ALASAN PEMILIHAN TEMA
Harta menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti: 1. Barang (uang tunai, saldo bank) yang menjadi kekayaan; barang milik seseorang. 2. Kekayaan berwujud dan tidak berwujud yang bernilai dan menurut hukum dimiliki perusahaan.
Banyak orang sekarang mengejar harta dengan anggapan pasti hidup nyaman, aman, bergensi dan berbahagia. Karena yang diinginkannya pasti dapat terpenuhi. Apakah memang demikian? Faktanya dengan harta melimpah apa yang dibutuhkan dan diinginkan tidak dengan mudah dapat terpenuhi. Mengumpulkan harta bukanlah hal yang salah. Tapi yang menjadi persoalan apakah harta didapatkan dengan cara yang benar ataukah sebaliknya yaitu dengan melakukan apa jahat di mata Tuhan. Ada orang mengejar harta tanpa mengenal batas. Semakin kaya makin bernafsu meraihnya. Tapi jangan salah, orang yang memiliki harta kekayaan menurut jalan yang baik dan benar pasti menganggap harta itu adalah milik Allah yang dititipkan kepadanya. Pasti membuat harta itu bermanfaat bagi kebahagiaannya, orang lain dan terutama bagi kemuliaan nama Tuhan.
Kekayaan, jabatan, kedudukan dan kehormatan yang didapat dari jalan yang tidak benar ternyata tidak mendatangkan kebahagiaan apalagi keselamatan. Karena itu harus dibarengi dengan harta “ROHANI”. Harta rohani yang sangat berharga apabila kita hidup dengan Tuhan dan selalu memiliki hati takut akan Tuhan supaya kita dapat membedakan mana yang baik dan mana yang jahat. Harta dunia akan hilang lenyap sedangkan harta rohani kekal adanya. Tema minggu ini tentang “HARTA ROHANI”.
PEMBAHASAN TEMATIS
Pembahasan Teks Alkitab (Eksegese)
Korintus adalah sebuah kota pusat perdagangan, industri, pemerintahan dan olah raga. Kata Korintus dilihat dari (kata kerja “Korinthiazein” artinya hidup sebagai pemabuk, korupsi dan hidup amoral). Dengan sendirinya memberi gambaran bagi kita keberadaan kota Korintus yang sangat duniawi dan dipengaruhi oleh budaya dan tradisi. Tapi tantangan yang sangat berat datang dari kelompok “Gnostik” (artinya pengetahuan rahasia tertinggi dan unggul.) Selain itu tantangan juga datang dari kelompok Kristen anti peraturan (anti nomian) di mana mereka menekankan kebebasan dalam segala hal atau tidak mau diatur oleh aturan gereja.
Kendati Paulus dalam pelayanannya diperhadapkan dengan tantangan yang berat yakni masalah moral, namun hebatnya Paulus semua persoalan dihadapinya dengan jiwa seorang gembala yang dipakai oleh Tuhan. Kemurahan Allah selalu melingkupi rasul Paulus dalam pelavanannya. Karena itu dia tidak pernah tawar hati tetapi mampu menolak segala perbuatan yang memalukan, tidak berlaku licik dan tidak memalsukan Firman Tuhan (ayat 1). Apapun yang diakukan oleh Paulus untuk menyatakan segala kebenaran Allah. Karena itu ia tetap menyerahkan diri sepenuhnya kepada Tuhan (ayat 2). Paulus percaya bagi orang orang yang tidak percaya kepada Tuhan pasti mereka akan binasa, karena pikiran mereka telah dibutakan oleh ilah zaman. Akibatnya mereka tidak dapat melihat terang kemuliaan Kristus yang adalah gambaran Allah (ayat 3-4). Pengajaran Paulus tulus adanya karena itu ia berkata bahwa pelayanannya bukan untuk dirinya sendiri tapi untuk Yesus Kristus sebagai Tuhan. Sementara dirinya hanyalah sebagai seorang hamba yang dipakai Yesus Kristus dalam pelayanan. Alasan Paulus bahwa dari awal Allah telah berfirman “dalam gelap akan terbit terang”, itu berarti melalui Yesus Kristus terang akan bersinar terus menerus untuk kemuliaan Allah (ayat 5).
Pelayanan Paulus dilewatinya dengan aniaya dan kesusahan. Tapi bagi Paulus itu semua adalah berkat, rahmat serta karunia Allah yang maha kuasa untuk kehidupan dan kebenaran menuju kebebasan dan kemuliaan umat percaya (ayat 6). Mendapatkan itu dihadapinya dengan tidak tawar hati melainkan sikap berani bersama dengan Tuhan. Karena itu dengan kesadaran tinggi Paulus menyatakan bahwa kemampuan padanya hanya karena Tuhan yang telah memampukannya. Tuhan memberi kesanggupan kepada Paulus untuk menerima dan menjalani pelayanan itu sebagai harta rohani yang tersimpan dalam bejana tanah Fiat dalam dirinya (ayat 7). Dalam segala hal Paulus ditindas namun tidak terjepit, ia habis akal namun tidak putus asa, ia dianiaya namun tidak ditinggalkan sendiri dan ia dihempaskan namun tidak binasa (ayat 8-9).
Iman Paulus kepada Yesus membuatnya berani berkata-kata seperti ada tertulis “Aku percaya, maka kami berkataberkata, dan kami juga percaya, sebab itu kami juga berkata kata” (ayat 13). Pelayanan Paulus hanya karena anugerah yang datangnya dari Tuhan. Sehingga ia tetap berjalan sekalipun banyak tantangan yang menghadangnya. Paulus tetap berserah diri hanya kepada Tuhan untuk hormat dan kemuliaan Tuhan.
Makna dan Implikasi Firman
- Aniaya dan kesusahan sering menjadi bagian dalam pelayanan, tapi itu tidak menghalangi pelayanan pemberitaan Injil Yesus Kristus. Tantangan dan penderitaan seringkali menjadi ujian iman bagi umat percaya guna mendapatkan karunia Allah melalui berkat yang disiapkan Tuhan bagi umat-Nya.
- Zaman sekarang manusia sudah semakin tamak, serakah
dan talc pernah merasa puas serta cukup dari apa yang ia miliki. Apalagi semakin nampak manusia mulai menjadikan harta benda sebagai standar kebahagian. Akibatnya banyak yang jatuh dalam dosa karena mengejar kekayaan seperti mencuri, merampok, melacurkan diri, membunuh orang lain dan korupsi. Mengejar harta kekayaan demi kebahagian bukanlah hal yang salah, tetapi cara yang ditempuh harus yang benar supaya kita tetap diberkati oleh Tuhan. - Harta rohani dalam Yesus Kristus menjadikan kita kaya iman. Dan itu sangat berharga yang menghantar kita melakukan terbaik untuk Tuhan. Harta rohani jauh lebih berharga dan mulia dari segala harta dalam dunia ini. Sekalipun kita hams berupaya mendapatkannya dengan menjalani hidup yang penuh penderitaan, tapi Tuhan tidak akan meninggalkan kita yang dikasihi-Nya. Tuhan sumber pertolongan selalu peduli dan tidak akan membiarkan umat-Nya, tetapi Dia akan memberikan berkat kecukupan sebagai harta rohani supaya kita tidak binasa dalam memberitakan Injil Yesus Kristus.
- Penderitaan, Kematian dan Kebangkitan Yesus Kristus membuat umat manusia menikmati kelepasan dan keselamatan sebagai janji Iman supaya kita kokoh berdiri dalam memberitakan Injil Yesus Kristus. Penderitaan, kematian dan kebangkitan Yesus Kristus yang telah dilalui-Nya satu kali untuk selama-lamanya membuat kita berpengharapan untuk mendapatkan keselamatan yang kekal. Karena itu penderitaan, kematian dan kebangkitan-Nya, harus dijadikan sebagai dasar Iman orang percaya.
- Keyakinan Iman kepada Yesus Kristus menjadikan kita kuat untuk tidak berputus asa menghadapi persoalan hidup ketika menjalankan tugas kerja dan pelayanan. Iman kita yang kokoh mendorong untuk mendapatkan kemuliaan Tuhan supaya dapat berkata-kata tentang Injil Yesus Kristus sesungguhnya. Dan orang yang mendengarnya akan menjadi percaya dan melanjutkan pekabaran Injil sampai ke ujung dunia.
PERTANYAAN UNTUK DISKUSI:
1.Apakah kita pahami tentang “Harta Rohani” menurut 2 Korintus 4: 1-13.
2. Sebutkan manfaat “Harta Rohani” dalam kehidupan kita sebagai penggikut Yesus Kristus?
3.Mengapa “Harta Rohani” penting dalam pemberitaan Injil Yesus Kristus?
4.Bagaimana menjaga “Harta Rohani” agar iman kita kokoh sampai kesudahannya?
NAS PEMBIMBING: Lukas 12:15
POKOK-POKOK DOA
1.Gereja terus memberitakan Injil Yesus Kristus supaya semakin banyak umat yang menyuarakan keselamatan dari Tuhan Yesus Kristus.
2. Memohon kekuatan dan anugerah dalam menghadapi tantangan kehidupan untuk memberitakan kebenaran Injil Yesus Kristus.
3.Umat Tuhan terus membuka hati menerima Tuhan Yesus Kristus dan Juruselamat sebagai Harta Rohani di kehidupan ini.
TATA IBADAH YANG DIUSULKAN: HARI MINGGU BENTUK III
NYANYIAN YANG DIUSULKAN:
Nyanyian Masuk: NNBT No. 43. “Pujilah Allah Semesta Alum”
Ses.Nas Pembimbing: NNBT No. 10. “Ya Tuhan Yang Kudus”
Pengakuan Dosa: KJ No.178. “Karna Kasih-Nya Padaku”
Pemberitaan Anugerah Allah: KJ. No. 440. “Di Badai Topan Dunia”.
Pembacaan Alkitab: KJ. No.396. “Yesus Segala-galanya”
Persembahan: KJ No. 439. “Bila Topan Kras Melanda Hiidupmu”
Nyanyian Penutup: NNBT No.34. “Tuhanlah Perlindunganku”
ATRIBUT:
Warna Dasar Hijau dengan Simbol Salib dan Perahu di atas Gelombang.