Orang Saleh Tak Meninggalkan Saudaranya
Kisah Para Rasul 8:2
Waktu terus bergulir dan kini kita sedang berada di era yang tak menentu. Orang lebih suka hidup untuk diri sendiri dan kelompoknya. Orang lebih suka hidup senang tanpa bersusah payah dan bekerja keras, bahkan tak sedikit lebih senang berfoya-foya dan berpesta ria. Orang berperilaku materialistis dengan cara hidup mengejar kesenangan, kekayaan dan kebendaan. Akibatnya ikatan persaudaraan sering dikorbankan. Orang tak peduli dengan kesusahan orang lain. Tak sedikit yang saling menghianati bahkan saling menjatuhkan sekalipun saudara dan keluarganya sendiri.
Orang-orang saleh atau orang-orang taat dan sungguh-sungguh menjalankan ibadah; kudus dan beriman di zaman Yesus dan lebih khusus mereka yang percaya kepada-Nya, menunjukkan cara hidup yang saling memperhatikan satu sama lain. Mereka menghayati arti sebuah persaudaraan, sekalipun mereka miskin dan sedang menghadapi tantangan dan penganiayaan, sebagaimana disebutkan dalam bagian Alkitab ini. Orang-orang saleh tak meninggalkan saudaranya yakni Stefanus. Mereka terus bersama dengannya sampai kematian menjemput Stefanus. Mereka tak dapat berbuat-apa-apa ketika Stefanus dilempari dengan batu, karena mereka lemah dan tak berdaya berhadapan dengan orang banyak dan kekuasaan pemerintah yang melakukan pembiaran bahkan perlindungan terhadap orang-orang yang melakukan kejahatan. Orang-orang saleh itu tak meninggalkan saudaranya. Mereka mengambil dan menguburkan Stefanus serta meratapinya dengan sangat.
Sebagai keluarga Kristen harus identik atau sama dengan menjadi keluarga saleh, karena terdiri dari orang-orang Kristen yang identik dengan orang saleh. Itu berarti setiap anggota keluarga adalah orang-orang saleh. Sebagai orang saleh kita harus saling memperhatikan, saling menjaga, saling menolong, saling menghormati satu sama lain. Suami dan isteri harus saling mengasihi dan tak boleh saling meninggalkan. Orang tua dan anak harus saling menghormati dan tidak boleh saling menyakiti. Kakak beradik harus saling memperhatikan bukan saling melupakan. Demikianlah kita layak disebut sebagai orang saleh karena Tuhan kita Yesus Kristus mengasihi dan tidak pernah meninggalkan kita. Amin.
Doa: Tuhan Yesus kepala Gereja, Tuhan dan Juruselamat kami. Tolonglah kami supaya dapat hidup sebagai orang-orang saleh supaya kami dapat mewujudkan kasih-Mu dalam hidup kami dalam bentuk saling mengasihi dan saling memperhatikan satu sama lain. Terima kasih Ya Tuhan, dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin.