TEMA BULANAN : “Aku Ini Adalah Hamba Tuhan”
TEMA MINGGUAN : “Komitmen Dan Konsistensi Melayani”
BACAAN ALKITAB: Lukas 14:25-35
ALASAN PEMILIHAN TEMA
Pengalaman pelayanan dari periode ke periode banyak anggota sidi jemaat ingin memberi diri menjadi pelayan gereja seperti Diaken dan Penatua. Mereka pegang komitmen dan konsisten melayani sampai akhir periode bahkan sampai mati. Tetapi ada juga Pelayan Khusus hanya menjadikan jabatan gereja sebagai batu loncatan atau penciteraan untuk mendapatkan jabatan duniawi. Hal ini tentu sangat bertentangan dengan panggilan untuk melayani. Di kalangan anggota jemaat masih ditemui tidak suka bersekutu, suka “merajuk”, bersungut-sungut, keras hati dan tidak mau berdamai satu dengan yang lain sehingga mengancam keutuhan persekutuan berjemaat. Realitas ini mendorong kita untuk merenung ulang panggilan orang percaya seperti kata Yesus : “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku“ (Luk 9:23). Untuk mencapai panggilan ini memerlukan suatu proses serta komitmen (kewajiban) dan konsistensi (tanggung jawab).
PEMBAHASAN TEMATIS
Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
Injil Lukas ditulis oleh seorang dokter yang bernama Lukas sekaligus menulis kitab Kisah Para Rasul dalam tuntunan Roh Kudus sekitar tahun 60 – 70 Masehi. Sesuai penuturan mereka yang dari semula adalah saksi mata dan pelayan firman ( Luk 1 : 2) untuk memperkaya berita khabar baik kepada pengikut Kristus. Bahwa apa yang diajarkan dan dikerjakan Yesus itu benar (Luk 1:4; Kis 1 : 1). Injil ini ditujukan kepada Teofilus yang mulia. Teofilus terdiri dari dua kata yaitu Teos dan Phileo yang berarti Kasih Allah. Kata Teofilus dapat diartikan “yang mengasihi Allah “atau “yang ditinggikan atau yang dimuliakan oleh Allah“ (band Yoh 12 : 32). Lukas mencatat dimana Yesus dan Murid-murid berada orang banyak datang berduyun-duyun dan mengerumuni Dia (ayat 25; Luk 12:1). Melakukan mujizat seperti: menyembuhkan orang sakit ( Luk 5 : 12 -16; 6 : 6-11 ) memberi makan lima ribu orang (Luk 9 : 10 – 17) mengusir roh jahat (Luk 9:37-43) membangkitkan orang mati (Luk 7 : 11 – 7). Banyak orang datang mengikuti Yesus dengan harapan boleh diterima menjadi murid dan mendapatkan tenaga supranatural (Luk 9 : 1), dapat jabatan kalau Yesus dirikan kerajaan di dunia seperti yang diminta oleh Ibu Yakobus dan Yohanes boleh duduk di sebelah kiri dan kanan Yesus (Mat 20 : 20 – 21) Yesus mengarahkan pengajaran-Nya bahwa “orang yang tidak membenci bapak, ibu, isteri, anak, saudara bahkan nyawanya sendiri ia tidak dapat menjadi murid-Nya. Membenci bahasa Yunani Misei atau Miseo artinya kurang mengasihi“ atau berani melepaskan semua kepentingan keluarga (ayat 26). Kata membenci dalam arti meninggalkan zone kenyamanan keluarga sebagai bentuk pengorbanan untuk memusatkan cinta kasih bagi kemuliaan Kristus seperti para martir yang tidak menyayangkan nyawa mereka sendiri. Seperti Abraham meninggalkan kemewahan negerinya, sanak saudara, rumah bapanya (Kej. 12: 1). Musa meninggalkan kemewahan Istana Firaun. Benci dalam arti tidak mengasihi keluarga melebihi kasih kepada Yesus. Bukan benci kepada orang-orangnya tetapi lebih mengutamakan mengasihi dan mengikut Kristus. Jadi kata benci lebih mengarah pada rela untuk meninggalkan kepentingan keluarga, materi dari pada kehilangan kesempatan untuk ikut Yesus (band Mat 10 : 37). Mengikut Kristus tanpa mendapatkan materi adalah bagian dari pengorbanan dan penderitaan (ayat 27). Sebelum mengikut Yesus calon murid harus tahu apa tujuan ikut Yesus, pakai logika atau akal dengan matang, kesulitan apa yang bakal menghambat supaya tidak terhenti di tengah jalan (ayat 28) dan diejek atau ditertawakan orang. Artinya untuk menjadi murid harus dipertimbang-kan dengan matang agar tidak menyesal di kemudian hari (ayat 29-30) Yesus juga mengibaratkan murid seperti prajurit yang akan bertempur. Sebelum ke medan perang harus mempertimbangkan dengan cermat siapa lawan dari berapa banyak mereka. Jika ternyata lawan lebih unggul maka lebih bijak berdamai agar tidak menimbulkan korban yang sia-sia ( ayat 31, 32 ) Begitu juga menjadi murid Kristus hendaknya merenungkan dahulu. Yesus memberi penegasan yang ragu ragu atau tidak sanggup melepaskan diri dari keluarganya atau materi miliknya ia tidak dapat menjadi murid (ayat 33). Yesus menyebut garam untuk memberi rasa berupa pengaruh yang baik kepada manusia di sekitarnya. Fungsi garam berguna untuk pupuk, menyuburkan tanaman, menetralkan pH tanah, membasmi bakteri, atau jamur, memperkuat akar, dan batang, mengusir hama pada media tanam, pengganti unsur hara, mencegah kekeringan dan meningkatkan kwalitas buah pada tanaman. Dari fungsi garam untuk menyedapkan makanan, mencegah proses pembusukan dan memulihkan fungsi tanah serta memberi kesuburan maka jelaslah Yesus menginginkan murid-murid yang mengikut Dia untuk menjadi garam dunia. Pengajaran ini sangat penting karena itu Yesus katakan siapa yang bertelinga hendaknya ia mendengar.
Makna dan Implikasi Firman
Menjadi Pelayan Khusus di Gereja merupakan kepercayaan dan kebanggaan. Seperti kata Yesus banyak yang terpanggil sedikit yang terpilih (Mat 22 : 14). Pengalaman pelayanan dari periode ke periode banyak Pelayan Khusus komitmen dan konsisten. Namun tidak sedikit yang mengabaikan tugas ini. Hal ini tidak saja merupakan pengingkaran terhadap janji ketika diteguhkan tetapi telah menyia-nyiakan kepercayaan yang diberikan oleh Tuhan.
Setiap orang percaya kepada Kristus Juruselamat adalah murid Tuhan. Masih ada orang Kristen memahami murid Tuhan yang setia akan menerima upah hidup makmur, sejahtera, punya rumah dan mobil mewah, segala fasilitas tersedia dan selalu sukses (Teologia Kemakmuran). Pandangan ini bertentangan dengan apa yang Yesus ajarkan yaitu pengikut Kristus harus sangkal dirinya memikul salibnya setiap hari dan ikut Yesus.
Pengikut Kristus harus selalu mengandalkan Tuhan membuka diri dan meminta hikmat Tuhan. Tetapi juga memakai akal budi dan ilmu pengetahuan selaku anugerah Tuhan serta siap merancang masa depan, membaca setiap perubahan jaman. Berani mengambil keputusan etis, bertindak bijaksana memelihara iman di tengah tekanan, rela menerima segala dampak yang timbul, buruk sekalipun.
Pengikut Kristus setia sampai akhir hayat baik atau tidak baik waktunya sebagaimana Yesus telah menunjukkan contoh dan teladan.
Setiap pilihan selalu ada konsekwensinya. Murid Kristus hendaknya menjadikan Kristus sebagai pola hidupnya. Komitmen dan konsistensi melayani tidak surut oleh berbagai tekanan dan godaan duniawi.
Keluarga dan semua anugerah Tuhan patut kita jaga, rawat dan manfaatkan dengan baik untuk menopang semua bentuk pelayanan. Namun jika pemberian Tuhan itu termasuk keluarga menjadi yang utama dalam kehidupan maka kita tidak layak disebut murid Kristus.
Hutang dosa kita telah ditebus dan lunas dibayar oleh Yesus. Karena itu hidup kita ini bukan lagi milik kita tetapi milik Kristus. Seperti garam memberi rasa dan mengawetkan makanan serta memberikan kesuburan bagi tumbuh-tumbuhan. Maka hendaknya juga murid Kristus hidup dan berkarya memberi rasa, mengawetkan dan menyuburkan ekologi atau alam untuk memuliakan Tuhan dan bukan sebaliknya mempermalukan sang Guru Agung Yesus Kristus.
PERTANYAAN UNTUK DISKUSI:
- Apa maksud teks Lukas 14:25-35, mengikut Yesus harus melepaskan segala sesuatu yang duniawi?
- Mengapa pengikut Kristus harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan ikut Yesus ?
- Bagaimana peran gereja memperlengkapi jemaat sehingga tidak terjebak pada pemahaman yang salah “murid dan pengikut Kristus yang setia pasti kaya, sejahtera, makmur dan selalu sukses “ ?
NAS PEMBIMBING: Lukas 9:23
POKOK-POKOK DOA:
Pelayan Khusus, perangkat pelayanan dan jemaat dalam kehidupan sehari-hari rela menyangkal diri, pikul salibnya dan ikut Yesus.
Pelaksanaan Sidang Majelis Sinode GMIM.
Unit Pelayanan GMIM seperti Rumah Sakit, Persekolahan, UKIT, Panti Asuhan dan Usaha sosial lainnya.
Pemerintah, Bangsa dan Negara dijauhkan dari perpecahan, bencana alam dan non alam.
TATA IBADAH YANG DIUSULKAN:
HARI MINGGU BENTUK IV
NYANYIAN YANG DIUSULKAN:
Persiapan: KJ No. 7 Ya Tuhan Kami Puji Nama-Mu Besar.
Ses Doa Pembukaan : NKB No. 125 Kudengar Panggilan Tuhan.
Ses Pembacaan Alkitab: NKB No. 119 Nyanyikan Lagi Bagiku.
Ses Khotbah : KJ No. 375 Saya Mau Ikut Yesus.
Persembahan : NNBT No 15 Hai Seluruh Umat Tuhan.
Penutup: KJ No. 370 Kumau Berjalan Dengan Juruselamatku.
ATRIBUT:
Warna dasar putih dengan lambang lilin di atas palungan