulan?
NAS PEMBIMBING: 1 Yohanes 5:20
POKOK-POKOK DOA:
Berdoa selalu kuat dalam iman kepada Yesus Kristus, ditengah pergumulan, tantangan dan masalah Pandemi.
Memohon kepada Tuhan untuk dimampukan peduli pada sesama.
Memohon pada Tuhan untuk menjadi agen pembawa damai sejahtera.
TATA IBADAH YANG DIUSULKAN:
HARI MINGGU ADVEN IV
NYANYIAN YANG DIUSULKAN :
Persiapan : Indah Sebagai Di Eden
Ses Nas Pembimbing: NKB No. 3 Terpujilah Allah
Hukum Tuhan: NKB No 194. Kau Tetap Tuhanku Yesus
Pengakuan Dosa: NNBT No. 36 Barangsiapa Yang percaya kepada Tuhan.
Pemberitaan Anugerah Allah : NKB No. 17 Agunglah Kasih Allahku.
Persembahan: KJ No. 81 O Datanglah, Imanuel
Nyanyian Penutup : KJ No. 145 Mari Tuturkan Kembali.
ATRIBUT:
Warna dasar biru muda dengan simbol empat buah lilin berwarna ungu