AMBISI menurut pengertian Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah keinginan, hasrat, nafsu yang besar untuk menjadi, memperoleh, mencapai sesuatu; seperti pangkat, kedudukan. Berambisi adalah berkeinginan keras mencapai sesuatu; cita-cita, harapan, dsb. Ambisi tidak selalu bermakna negatif, tetapi lebih banyak dimaknai secara negatif, ketika seseorang berkeinginan keras memperoleh sesuatu, maka ia dapat mempergunakan cara apa saja untuk mewujudkan keinginannya itu, bahkan dengan cara-cara yang jahat sekalipun.
Absalom mempunyai ambisi untuk menggantikan kedudukan ayahnya Daud, sebagai raja Israel. Sesuai waktunya, jika raja sudah tidak sanggup lagi melaksanakan tugasnya maka keturunannyalah yang akan menggantikannya. Tetapi Absalom tidak sabar untuk menantikan waktunya dan dengan segala cara ia berupaya memenuhi ambisinya untuk menjadi raja Israel bahkan dengan menjatuhkan ayahnya sekalipun. Absalom mengawali rencananya dengan mengambil kesempatan mencuri hati rakyat dengan menjatuhkan raja. Ketika raja Daud ternyata telah banyak mengecewakan rakyat dalam pemerintahannya dan Absalom tahu cara ayahnya mengadili orang tidak selalu memuaskan. Ia mengalihkan perhatian rakyat dari Daud kepadanya. Ia mencoba menarik simpati rakyat. Ia memberi kesan seolah-olah ia lebih baik dari Daud (ayat 2-6). Absalom memperjuangkan ambisi pribadinya agar terwujud dengan menjatuhkan ayahnya. Ia sanggup melakukan apapun agar mendapat simpati dari rakyat. Dan dalam pemikiran Absalom jika saat pemberontakan tiba maka ia telah merebut hati orang Israel dan mereka akan berpihak kepadanya. Empat tahun lamanya Absalom telah mempersiapkan segala sesuatu untuk mengadakan pemberontakan terhadap ayahnya. Setelah mencuri hati Israel, dalam strategi pemberontakannya Absalom akan mudah melawan ayahnya.
Tempat yang dipilih Absalom untuk pemberontakannya adalah Hebron. Penduduk Hebron tidak lagi bersimpati kepada Daud karena Daud tidak menjadikan kota itu ibu kota sehingga mereka inipun berpihak kepada Absalom. Untuk melancarkan niatnya maka Absalom mengelabui ayahnya bahwa ia mau pergi ke Hebron untuk membayar nazarnya (ayat 7) dan Daud mengizinkannya (ayat 9). Daud tidak membayangkan bahwa anaknya akan melakukan perlawanan terhadapnya untuk merebut kedudukannya. Apakah ambisi Absalom ini terwujud? Ada baiknya kita membaca pasal-pasal selanjutnya! Amin (fpk)