TEMA BULANAN : “Misi Dan Pendidikan Yang Membebaskan”
TEMA MINGGUAN : “Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi Pemberian Tuhan”
Bacaan Alkitab: Keluaran 31:1-11
ALASAN PEMILIHAN TEMA
Pendidikan diharapkan membebaskan setiap manusia dari belenggu keterbelakangan dan keterbatasan; sumber daya manusia, dana, akses dan sebagainya, sehingga para ahli mengatakan bahwa pendidikan itu berlangsung seumur hidup (longlife education). Dengan latar pikir ini dipahami bahwa Ilmu Pengetahuan dan Teknologi sebagai bagian dari pendidikan, akan rnenjadi faktor yang membebaskan setiap orang menghadapi berbagai keterbelakangan dan keterbatasan.
Era industri 4.0, bahkan memasuki 5.0 menjadi sukacita tapi juga tanda awas. Sebab Tuhan telah mengaruniakan Roh Allah, keahlian dan pengetahuan untuk mengembangkan berbagai hal, yang membuat kehidupan manusia semakin maju, hidup mudah dan nyaman, tapi juga membawa ancaman dan bahaya. Dunia yang semakin tidak bertepi, yang semakin menisbikan antara public dan privat, membutuhkan manusia-manusia berkarakter. Yang berbudi luhur, memiliki nilai kesetiaan, ketaatan dan melakukannya dengan sukacita. Untuk itu penting adanya kesadaran dan pengakuan bahwa, Pengetahuan Dan TeknologiPemberian.”
PEMBAHASAN TEMATIS
Pembahasan Teks Alkitab (exegese):
Untuk memelihara perjanjian Tuhan dengan bangsa Israel maka diperlukan kehadiran Tuhan di tempat kudus-Nya tengah tengah umat Israel, sehingga umat Israel diperintahkan membuat kemah suci. Keluaran pasal 25-30, Allah telah menetapkan serangkaian peraturan dan semua perabotannya dalam kemah suci.
Ayat 1-6. “Kutunjuk Bezaleel bin Uri bin Hur,…telah Kupenuhi dia dengan Roh Allah, dengan keahlian dan pengertian dan pengetahuan, dalam segala macam pekerjaan,… membuat berbagai rancangan… untuk bekerja dalam segala macam pekerjaan. “…di sampingnya Aholiab bin Ahisamakh,… dalam hati setiap orang ahli telah Kuberikan keahlian. Haruslah mereka membuat segala apa yang telah Kuperintahkan kepadam u. Bezaleel anak Uri dari suku Yehuda dan pendampingnya Aholiab mengerjakan semua itu.
Bezaleel, yang arti namanya adalah “dalam lindungan Allah,” memiliki keahlian merancang peralatan yang terbuat dari emas, perak dan tembaga, menatah batu permata, dan mengukir kayu (35:30-33). Perancang disebut arsitek. Sedangkan Aholiab, yang arti namanya “Kemahku adalah Allah” ahli dalam menenun kain ungu dan kain yang berwarna-warni (Kel 38:23). Keahlian mereka adalah pemberian Tuhan. “telah Kupenuhi dia dengan Roh Allah, dengan keahlian dan pengertian dan pengetahuan, dalam segala macam pekerjaan,…” Sehingga keduanya mampu membuat kemah suci dan perabotannya tepat seperti kehendak Allah (Kel 31:11).
Pengertian “dipenuhi dengan Roh Allah” di sini artinya diperlengkapi dan diberi kemampuan rohani serta Ilmu Pengetahuan dan Teknologi untuk pelayanan khusus bagi Allah. “Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan.” (Amsal 1:7)
Hikmat dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (keterampilan) berasal dari Tuhan. Keterampilan dalam berbagai seni dan pekerjaan adalah karunia Allah. Dari Dialah berasal baik kemampuan maupun 38:36) “Apakah pembajak terus-menerus membajak untuk menanam benih? Apakah terus mencangkul dan menyisir tanahnya? Bukankah setelah meratakan permukaannya, ia menebarkan jintan hitam dan menyerakkan jintan putih, menabur gandum dalam jajaran dan jelai pada tempatnya serta sekoi di pinggirannya? Sebab, ia telah diajari dengan baik, TUHAN yang mengajari dia.” (Yes. 28:24-26)
Ayat 7-11. Kemah Pertemuan adalah tempat pertemuan umat dengan Tuhan. Kemah itu suci karena itu seluruh perlengkapannya ditentukan oleh Tuhan. Juga peraturan ibadah dalam Kemah itu ditetapkan oleh Tuhan. Bagi yang melanggar peraturan-Nya akan mati.
Mengapa mereka harus diperlengkapi secara khusus? Paling tidak ada dua alasan :
- Pekerjaan ini adalah karya seni yang harus dikerjakan oleh para seniman. Oleh karena itu, dibutuhkan sentuhan seni dan ketelitian yang tinggi. Pekerjaan ini tidak hanya membutuhkan otot dan otak tapi juga rasa. Apalagi bahanbahan yang dibutuhkan adalah barang-barang berharga dari jenisnya: kayu, kain, emas, perak dan tembaga (bnd. Pasal 35, 36).
- Pekerjaan ini merupakan pekerjaan kudus (dikhususkan untuk Tuhan). Perhatikan kalimat “… Haruslah mereka membuat segala apa yang telah Kuperintahkan kepadamu” (ayat 6) dan “…tepat seperti yang telah Kuperintahkan kepadamu haruslah mereka membuat semuanya.” (ayat 11). Mereka harus memaksimalkan seluruh potensi keahlian untuk menghasilkan karya seni yang menyenangkan Allah. Mereka diperlengkapi dengan Roh Allah bukan sekedar untuk menjadi seniman yang menghasilkan karya-karya seni yang berkualitas tinggi tapi mereka adalah seniman-seniman yang mewujudkan rancangan Allah sendiri (band. 26:30 “Kemudian haruslah kau dirikan Kemah Suci sesuai dengan rancangan yang telah ditunjukkan kepadamu di atas gunung itu.”).
Dengan demikian tanggungjawab pembuatan Kemah Suci dikerjakan dengan kesadaran bahwa Roh Allah memampukan mereka memaksimalkan keahlian, pengertian dan pengetahuan untuk mewujudkan Kemah Suci dan perabotannya supaya sesuai dengan rancangan Allah sendiri.
Makna Dan Implikasi Firman:
- Gereja memiliki tanggungjawab membebaskan umat dari berbagai keterbelakangan dan keterbatasan, melalui peningkatan jenjang dan kualitas pendidikan. Dan di sisi yang sama tetap menyadarkan jemaat bahwa apa yang dimiliki; jenjang, kualitas IPTEK dan daya cipta serta keterampilan rnenggunakan dan memanfaatkan teknologi adalah pernberian Tuhan.
- Gereja diperhadapkan dengan kenyataan yang kompleks, berkaitan dengan tiga hal kondisi umat yang beragam: (1). Kurang pendidikan (2). Sarana dan prasarana belum maksimal. (3) Kemampuan ekonomi. Kompleksitas ini menjadi ruang bagi gereja untuk menyatakan kerja selamat, membebaskan umat dalam keterbatasan daya, dana, akses dan lainnya. Disaat yang sama profesionalitas umat perlu diberi tempat dan dihargai.
- Kita berada diera industri 4.0 yang bercirikan alat-alat industri mengalami otomatisasi besar-besaran. Otomatisasi yang terkoneksi dengan internet berarti pekerjaan-pekerjaan manusia dapat digantikan dengan mesin-mesin. Mulai dari pekerjaan yang sederhana “ngepel toilet” sampai dengan pekerjaan yang rumit; menerjemahkan satu bahasa kebahasa yang lain, mendiagnosa penyakit, tindakan operasi, pekerjaan di bidang perbankan, mungkin juga khotbah bisa digantikan mesin. Kenyataan ini menunjukkan bahwa di dunia kerja, manusia bukan hanya bersaing dengan sesama manusia. Kompetitor orang-orang terdidik bukan hanya profesional-profesional lain, tapi juga mesin-mesin cerdas (Arti)”icial intelligence). Apa yang harus dimiliki untuk bersaing dengan profesional-profesional lain dan mesin-mesin cerdas itu? Kalau hanya mengandalkan pendidikan dan pengetahuan yang dipelajari selama di sekolah, tidak akan cukup. Ini akan tampak seperti mesin-mesin generasi pertama yang ketinggalan zaman. Dan apa yang kita dimiliki untuk bersaing dengan sesama profesional dan mesin-mesin cerdas?
- Bacaan kita, “Telah Kupenuhi dia dengan Roh Allah, dengan keahlian dan pengertian, dalam segala macam pekerjaan” (ay.3), “… haruslah mereka membuat segala apa yang telah Kuperintahkan kepadamu” (ay. 6) dan “…tepat seperti yang telah Kuperintahkan kepadamu haruslah mereka membuat semuanya.” (ay. 11). Ayat-ayat ini berbicara tentang Tuhan yang mengaruniakan Roh, Keahlian dan Pengertian kepada setiap orang yang telah ditelah “ditunjuk”- Nya. Untuk melakukan apa yang dirancang-Nya dengan ketaatan dan kesetiaan. Ini berarti bicara tentang kompetensi dan karakter.
- Karakter orang yang dipenuhi Roh Allah, keahlian dan pengertian menjadi modal kita. Modal orang-orang percaya untuk bersaing dengan profesional-profesional lain dan mesin-mesin cerdas diera industri 4.0 ini.
PERTANYAAN UNTUK DISKUSI
- Apa yang kita pahami tentang Tuhan yang telah menunjuk, mengaruniakan Roh Allah, keahlian dan pengetahuan kepada Bezaleel dan Aholiab untuk mewujudkan Kemah Suci, sesuai rancangan-Nya?
- Pendidikan di GMIM telah dimulai 191 tahun yang lalu, bagaimana kuantitas dan kualitas pendidikan itu sekarang? Apa saran saudara?
- Apa yang kita pahami tentang profesionalitas, bagaimana kita memberi ruang dan penghargaan para profesional di jemaat /gereja?
NAS PEMBIMBING : Lukas 16:10.
POKOK-POKOK DOA
- Mari kita doakan agar generasi milenial tekun mencari Ilmu Pengetahuan dan Teknologi berdasarkan sikap takut akan Tuhan. Agar menjadi profesional yang memiliki kompetensi dan karakter yang menghormati dan memuliakan Tuhan.
- Doakan penyelenggaraan Pendidikan oleh GMIM agar baik proses belajar mengajarnya maupun sarana dan prasarana semakin dtingkatkan dan berkualitas unggul.
TATA IBADAH YANG DIUSULKAN HARI MINGGU BENTUK IV
NYANYIAN YANG DIUSULKAN:
Persiapan :NNBT No.4 Naikkan Doa Pada Allah
Ses. Doa Pembukaan :NNBT. No. 6 Allah Bapa Yang Kumuliakan.
Ses. Pengakuan Dosa & Pengampunan: NNBT. No. 10 Ya Tuhan Yang Kudus.
Ses. Pembacaan Alkitab:KJ No. 356 Tinggallah Dalam Yesus.
Persembahan: NNBT No.20 Kami Bersyukur Padamu Tuhan.
Penutup :KJ. No.422 Yesus Berpesan.
ATRIBUT: Wama Dasar Hijau dengan Simbol Salib dan Perahu di atas Gelombang