⁸Saudara-saudara yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus,
Sejatinya, kita adalah orang-orang yang sangat bersukacita dan bahagia. Karena kita memiliki Tuhan Yesus Kristus yang sudah memberi kita kemenangan dengan cuma-cuma. Dengan darah-Nya yang kudus dan mahal, Dia telah menebus, menyelamatkan dan memenangkan kita dari hukuman dosa yang berujung pada kebinasaan kekal. Karenanya, janganlah kita menggagalkan kemenangan yang sudah kita miliki karena darah-Nya yang Mahakudus, dimanapun dan kapanpun.
Dalam suratnya yang dikirimkan kepada jemaat orang-orang kudus yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus, Rasul Paulus mengingatkan kita supaya tidak membiarkan orang menghukum kita mengenai makanan dan minuman atau mengenai hari raya, bulan barn ataupun hari Sabat. Supaya kita tetap teguh beriman kepada-Nya, meskipun banyak orang memperbincangkan aneka makanan dan minuman yang boleh dimakan atau diminum. Atau mengenai hari raya, bulan barn ataupun hari Sabat yang tidak mengizinkan kita berbuat sesuatu, meskipun perbuatan itu adalah untuk kebaikan dan kebajikan. Demikian Firman Tuhan yang ditulis dalam Surat Kolose 2:16-17, yang berbunyi: “Karena itu janganlah kamu biarkan orang menghukum kamu mengenai makanan dan minuman atau mengenai hari raya, bulan baru ataupun hari Sabat; semuanya ini hanyalah bayangan dari apa yang harus datang, sedang wujudnya ialah Kristus.”
Melalui ayat-ayat tersebut, Rasul Paulus mengingatkan kita supaya berhati-hati terhadap berbagai ajaran yang menyesatkan kita. Karenanya, janganlah kita biarkan orang menghukum din kita mengenai makanan dan minuman atau yang lain. Janganlah iman kits goyah hanya karena makanan dan minuman, yang sejatinya menurut Tuhan Yesus Kristus, semua boleh dimakan dan diminum.
Jangan kita bimbang, jangan pula kita takut. Karena semuanya itu adalah bayangan dan segala sesuatu yang hams datang dalam Yesus Kristus Tuhan kita. Semua aturan itu adalah buatan manusia untuk melengkapi tata laksana upacara sebelum kedatangan Yesus Kristus, Anak Tunggal Allah Bapa, Tuhan kita.
Namun, setelah kedatangan Tuhan Yesus Kristus ke dunia, maka segala sesuatunya sudah berubah sebagaimana sudah direncanakan dan ditetapkan-Nya sejak semula. Dia, Yesus Kristus, sudah menebus, menyelamatkan dan memberi kemenangan kepada kita. Dengan darah-Nya yang kudus dan mahal, Dia sudah menebus dan meyelamatkan kita dan dosa dengan cuma-cuma. Janganlah kemenangan kita digagalkan.
Sekarang, man kita simak dan kita perhatikan Firman Tuhan yang dicatat dalam Surat Kolose 2:18. “Janganlah kamu biarkan kemenanganmu digagalkan oleh orang yang pura-pura merendahkan diri dan beribadah kepada malaikat, serta berkanjang pada penglihatan-penglihatan dan tanpa alasan membesar-besarkan diri oleh pikirannya yang duniawi”. Melalui ayat Firman Tuhan ini, Rasul Paulus mengingatkan mereka dan supaya kita menjaga kemenangan yang sudah dilimpahkan-Nya kepada kita. Benar! Janganlah kita biarkan kemenangan kita digagalkan oleh orang yang pura-pura merendahkan diri dan beribadah kepada malaikat.
Oleh sebab itu, waspadalah. Hati-hatilah! Karena mereka pura-pura merendahkan din dan beribadah kepada malaikat, keras hati dan berkanjang pada penglihatan-penglihatan yang tidak
nyata. Waspadalah kepada mereka yang tidak jemu-jemu membesar-besarkan din oleh pikirannya yang duniawi dan semu.
Paulus menyadari bahwa kemenangan kita bisa saja digagalkan oleh orang-orang yang berpura-pura rendah hati. Artinya, keselamatan dan hidup yang kekal yang sudah kita miliki bisa dihancurkan oleh orang-orang yang berpura-pura baik dan rendah hati, oleh orang-orang yang mengaku diri melakukan kebaikan di tengah-tengah jemaat. Hati-hatilah menghadapi orang-orang seperti ini karena bisa keselamatan yang kita miliki hancur karena mereka.
Teks sebelumnya menunjukkan bahwa orang yang menerima Yesus Kristus telah menang dengan bersandar pada salib. Sejak itu sudah tidak ada lagi penguasa yang bisa menyerang mereka berdasarkan Taurat. Paulus berpesan kepada penerima surat agar jangan membiarkan siapapun menghakimi mereka berdasarkan makanan minuman, hari raya, bulan baru atau hari sabat. Dapat dilihat bahwa saat itu ada sebagian orang yang tidak hanya berpura-pura menjaga ketat hukum Taurat, bahkan suka menambahkan aturan manusia dan tata ritual ke atas hukum Taurat.
Para peneliti mempunyai padangan yang berbeda tentang apa yang ditunjuk oleh teks Alkitab ini, apakah menunjuk kepada Yudaisme, atau ideologi asketis (cara hidup tirakat atau berpantang kenikmatan duniawi, untuk mencapai maksud-maksud rohani) yang ada pada ajaran sesat. Mungkin aturan ditambahkan ke atas hukum aturan agama atau ritual dengan maksud baik, membantu orang bersungguh-sungguh berkonsentrasi kepada Allah. Masalahnya orang-orang tersebut tidak hanya suka melakukannya sendiri, tetapi menghakimi dan mencela orang-orang Kristen yang tidak mengikuti tata cara mereka. Respon dari Paulus adalah: abaikan celaan dan mereka. Aturan, ritual tata cara keagamaan mempunyai makna paling tinggi juga untuk melayani Kristus: “semuanya ini hanyalah bayangan dan apa yang harus datang, sedang wujud yang sesungguhnya ialah Kristus”.
Selain itu, ada sebagian orang di antara mereka yang berpura-pura rendah hati dan menyembah malaikat. Apa yang sebenamya mereka lakukan? Paulus tidak menjelaskannya lebih detail, is berasumsi penerima surat telah memahaminya. Berdasarkan pendapat para peneliti, orang-orang ini menyebutkan did mereka telah mendapatkan penglihatan dari malaikat Tuhan, berpikir mereka seperti Yohanes yang mendapatkan penglihatan tentang akhir zaman di pulau Patmos (Why. 1:1-3). Mereka menyebut dirinya memiliki wawasan rohani yang lebih tinggi dari jemaat umum, dengan cara menyiksa tubuh, mengingkari did (self-abasement). Dalam pandangan Paulus, mereka adalah orang-orang yang merasa dirinya hebat dan tinggi, karena tidak berpegang teguh kepada Yesus Kristus Sang Kepala. Mereka menyangka telah mendapat pengelihatan dari Allah, yang sebenarnya hanyalah pikiran daging did sendiri, hanyalah bayang-bayang halusinasi sendiri. Oleh karena itu Paulus berpesan kepada penerima surat: jangan biarkan kemenanganmu digagalkan orang-orang tersebut (disesatkan orang-orang tersebut).
Dapat dilihat bahwa respon Paulus, Yesus Kristus adalah Kepala Gereja (Kol. 1:18), yang juga merupakan Kepala dan semua penguasa (Kol. 2:18). Tidak hanya demikian, seluruh alam semesta bekerja mengelilingi Yesus Kristus sebagai pusat, segala sesuatu “di dalam Dia”, “melalui Dia” dan “untuk Dia” (Kol. 1:16-17), tidak terkecuali bagi berbagai aturan keagamaan, tata ibadah dan aturan hidup. Semuanya hams mengarah dan melayani Yesus Kristus. Karena orang yang telah menerima Yesus Kristus telah mendapatkan kepenuhan dan Dia, maka mereka tidak sepatutnya mencari jalan lain untuk mendapatkan kehidupan yang lebih rohani, wawasan yang lebih tinggi dan pahala yang lebih mencolok mata. Paulus yakin bahwa urat-urat dan sendi-sendi seluruh tubuh, menerima pemeliharaan ilahi, ditunjang dan diikat menjadi satu dengan mengandalkan selain daripada Yesus Kristus. Tanpa Yesus Kristus sebagai kepala, maka tubuh tidak dapat bertahan terus bertumbuh. Oleh karena itu berbagai anggota tubuh sepatutnya berpegang teguh kepada Yesus Kristus Sang Kepala, tidak sepatutnya saling menghakimi, saling membandingkan demi adat ajaran turun temurun atau wawasan rohani manusia. Di dalam pandangan Paulus, mengenal rahasia Yesus Kristus hal yang paling menentukan. Pengenalan seseorang atas rahasia Yesus Kristus dinyatakan di antara saudara seiman dapat saling diikat menjadi satu di dalam kasih (Kol. 2:2).
Berbahagialah kita yang menjaga kemenangan yang sudah kita miliki sehingga tidak digagalkan oleh siapapun, di manapun dan kapanpun, karena Dia sudah memberikan kemenangan kepada kita dengan cuma-cuma. Berbahagialah kita yang berpegang teguh kepada Kepala, yaitu Dia, Yesus Kristus Anak Tunggal Allah Bapa, Mesias dan Juruselamat manusia berdosa yang percaYa kepada-Nya. Karena Dia adalah Kepala Jemaat dan Kepala Gereja yang menyatukan seluruh tubuh, ditunjang dan diikat menjadi satu oleh urat-urat dan sendi-sendi, sehingga terus bertumbuh, berkembang, dan berbuah dengan berlimpah-limpah. Berbahagialah kita yang telah mati bersama-sama dengan Yesus Kristus dan bebas dari roh-roh dunia, karena Dia sudah menciptakan kita menjadi ciptaan bare, manusia bare, karena Dia sudah menyediakan bagi kita hidup barn yang penuh dengan sukacita dan damai sejahtera di sorga. Amin.