TEMA BULANAN : “Diperlengkapi Untuk Memperkokoh Gereja dan Bangsa”
TEMA MINGGUAN : “Gereja, Pemegang Kunci Kerajaan Sorga
BACAAN ALKITAB: Matius 16:13-20
ALASAN PEMILIHAN TEMA
Gereja dan bangsa merupakan satu kesatuan karena gereja adalah bagian dari suatu bangsa. Warga gereja juga merupakan warga negara yang memiliki kewajiban membangun dan memajukan bangsa. Gereja adalah buatan Allah untuk melaksanakan misi dan maksud Allah di dunia. Tujuannya adalah untuk menyatakan kasih, hikmat, anugerah dan kehendak Allah. Gereja yang melaksanakan misi Allah berarti gereja yang melaksanakan mandat penginjilan. Mandat penginjilan itu meliputi tiga hal yakni: pertama, proclamation (proklamasi). Ide dari proklamasi ialah kita tidak hanya berbicara tentang kebenaran melainkan menjalankan kebenaran itu. Kedua, demonstrasi (demonstration). Ide dari demonstrasi ialah mendemostrasikan kasih Allah kepada sesama ciptaan, dan hal itu dapat diwujudkan melalui tindakan-tindakan kemanusiaan. Ketiga, rekonsiliasi (reconciliation). Ide dari rekonsiliasi ialah menciptakan perdamaian tidak hanya dengan Tuhan secara absolut, tetapi juga dengan sesama dan lingkungan.
Di sepanjang sejarah, gereja telah berkembang secara pesat baik jumlah maupun geografisnya. Gereja sebagai instrumen harus berani untuk melaksanakan tugas-tugas kerasulan yakni mengajar dan memuridkan. Karena itu gereja harus mengatur dirinya untuk panggilan kerasulannya itu. Gereja diibaratkan sebagai kedutaan Kerajaan Allah dan anggotanya adalah para duta besar yaitu setiap gereja lokal yang telah ditempatkan secara strategis di sebuah komunitas di lokasi geografis. Tuhan menginginkan para duta besar dari kedutaan Kerajaan ini pergi keluar untuk memberitakan injil. Ketika gereja keluar untuk memberitakan Injil, pertanda gereja menghadirkan Yesus di antara bangsa-bangsa. Dengan demikian, gereja menjadi kunci kerajaan Allah.
Kunci dalam kamus Bahasa Indonesia ialah alat untuk membuka dan mengancing pintu. Kunci memiliki simbol otoritas dan kepemilikan. Jika kita memegang kunci suatu tempat, itu berarti kita memiliki otoritas di tempat tersebut. Jika atasan kita mempercayakan kepada kita untuk memegang kunci, berarti ia bukan saja mempercayai kita, melainkan juga mendelegasikan otoritas kepada kita. Jika kita adalah pemilik suatu kunci, berarti kita berhak atas kepemilikan apa saja yang dapat dibuka oleh kunci itu. Berdasarkan latar belakang inilah maka tema yang dipilih ialah: Gereja, Pemegang Kunci Kerajaan Sorga.
PEMBAHASAN TEMATIS
Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
Matius adalah salah satu kitab Injil Sinoptik yang pada hakikatnya ditujukan kepada seluruh gereja Tuhan. Injil Matius banyak menceritakan tentang kehidupan, pelayanan dan pengajaran Yesus. Murid-murid Yesus menjadi pendengar dan penonton pertama (first audience) dari pengajaran-Nya. Matius 16:13-20 merupakan percakapan antara Yesus dengan murid-murid-Nya tentang diri-Nya. Percakapan ini terjadi di daerah Kaisarea, sebuah kota pedalaman yang sangat indah di tepi sungai Yordan, di kaki gunung Hermon. Yesus menanyakan kepada murid-murid-Nya tentang pendapat orang-orang lain mengenai diri-Nya. Ia menyebut diri-Nya sebagai Anak Manusia (ayat 13). Anak Manusia yang dimaksud hendak menyatakan bahwa dalam keadaan Yesus sebagai yang Ilahi, Ia juga adalah benar-benar manusia yang lahir dari rahim seorang perempuan. Jawaban yang diberikan oleh murid-murid-Nya bervariasi. Ada yang mengatakan bahwa kata orang Yesus adalah Yohanes pembaptis, ada yang mengatakan Elia, dan ada yang mengatakan Yeremia atau salah satu dari para nabi (ayat 14). Semua pendapat itu adalah pendapat yang memberi rasa hormat dan kagum kepada Yesus, namun belum tepat.
Setelah Yesus mendengar pendapat orang tentang diri-Nya, Ia menanyakan pendapat pribadi murid-murid-Nya dengan mengatakan: “Tetapi apa katamu, siapakah aku ini?” (ayat 15). Khusus untuk pertanyaan ini, Petrus, salah seorang murid Yesus yang sangat responsif memberikan jawaban yang tegas bahwa Yesus adalah Mesias, Anak Allah yang hidup (ayat 16). Dalam jawabannya itu, Petrus bertindak sebagai orang percaya dan sebagai seorang rasul. Yesus menunjukkan rasa senangnya terhadap pengakuan Petrus yang jelas, langsung dan tidak ragu-ragu. Yesus sangat berkenan dengan Petrus yang memiliki pengetahuan dan anugerah. Oleh karena itu Yesus menunjukkan kepada Petrus dari mana pengetahuan tentang kebenaran itu didapatnya; bahwa jawaban tersebut bukan karena hasil dari antusiasmenya yang muncul dengan cepat, dan bukan hasil pikirannya sendiri sebagai manusia, melainkan hasil penyataan Ilahi (ayat 17). Dengan mengatasnamakan jemaat Petrus telah mengakui Kristus, karena itulah, janji yang dimaksudkan untuk jemaat ditujukan pula kepadanya; bahwa Kristus akan mendirikan jemaat-Nya (gereja) “di atas batu karang” (Petrus). Petrus juga diberikan kuasa (kunci); suatu kuasa untuk mengikat dan melepas, membuka dan menutup. Kuasa ini berkaitan dengan Kerajaan Sorga (ayat 19). Itu berarti Petrus yang adalah gereja merupakan pemegang kunci Kerajaan Sorga.
Makna dan Implikasi Firman
Ketika Yesus berinkarnasi dan dalam keadaannya sebagai manusia, Ia banyak memberi pengajaran baik kepada murid-murid-Nya maupun orang banyak. Oleh karena itu sebelum Yesus naik ke sorga, Ia memberi mandat kepada murid-murid-Nya (yang kemudian status mereka berubah menjadi rasul) untuk menjadi saksi-Nya (Kisah Para Rasul 1:8). Saksi berarti menceritakan atau menyampaikan kembali apa yang telah mereka lihat, alami dan dengar ketika mereka berada bersama dengan Yesus. Sejak saat itu, para rasul melakukan apa yang Yesus perintahkan kepada mereka. Itulah tugas gereja. Gereja adalah alat/ instrumen untuk memberi kesaksian dan untuk memberitakan tentang Yesus Kristus kepada dunia. Namun, hal itu tidak hanya dilakukan melalui perkataan atau khotbah, melainkan juga melalui tindakan nyata.
Gereja tidak hanya terbatas pada organisasi dan institusi melainkan kita semua sebagai orang percaya dan beriman. Sebagaimana Petrus ada dalam pengakuan bahwa Yesus adalah Mesias, Anak Allah yang hidup, maka kita juga yang hidup di konteks sekarang ini harus ada pada pengakuan yang sama. Namun pengakuan saja tidak cukup tetapi harus dibarengi dengan tindakan pembaharuan. Gereja harus terus memberi pembaharuan dan jawaban kepada mereka yang “miskin dan lemah”. Kita semua dipanggil oleh Allah untuk terlibat dalam pekerjaan Allah dalam memberi jawaban kepada mereka. Dengan demikian gereja menjadi agen Allah untuk rencana keselamatan-Nya bagi manusia. Keselamatan inilah kunci kerajaan sorga yang mampu membebaskan dan melepaskan mereka yang menderita karena banyak hal.
PERTANYAAN UNTUK DISKUSI
- Apa yang dimaksud Gereja Pemegang Kunci Kerajaan Sorga menurut bacaan Matius 16:13-20?
- Apa maksud dan tujuan Yesus yang mengatakan bahwa gereja adalah kunci kerajaan sorga?
- Bagaimana bentuk-bentuk pembaharuan yang dapat dilakukan gereja dalam menghadapi tantangan di era 4.0?
NAS PEMBIMBING: Efesus 2:20
POKOK-POKOK DOA:
Gereja Tuhan di seluruh dunia pada umumnya dan GMIM pada khususnya dalam pelayanan
Hari kesaktian Pancasila
Menyambut HUT ke-87 GMIM bersinode
TATA IBADAH YANG DIUSULKAN
HARI MINGGU BENTUK IV
NYANYIAN YANG DIUSULKAN:
Persiapan : KJ No 7 Ya Tuhan Kami Puji Nama-Mu Besar
Pembukaan: KJ No. 252 Batu Penjuru Gereja
Pengakuan Dosa & Pengampunan : NNBT No. 8 Banyak Orang Suka Diampuni.
Ses Pembacaan Alkitab: KJ No. 356 Tinggallah Dalam Yesus.
Ses Khotbah : KJ No. 37a Batu Karang Yang Teguh
Persembahan : NKB No. 111 Gereja Bagai Bahtera.
Nyanyian Penutup: KJ No. 426 Kita Harus Membawa Berita
ATRIBUT:
Warna dasar hijau dengan simbol Salib dan Perahu di atas gelombang.