TEMA : “Milikilah Pikiran Kristus
BACAAN ALKITAB: 1 Korintus 2:6-16
Saudara-saudara, Syalom…Damai di hati
Hari ini kita bersyukur pada Tuhan Yesus Kristus, sebab kita boleh beribadah dalam rangka merayakan Hari Ketuangan Roh Kudus atau pencurahan Roh Kudus.
Hari Ketuangan Roh Kudus dan Hari Persatuan Pria/ Kaum Bapa GMIM adalah dua hal yang berbeda, tetapi menjadi satu dalam perayaan Gerejawi. Hari Ketuangan Roh Kudus adalah Perayaan yang mengingatkan kita tentang perbuatan besar Tuhan Allah yang mencurahkan Roh Kudus untuk menghibur, mengajarkan, mengingatkan semua yang telah dikatakan Yesus dan memampukan kita hidup, bekerja dan melayani di dunia ini. (Yohanes 14:16, 25-26)
Pria/Kaum Bapa GMIM menjadikan Hari Ketuangan Roh Kudus sebagai Hari Persatuannya, tentu juga untuk memotivasi atau memberi semangat bergereja, bahwa kita boleh bersekutu, bersatu, semua karena pertolongan Roh Kudus.
Renungan hari ini, dari pembacaan Alkitab I Korintus 2:6-16, memberi inspirasi lagi kepada kita, bahwa ada pengalaman rohani yang dialami langsung oleh Rasul Paulus. Dari seorang penjahat menjadi pengikut Yesus Kristus, dari seorang pemburu orang percaya, menjadi seorang pembawa kabar baik. Ia dipakai oleh Yesus Kristus untuk menolong, membantu memecahkan pergumulan yang dihadapi jemaat Korintus. Rasul Paulus menulis surat ini, karena ia mendapat kabar dari keluarga Kloe (1 Korintus 1:11-12) bahwa jemaat Korintus mengalami perpecahan karena pertengkaran: (Yunani: er’-is; eris): oleh orang-orang yang berselisih antara mereka yang menyebut diri sebagai golongan Paulus, Apolos, Kefas dan Kristus.
Paulus dengan penuh karunia Roh Kudus memberikan nasihat supaya mereka hidup sebagai jemaat yang matang atau dewasa. Jemaat yang matang adalah jemaat yang tidak mengandalkan hikmat dunia tetapi hikmat dari Allah (ayat 6-8). Hikmat dari Allah adalah hikmat tersembunyi artinya bukan sesuatu yang misterius, tetapi sebuah rahasia Ilahi, yang terungkap kepada orang percaya karena pertolongan Roh Kudus. Suatu kebenaran yang hanya dapat ditemukan di dalam Tuhan. Hal itu dapat dilihat dari perbuatan-perbuatan Yesus yang menyelamatkan semua orang.
Nasihat Paulus ini sekaligus sebagai kritiknya kepada jemaat Kristen di Korintus yang terdiri dari orang Yahudi dan non Yahudi. Supaya mereka jangan membeda-bedakan, sebab Yesus tidak membeda-bedakan. Seandainya mereka (penguasa waktu itu) mengenal Yesus, pasti mereka tidak menyalibkan-Nya. Mengenal Yesus artinya hidup berpaut, taat, setia, penuh kasih, dengan demikian tidak ada pikiran jahat menyalibkan Yesus. Ayat 9 Paulus mengutip dari Yesaya 64:4 untuk menjelaskan bahwa manusia tidak dapat menyelami pikiran Allah selain mengerti bahwa semua disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi-Nya, dengan Roh Allah bukan roh dunia. Dengan Roh Allah manusia akan hidup menuruti karunia-karunia Allah. Orang yang tidak mau hidup menuruti Roh Allah, Paulus katakan sebagai sebuah kebodohan. Orang yang mengerti karunia Allah dalam hidupnya menuruti pengertian rohani dan hidup menurut pikiran Kristus.
Saudara-saudara yang dikasihi oleh Yesus Kristus…
Bagaimana supaya kita dapat memiliki dan hidup menurut pikiran Kristus ? Kita dinasihati dan diingatkan untuk:
1. Menjauhi perpecahan, perselisihan.
Jika terjadi perbedaan pendapat, janganlah sampai menimbulkan perselisihan dan perpecahan, tetapi biarlah perbedaan itu menjadi kekayaan yang mempersatukan. Inilah arti persatuan P/KB GMIM : Berbeda boleh, tetapi bersatu adalah kewajiban. Supaya kita dapat mewariskan contoh yang baik bagi anak cucu kita.
2. Berhikmat.
Orang yang punya hikmat, adalah orang yang dapat membedakan mana yang baik dan jahat. Dalam bahasa Manado tau mo se beda, mana tu bagus deng mana tu besae. Torang kwa, sebenarnya so nda perlu mo bilang mana tu bagus torang mo bekeng for torang pe keluarga, torang pe anak-anak, tong pe sudara, tong pe tamang. Mar sedang so bilang-bilang, ada tu kumabal apalagi nda mo bilang. Jadi torang musti ja baku bilang : Hei jang bagitu musti bagini, iko tu bagus. Inilah yang dimaksud dengan hidup menurut Roh Allah. Kita harus bersyukur sebab Roh Allah ada untuk tinggal di dalam hati kita, menolong dalam segala kelemahan dan kekurangan kita.
Hidup menurut pikiran Kristus juga tergambar atau nyata dalam sikap atau perilaku setiap hari, seperti kata-kata yang tidak kasar, nyanda pang momake, nyanda papandusta, nyanda papancuri, nyanda pangbajudi, nyanda pangmanyabung ayang mar rajin bakarja, sayang istri, sayang anak cucu, untuk memuliakan Tuhan.
Dengan Roh Allah, kita diingatkan untuk mengerjakan karunia-karunia dan talenta yang Tuhan berikan, apakah kita ini: Petani, nelayan, tukang bangunan, pegawai, guru, perawat, dokter, pengusaha, tentara, polisi, satpam, tukang ojek, tibo-tibo dan lain-lain.
Tuhan memberi tanggungjawab kepada kita untuk merawat Persatuan Pria/Kaum Bapa GMIM supaya tetap mengibarkan panji Kristus, mengobarkan semangat, mengabarkan Kabar Baik di manapun dan kapanpun, dengan terus mengandalkan Tuhan dalam hidup demi kemuliaan nama-Nya. Amin.