TEMA :“Indahnya Hidup Dalam hadirat Allah
BACAAN ALKITAB :Pengkhotbah 8:9-17
Shalom, damai di hati.
Ibarat suatu pendakian gunung, maka saat ini kita sedang menapakkan kaki dipuncaknya. Bolehlah kita menarik nafas panjang dan kemudian menghembuskannya. Ada kelegaan bercampur bahagia karena pendakian sudah selesai. Tetapi kita semua pasti setuju, bahwa perjuangan pendakian ini tidak gampang. Kita pasti telah melewati perjalanan dengan berbagai model rintangan. Apakah jalan itu rata, lurus, berbelok, berbatu, menaik, menurun, terjal dan bahkan curam. Mungkin saja jalan itu buntu dan kita telah berusaha mencari jalan keluar yang lain. Seperti itulah gambaran kehidupan di tahun 2021 yang akan kita akhiri ini. Kita boleh menyampaikan pujian syukur kepada Tuhan yang telah berkenan menuntun, menyertai dan memelihara kita untuk melewatinya. Sebagai gereja kita juga bersyukur karena telah memilih Diaken, Penatua, Komisi Pelayanan Kategorial Jemaat, BPMJ periode 2022-2026. Dari ucapan syukur ini, marilah kita berefleksi tentang sejauh bagaimana kita telah menikmati hidup dalam hadirat Tuhan, dan bagaimana tekad kita untuk memasuki Tahun Baru 2022.
Jemaat Tuhan,
Perikop pembacaan kita ini adalah paparan dari suatu konsep kehidupan manusia dari pengkhotbah yang didasarkan pada penelitian dengan cara memperhatikan, memeriksa secara mendalam bagian-bagian kehidupan manusia tentang apa yang dilakukan dan menjadi tujuan hidup manusia di bawah matahari. Penelitian ini dilakukannya siang dan malam. Dari hasil penelitian ini pengkhotbah mendapati beberapa hal yaitu: bahwa manusia hidup penuh dengan kesuraman, membosankan dan hanyalah akan menemui kesia-siaan. Konsep ini didasarkan pada beberapa hal yang dilihatnya sebagai berikut: bahwa ada orang yang saling menguasai satu dengan yang lain, bahwa semua manusia akan mengalami kematian, bahwa adanya suatu praktek ketidak-adilan, bahwa ada orang-orang jahat yang hidupnya lebih lama, bahwa ada orang-orang benar yang menerima ganjaran sebagai orang fasik dan begitu sebaliknya orang-orang fasik yang menerima ganjaran layaknya orang benar. Dalam keadaan seperti ini pengkhotbah berkesimpulan, bahwa manusia tidak dapat menyelami segala pekerjaan Allah yang dilakukan-Nya di bawah matahari.
Tetapi dari pengamatan yang mendalam dari pengkhotbah, didapati ada hal yang sangat menarik dari satu sisi lain kehidupan manusia yaitu ternyata ada manusia yang mengalami kehidupan yang berbahagia, bahwa kebahagiaan hanya akan dinikmati oleh orang-orang yang takut akan Tuhan serta takut akan hadirat-Nya. Dan orang-orang fasik, orang-orang yang tidak takut terhadap hadirat Tuhan tidak akan menikmati kebahagiaan. Malahan orang-orang ini hidupnya seperti bayang-bayang dan tidak panjang umur.
Jemaat Tuhan,
Beberapa saat lagi kita akan melewati tahun 2021 dan akan memasuki tahun 2022. Seperti yang sudah disampaikan di atas, bahwa di tahun 2021 kita telah melewati berbagai dinamika kehidupan. Apakah itu yang menyenangkan ataupun yang tidak menyenangkan. Apakah itu yang telah memberi keuntungan atau merugikan. Apakah itu yang telah memberikan semangat ataupun yang telah membuat kita tidak bersemangat. Apakah itu yang telah memberikan sukacita dan kegembiraan atau dukacita dan kesedihan yang mendalam. Apakah itu kesenangan atau penderitaan. Dan lain-lain sebagainya. Tahun 2021 kita masih melewati beratnya bencana non alam Pandemi Covid-19, beberapa bencana alam baik itu tanah longsor, banjir bandang dan angin puting beliung. Menghadapi kenyataan itu, mungkin seperti pengamatan pengkhotbah bahwa itulah sisi lain kehidupan yang harus dialami dalam kesuraman, dan kesia-siaan hidup manusia di bawah matahari. Kita hanyalah manusia ciptaan Tuhan yang akan menikmati kehidupan sesuai kehendak-Nya.
Tetapi sesuatu hal yang pasti pengkhotbah mengingatkan, bahwa jika kehidupan kita sebagai orang-orang percaya tetap konsisten dengan kepercayaan kepada Tuhan Allah, maka di tahun 2021 kita telah menikmati yang namanya kebahagiaan. Kebahagiaan adalah suatu keadaan yang diberikan kepada orang yang kecintaannya adalah Firman Tuhan. Orang yang mencintai Firman Tuhan adalah orang yang takut akan Tuhan. Orang yang takut akan Tuhan adalah orang yang selalu ada di hadirat Tuhan dalam penyembahan ibadah, doa, pujian dan ucapan syukur kepada Yesus Kristus. Dan akan menikmati kehidupan penyertaan Allah dalam setiap jerih payahnya seumur hidupnya yang diberikan Tuhan Allah di dalam Yesus Kristus.
Marilah kita tetap hidup dalam hadirat Tuhan Allah dalam menikmati tahun rahmat Tuhan, tahun 2022. Amin.