TEMA : “Roh Kudus Berkuasa Menggerakan Pelayanan Pria/Kaum Bapa
BACAAN ALKITAB: Efesus 1:13-14
Selamat hari Pentakosta!
Hari Pentakosta tahun 2021 ini, kita (Pria/Kaum Bapa GMIM) rayakan tidak seperti tahun-tahun sebelumnya. Biasanya berbagai kegiatan akan memeriahkan Hari Persatuan Pria/Kaum Bapa GMIM. Bencana non alam Covid19 penyebabnya. Meski demikian, secara daring atau pertemuan terbatas, perayaan ini tetap dilaksanakan karena Hari Pentakosta adalah perayaan yang istimewa, yang akan terus mengingatkan dan memotifasi Pria/Kaum Bapa GMIM, bahwa Roh Kudus Tuhan tetap berkarya di dunia ini sampai Tuhan Yesus datang kembali. Tentu sambil tak putusputusnya kita berdoa agar Covid-19 ini segera dilewatkan Tuhan dari kehidupan umat manusia di muka bumi ini. Mari jadikan moment ini sebagai kesempatan bagi kita untuk berkontemplasi dan mengoreksi diri serta pelayanan kita di Gereja Tuhan ini.
Pria/Kaum Bapa yang dikasihi dan diberkati Tuhan. Seperti kota-kota besar lain di masa itu, Efesus juga menawarkan berbagai bentuk kenikmatan dan kemewahan duniawi yang menggiurkan. Masyarakat Yunani pada umumnya hidup sangat permisif. Berbagai macam penyimpangan perilaku, yang bagi sebagian orang tabu, tapi tidak bagi mereka. Secara bebas, tanpa takut dan malu perilaku hedon seperti dosa seks, kemabukan, kekerasan dan perilaku jahat lainnya, dianggap biasa dalam keseharian mereka. Hal Selamat hari Pentakosta! Hari Pentakosta tahun 2021 ini, kita (Pria/Kaum Bapa GMIM) rayakan tidak seperti tahun-tahun sebelumnya. Biasanya berbagai kegiatan akan memeriahkan Hari Persatuan Pria/Kaum Bapa GMIM. Bencana non alam Covid19 penyebabnya. Meski demikian, secara daring atau pertemuan terbatas, perayaan ini tetap dilaksanakan karena Hari Pentakosta adalah perayaan yang istimewa, yang akan terus mengingatkan dan memotifasi Pria/Kaum Bapa GMIM, bahwa Roh Kudus Tuhan tetap berkarya di dunia ini sampai Tuhan Yesus datang kembali. Tentu sambil tak putusputusnya kita berdoa agar Covid-19 ini segera dilewatkan Tuhan dari kehidupan umat manusia di muka bumi ini. Mari jadikan moment ini sebagai kesempatan bagi kita untuk berkontemplasi dan mengoreksi diri serta pelayanan kita di Gereja Tuhan ini. tersebut telah menjadi life style (gaya hidup) yang dipicu oleh budaya masyarakat dan tidak adanya teladan yang baik dari para pemimpin. Mulai dari kaisar dan semua bangsawan serta
orang-orang kaya. Di lain pihak hal ini juga didukung oleh ritual penyembahan berhala yang juga menganjurkan perilaku
tidak senonoh dilakukan sebagai bentuk penyembahan kepada dewa-dewi mereka. Seolah para dewa (khususnya dewi Artemis) akan merasa puas apabila para pengikutnya hidup bergelimang dengan berbagai kemesuman dan kedurjanaan.
Rasul Paulus, sangat prihatin dengan kondisi tersebut. Karena orang-orang Kristen di Efesus masih belum kokoh imannya. Setiap hari dalam berbagai aktifitas mereka harus berjumpa dengan orang-orang dengan tabiat yang menyimpang tersebut. Meskipun mereka telah menjadi pengikut Yesus, mereka harus didorong dan digumuli dalam doa terusmenerus oleh rasul Paulus supaya mereka tahan uji dan kokoh imannya. Dalam suratnya Paulus mengingatkan umat percaya di Efesus jangan lagi tergoda dengan bujuk rayu dosa serta kembali dalam praktek hidup lama yang jahat. Dalam bagian nas yang kita baca (Pasal.1:13,14), jelas sekali yang Paulus katakan, bahwa Tuhan telah memilih supaya mereka dapat berjumpa dengan-Nya melalui mendengarkan firmanNya (Injil – kabar baik). Yesus Kristus yang telah menebus dan
menyelamatkan dunia ini dengan kurban darah-Nya ingin menebus mereka. Dari mendengarkan firman Tuhan, pada
akhirnya timbul iman yang menyebabkan mereka percaya. Karena itu, hati mereka digerakkan oleh Tuhan supaya
berkobar-kobar dalam iman. 1 Korintus 12:3. Karena, “…tidak ada seorangpun, yang dapat mengaku Yesus adalah Tuhan, selain oleh Roh Kudus”. Itu tanda kehadiran Roh-Nya dalam diri setiap orang percaya. Kemudian, seperti sebuah meterai, Roh Kudus dianugerahkan kepada orang percaya sebagai tanda kepemilikan Allah. Dengan mencurahkan Roh Kudus, Allah memeteraikan mereka sebagai kepunyaan-Nya. Demikianlah, orang percaya mempunyai bukti bahwa mereka adalah anak Allah dan bahwa penebusan itu nyata karena Roh Kudus ada dalam hidup mereka (band. Efesus 1:5). Orang percaya dapat merasakan bahwa mereka sungguhsungguh telah menjadi milik Allah apabila Roh Kudus mengubah dan memperbaharuinya (Yohanes. 3:3-6), sudah membebaskan mereka dari kuasa dosa (Galatia 5:16-25), memberikan kesadaran bahwa Allah adalah Bapanya (Roma 8:15) serta memenuhi mereka dengan kuasa untuk bersaksi bagi-Nya (Kisah Para Rasul 1:8).
Selanjutnya Paulus menegaskan bahwa Roh Kudus adalah petaruh yang telah diberikan dimuka sebagai jaminan
keselamatan yang sudah dimiliki oleh setiap orang percaya yang (pasti) sudah menjadi bagiannya pada masa depan
dalam masa kekekalan dan Roh Kudus adalah tandanya. Karena itu benar bahwa semua orang percaya, telah memiliki
”kekayaan” sorgawi yang sudah dijanjikan kepada semua orang percaya, bahkan sebelum dunia dijadikan (ay 3,4).
Allah Bapa telah membuat kita kaya dalam Yesus Kristus. Alangkah ruginya orang percaya yang telah memiliki segalagalanya yang tidak dapat dibandingkan dengan seisi dunia ini tapi kemudian dia menggadaikan dengan sebuah kenikmatan sesaat yang pada akhirnya harus menjadi penyesalan dan penderitaan.
Hari ini “Artemis” dewi mesum Efesus, tentu tidak tampil dengan gaya kuno seperti di masa dua ribu tahun yang lalu.
Tampilan dan cara pikatnya kini, tentu telah menyesuaikan dengan gerak jaman now. Bisa racunnya, semakin canggih
dan mematikan. Pria/Kaum Bapa GMIM harus betul-betul menyadari bahwa setan tidak akan pernah berhenti menggoda dan berupaya membelokkan komitmen iman. Dengan rajin bersekutu, membaca firman dan giat berdoa, maka iman kita akan semakin kokoh serta siap bersaksi dan melayani Dia. Saudara-saudara, potensi Pria/Kaum Bapa GMIM sangat
luar biasa. Kita sadar bahwa Roh Kudus berkuasa menggerakkan pelayanan Pria/Kaum Bapa. Itu berarti ibarat sebuah senjata pamungkas/pemusnah masal, dapat dipakai dalam semua medan pertempuran untuk mengalahkansegala rohroh jahat yang bergerak aktif untuk menjebak dan menghancurkan hidup kita. Sungguh luar biasa! Selanjutnya, sebagai kepala keluarga, bapak-bapak adalah imam bagi keluarga. Ia punya peran untuk mengedukasi, memberi contoh dan mendorong seisi rumahnya untuk tetap hidup kudus dan taat kepada Tuhan dengan memberlakukan setiap kebenaran firman-Nya.
Mari kita kobarkan semangat dan sukacita di dalam Yesus Kristus. Kita giatkan semua bidang pelayanan Pria/Kaum Bapa di Gereja Masehi Injili Minahasa yang kita cintai ini. Seperti kata Yesus: “Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang; akan datang malam, di mana tidak ada seorangpun dapat bekerja“ (Yohanes. 9:4,5). Roh Kudus Tuhan akan tetap menopang pelayanan kita. Selamat HAPSA P/KB GMIM tahun 2021. Tuhan serta kita. Amin.
ATRIBUT:
Warna dasar merah dengan simbol Salib dan Lidah api.