ALASAN PEMILIHAN TEMA
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di berbagai bidang kehidupan menjadikan manusia berlomba-lomba untuk mendapatkan manfaatnya. Banyak kemudahan dapat dinikmati oleh manusia. Mulai dari kebutuhan sehari-hari, kita tidak hams lagi ke pasar tradisional dan swalayan untuk belanja menggunakan internet dapat berbelanja dari rumah. Pengembangan usaha dapat menggunakan internet (e commerce) sehingga usaha kita dengan segera dapat ditawarkan pada masyarakat luas.
Di satu sisi, semakin banyak kemudahan yang dapat meningkatkan taraf hidup manusia, di sisi lain kepercayaan dan kesetiaan manusia tidak murni lagi kepada Yesus Kristus yang adalah satu-satunya Juruselamat manusia. Karena manusia lebih condong mengandalkan allah-allah modern zaman ini yaitu kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga terkadang tidak sepenuhnya mengandalkan Tuhan Yesus. Padahal kemahakuasaan-Nya jauh melampaui segala kehebatan manusia dan dunia, karena Dialah yang menciptakan dunia dan segala isinya. Namun mata hati manusia telah dibutakan oleh keinginan meraih kemajuan dalam berbagai bidang kehidupannya. Siapa yang mengetahui dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dialah orang yang berhasil menguasai dunia. Itulah sebabnya di zaman ini manusia berlomba dan berkompetisi secara tidak sehat untuk dapat berada di posisi teratas (berhasil) walaupun konsekuensinya mengorbankan orang lain. Keinginan berada di posisi yang lebih tinggiatau yang utama dari orang lain dan cenderung menganggap rendah sesamanya, seringkali menjadi hal yang biasa dipertontonkan manusia.
Yesus Kristus adalah Tuhan, Anak Allah yang Mahatinggi serupa dengan Allah namun Ia tidak mempertahankan posisi-Nya, Ia menanggalkannya dan merendahkan did dalam ketaatan pada Bapa. Dengan demikian Allah Bapa meninggikan-Nya. Tema perenungan minggu ini, Yesus Kristus adalah Tuhan.
PEMBAHASAN TEMATIS
Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
Jemaat Filipi sedang terancam bahaya perpecahan karena keegoisan: masing-masing mempertahankan kepentingan diri sendiri, mencari puji-pujian bagi diri sendiri, menganggap did sendiri paling utama dari orang lain. Mereka terusik dengan kehadiran orang-orang yang menentang dan memusuhi Injil Kristus. Menghadapi situasi dan kondisi ini, ditambah lagi dengan perselisihan yang terjadi di antara hamba-hamba Tuhan (4: 2-3), maka rasul Paulus menasihati mereka supaya bersatu dan merendahkan did. Ada empat hal yang ditekankannya: Pertama, nasihat (Yun. praklesis: penghiburan, nasihat, dorongan, pembangunan) dalam Kristus (bandingkan Lukas 2:25, 2 Korintus 1:4). Nasihat dalam Kristus ialah yang berpangkal di dalam dan yang dikuduskan oleh Dia. Nasihat persekutuan kasih dengan Tuhan dan antar sesama anggota jemaat. Kedua, penghiburan (paramithion) yang artinya percakapan yang ramah, penghiburan kasih. Ketiga, persekutuan (koinonia) Roh. Persekutuan Roh adalah persekutuan yang tercipta karena Roh Kudus. Semua anggota dipimpin oleh Roh Kudus. Keempat, kasih mesra (splangchna) dan betas kasihan, kemurahan (oiktirmoi), (ay.1).
Rasul Paulus meminta kepada jemaat agar menyempurnakan sukacitanya melalui cara hidup dengan sehati sepikir (phronein) supaya mereka dipenuhi dan dipimpin oleh perasaan, pikiran, keinginan, dorongan, kasih dan tujuan yang sama. Ia mendorong jemaat supaya tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia dan sebaliknya dengan rendah hati menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri. Kerendahan hati tersebut harus terwujud dalam pergaulan, pikiran, perasaan dan harapan serta hubungan satu dengan yang lain. Semua anggota jemaat sama di hadapan Tuhan, karena itu tiap anggota berhak atas pelayanan dan penerimaan dari anggota yang lain. Semua anggota jemaat diterima dalam pelayanan karena mereka semua telah menerima kasih karunia dari Kristus. Lebih ditegaskan lagi mereka hams memperhatikan kepentingan orang lain dari pada dirinya sendiri. Kepentingan sendiri sama sekali tidak boleh menjadi tujuan usaha dari pekerjaan anggota-anggota jemaat, (ay.2-4).
Rasul Paulus mengajak jemaat Filipi agar dalam hidup bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat dalam Kristus. Hal itu diungkapkan supaya jemaat hidup secara harmonis, menyisihkan segala pertentangan, menanggalkan ambisi-ambisi pribadi, kebanggaan dan keinginan untuk menjadi yang paling utama, dan supaya mereka memiliki rendah hati serta keinginan melayani tanpa pementingan diri sendiri, yang semuanya merupakan inti kehidupan Kristus. Yesus Kristus adalah rupa Allah (form of God). Dalam bahasa Yunani untuk form (rupa) yaitu morfe dan skhema. Keduanya dalam bahasa Inggris hanya berarti form. Namun morfe dan skhema berbeda makna, morfe adalah rupa hakiki yang tidak pernah berubah sedangkan Skhema adalah rupa hakiki yang dapat berubah dari waktu ke waktu dan dari kedaan yang satu ke keadaan yang lain. Paulus menggunakan kata morfe untuk mengatakan bahwa Yesus adalah rupa Allah. Jadi artinya, keberadaan Yesus yang tak dapat berubah itu bersifat Ilahi. Meskipun rupa (skhema) luar-Nya berubah, (ay.5- 6).
Kalimat “telah mengosongkan diri-Nya sendiri” menjelaskan bahwa mengosongkan (Yunani kenoun) dapat dipakai untuk memindahkan barang dari satu wadah hingga semuanya habis tidak tersisa apapun. Kata mengosongkan diri untuk menjelaskan pengorbanan Yesus Kristus menjelma menjadi manusia (inkarnasi), karena kemuliaan keallahan Yesus terletak dalam kesediaan-Nya melepaskan kedudukan-Nya untuk menjadi manusia. Inilah kebenaran agung yang menyelamatkan bahwa Dia adalah kaya dan Mahatinggi menjadi miskin dan rendah demi kita. Ia merendahkan din dan taat sampai mati, (ay.7-8).
Dan kasih yang penuh pengorbanan, Allah memberikan Yesus nama di atas segala nama. Suatu gagasan yang umum dalam Alkitab yaitu memberi suatu nama baru untuk menandai suatu tahapan baru dalam hidup manusia. Abram menjadi Abraham ketika ia menerima janji Allah (Kejadian 17:5). Yakub menjadi Israel ketika Allah masuk ke dalam hubungan barn dengannya (Kejadian 32:28). Janji Kristus yang bangkit kepada Pergamus dan FiIadelfia ialah janji akan suatu nama baru (Wahyu 2:17; 3:12). Gelar agung Yesus ialah kurios, “Tuhan, tuan atau pemilik. Yesus disebut kurios, Tuhan, maka itu berarti Dialah Tuhan dan pemilik segala kehidupan; Dialah Raja dari segala raja; Dialah Tuhan yang tak dapat disamai oleh dewa-dewa kafir dan patung-patung bisu; Dia sepenuhnya Ilahi. Pada akhirnya pada suatu waktu setiap lidah mengaku bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan. (band. Roma 10:9). Dalam Gereja Filipi ada orang-orang yang mempunyai tujuan untuk memuaskan ambisi pribadinya sementara tujuan Yesus ialah melayani orang lain, tak peduli berapa dalamnya penyangkalan diri yang diperlukan demi pelayanan itu. Dalam Gereja Filipi ada orang-orang yang bertujuan mengarahkan perhatian orang pada diri mereka sendiri, tujuan Yesus adalah mengarahkan pandangan manusia kepada Allah. Jadi, pengikut Kristus hams selalu berpikir bukan mengenai dirinya, melainkan orang lain, bukan demi kemuliaannya sendiri, melainkan kemuliaan Allah, (ay.9-11)
Makna dan Implikasi Firman
- Kemajuan yang telah dicapai di era revolusi industri (4.0) tidak harus membuat kita terarah pada langkah yang semakin menuju pada keterikatan dengannya dan ketergantungan hidup pada Tuhan Yesus tidak sepenuhnya lagi. Kemajuan dan kehebatan manusia dalam berinovasi di berbagai bidang kehidupan manusia acapkali membuat kita terkagum-kagum. Kita seringkali lupa pada sumber dari kehebatan manusia di zaman ini. Pandangan kita lebih terarah pada apa yang terlihat dan dirasakan atau dinikmati dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dari pada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat.
- Manusia mengejar pengakuan sesamanya agar dihargai dan diutamakan dalam komunitasnya. Hal ini menimbulkan sikap yang ambisi mementingkan diri sendiri. Bekerja bukan untuk peningkatan kualitas pekerjaan demi manfaatnya bagi banyak orang tapi demi untuk dirinya sendiri. Apabila seseorang selalu memperhatikan kepentingannya sendiri, dia cenderung berbenturan dengan orang lain. Bila baginya hidup adalah perlombaan atau kompetisi yang hadiahnya hams dimenangkan, dia akan selalu menganggap orang lain sebagai musuh atau saingan yang harus disisihkan. Pemusatan diri sendiri berarti mau tidak mau, meniadakan orang lain. Akibatnya tujuan hidup bukan untuk menolong sesama tetapi menyisihkannya.
- Harga din pribadi bagi banyak orang merupakan pencobaan yang lebih besar dari pada kekayaan. Merasa dihormati, disegani, diutamakan, dimintai pendapatnya, dikenal bahkan dipuji-puji, sangat didambakan oleh banyak orang. Namun, tujuan orang Kristen bukanlah memamerkan diri melainkan meniadakan (mengosongkan) diri. Dia harus melakukan perbuatan-perbuatan baik bukan supaya orang lain memujinya, melainkan supaya orang banyak bahkan semua orang memuliakan Bapa di sorga. Orang Kristen harus mengarahkan pandangan manusia bukan pada dirinya sendiri melainkan kepada Allah.
- Tuhan Yesus telah merendahkan diri-Nya sendiri dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. Ciri khas utama hidup Yesus ialah kerendahan hati, ketaatan, dan penyangkalan diri. Dia tidak ingin menguasai manusia tetapi hanya melayani manusia. Dia tidak menginginkan kehendak-Nya sendiri tetapi kehendak Allah. Dalam Perjanjian Baru diajarkan berulang-ulang bahwa hanya orang yang merendahkan dirinya akan ditinggikan (Matius 23:12, Lukas 14:11, 18:14). Apabila kerendahan hati, ketaatan dan penyangkalan diri merupakan ciri khas paling agung hidup Tuhan Yesus, maka itu juga harus merupakan ciri khas atau gaya hidup kita. Pementingan diri, pengutamaan diri dan pameran diri merusak keserupaan kita dengan Kristus Yesus dan persekutuan kita dengan sesama
PERTANYAAN UNTUK DISKUSI:
- Apakah yang dimaksudkan dengan Yesus Kristus adalah Tuhan menurut Filipi 2: 1-11?
- Jelaskan apa yang menyebabkan orang menyangkal Yesus Kristus sebagai Tuhan?
- Apa yang dapat gereja lakukan sehubungan dengan pengakuan terhadap Yesus Kristus adalah Tuhan?
NAS PEMBIMBING: 1 Tesalonika 1:2-3 POKOK-POKOK DOA:
- Manusia mengakui bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan.
- Gereja terus menunaikan tugasnya menuntun orang percaya sesuai pola hidup Tuhan Yesus.
- Para pekerja gereja (hamba-hamba Tuhan) diberi berkat secara utuh (holistik) oleh Tuhan untuk bekerja dengan gaya hidup yang berpadanan dengan kehendak Tuhan.
- NKRI tetap terpelihara dalam kuasa dan kasih Tuhan
TATA IBADAH YANG DIUSULKAN: HARI MINGGU BENTUK IV
NYANYIAN YANG DIUSULKAN:
Persiapan: NNBT No. 19 Allah Besar Agung Nama-Nya
Pembukaan: KJ. No. 383 Sungguh Indah Kabar Mulia.
Pengakuan Dosa dan Pengampunan: NKB No. 73 kasih Tuhanku Lembut
Ses Pembacaan Alkitab: NKB No. 119 Nyanyikan Lagi Bagiku.
Persembahan: KJ No. 367 Pada-Mu Tuhan Dan Allahku
Penutup: NNBT No. 27. Ya Tuhan, Engkaulah.
ATRIBUT:
Warna Dasar Hijau dengan Simbol Salib dan Perahu di atas Gelombang.