Jemaat yang diberkati dan dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus. Syalom. Damai di hati.
Patutlah kita menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada Tuhan kita Yesus Kristus karena kita telah menjalani penghayatan minggu-minggu sengsara-Nya, selama enam minggu. Tibalah kita pada hari ini, Jumat Agung untuk memperingati puncak penderitaan dan sengsara Yesus Kristus yang mati disalibkan, di Golgota. Perjalanan-Nya sampai ke puncak Golgota adalah perjalanan yang sangat berat (Via-dolorosa). Tetapi Ia hams melakukan dan menyerahkan din mati karena dosa manusia. Ia bersama dengan dua orang penjahat di sebelah kin dan kanan, salah seorang di antara mereka selamat karena mengakui kekurangan dirinya sendiri dan mengakui bahwa Yesus Kristus tidak bersalah.
Jumat Agung adalah hari kasih sayang sejati bagi orang percaya atau orang Kristen. Kenapa dikatakan hari kasih sayang yang sejati? Karena tidak ada peristiwa yang sehebat, penuh cinta tanpa pamrih, seperti kematian-Nya bahkan rela mati untuk keselamatan semua umat manusia. Itulah pengorbanan Tuhan Yesus Kristus, peristiwa sungguh dahsyat, karena sangat sayang kepada kita, pengorbanan yang sempuma atau cinta yang tulus, bukan perayaan hari kasih sayang seperti Valentine dijadikan pengingat atau kebiasaan kebudayaan yang kita rayakan.
Jemaat yang diberkati dan dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus. Bagaimanakah seharusnya sikap dan perilaku sebagai orang-orang yang telah diselamatkan bahkan mendapatkan cinta yang sejati dan Tuhan Yesus Kristus?
Inji1 Yohanes 19:38-42, menceritakan bagaimana Tuhan Yesus Kristus dikuburkan. Ada dua orang yang mengambil bagian dalam penguburan ini yaitu, Yusuf orang Arimatea dan Nikodemus. Yusuf Arimatea adalah seorang Majelis Imam Besar dan orang terpandang serta kaya raya. Dan Nikodemus adalah seorang pemimpin agama Yahudi sekaligus duta besar. Mereka berdua mengetahui bahwa Yesus Kristus tidak bersalah, makanya mereka melakukan tindakan yang terpuji dengan, berani bertindak dengan tidak peduli risiko yang akan dialami ketika menghadap Pilatus dan meminta mayat Yesus Kristus untuk dikuburkan. Syukurlah Pilatus meluluskan permohonan-Nya. Jika orang lain, bukan Yusuf orang Arimatea yang meminta mayat Yesus Kristus, mungkin saja tidak dikabulkan Pilatus dan mayat-Nya tetap tergantung di kayu salib. Namun dua orang ini dipakai Tuhan Allah untuk proses penguburan Yesus Kristus secara terhormat. Ini adalah perwujudan dari rasa simpati atas penderitaan dan kematian Yesus Kristus yang seharusnya tidak alami-Nya.
Dengan mempersiapkan penguburan, mencari tempat kubur, yang bukan hanya layak, tetapi yang terbaik karena tempat kubur itu kosong, belum pemah ada yang dikuburkan di situ. Bahkan membaluri tubuh Yesus Kristus dengan minyak gaharu yang terbaik yang mahal. Dan jumlahnya yang tidak sedikit, sebab berat lima puluh kati. Kain yang mengapani Yesus Kristus juga adalah kain terbaik, yakni kain lenan. Hal ini menjelaskan bahwa penguburan Tuhan Yesus Kristus dipersiapkan dengan yang terbaik karena Dia tidak bersalah.
Belajar dari bacaan kita pada saat ini, ada beberapa hal yang bisa kita pelajari, yaitu marilah kita sebagai orang percaya menunjukkan keberimanan kita kepada Tuhan Yesus Kristus di dalam segala hal. Oleh karena Tuhan sudah terlebih dahulu menyelamatkan kita makanya apapun situasi, kondisi, sakit,
pergumulan, mungkin juga kegagalan tetaplah Tuhan Yesus Kristus di atas segala-galanya. Dengan cara tetap ada kasih dan ketaatan yang tanpa pamrih dan tak berkesudahan. Mari kita sebagai orang percaya memaknai hari Jumat Agung ini bukan hanya secara seremonial, tetapi terus ada perubahan dalam hidup kita, terjadi pertobatan setiap hari, sehingga kita menjadi berkat. Kehadiran kita menjadi teladan, bukan menjadi batu sandungan untuk orang lain, baik di dalam cara kita berbicara, di dalam kita bersikap dan di dalam kita menyelesaikan permasalahan hidup, juga di dalam kita melaksanakan tugas dan tanggung jawab dalam keluarga serta dalam pelayanan. Demikianlah kiranya kasih kita kepada Yesus Kristus tidak akan pernah luntur, walaupun hams menerima berbagai risiko yang menyebabkan penderitaan kita alami di dunia ini tak sebanding dengan kemuliaan sorgawi yang telah disiapkan bagi orang yang taat dan setia sampai mati. Jemaat yang diberkati dan dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus. Melalui perayaan Jumat Agung menyadarkan kita bahwa, Tuhan Allah telah mengasihi kita dengan sempuma. Oleh karena itu mari kita merespon kasih Tuhan Allah dengan bersekutu, bersaksi, melayani dengan berani bertindak bagi kemuliaan-Nya sampai akhir hidup. Yusuf dan Arimatea dan Nikodemus telah memberi teladan dengan keberanian, memperjuangkan agar mayat Yesus Kristus dapat mereka kuburkan dengan terhormat, karena mereka tahu Yesus Kristus tidak bersalah. Kasih Tuhan Allah kepada manusia tidak dapat dibalas selain dengan setia dan taat percaya serta melakukan kehendak-Nya. Marilah kita menjadi berkat dan berikanlah yang terbaik untuk kemuliaan nama-Nya. Ketulusan dilengkapi dengan melakukan yang terbaik untuk-Nya maka la dimuliakan selama kita hidup di dunia ini. Terpujilah Yesus Kristus. Amin