Panggilan yang Menghidupkan
Matius 4:21b
Memanggil berarti mengundang untuk datang. Undangan dapat datang dari siapa saja, apakah itu saudara, teman kerabat dan lain sebagainya. Biasanya undangan akan diberikan beberapa hari sebelum acaranya, artinya diberikan kesempatan untuk mempersiapkan diri dalam memenuhi akan undangan tersebut. Undangan Yesus bagi Yohanes dan Yakobus hanyalah sebuah kata lisan yang terdengar seperti undangan biasa-biasa saja yang saling mengajak, tetapi undangan Tuhan Yesus memiliki kuasa, ketika undangan itu berisikan suatu tugas yang mempercayakan suatu rencana Tuhan Yesus di kemudian hari yang mereka pun belum mengetahuinya. Pemanggilan Yesus terhadap mereka di tengah kemapanan ada di dalam keluarga Zebedeus ayah mereka, karena usaha besar yang di kelolah keluarga mereka, yang secara manusia mungkin tidak membutuhkan lagi pekerjaan tambahan karena kebutuhan tercukupi. Artinya Yohanes dan Yakobus dijumpai Yesus dalam kemapanan dan kenyamanan bersama keluarga mereka. Ternyata dalam keadaan apapun, latar belakang apapun, misi Yesus tetap hadir, karena Allah di dalam Yesus Kristus bisa memakai siapa saja, kondisi apa saja, dalam rancangan keselamatan-Nya untuk dunia ini.
Sebagai keluarga Kristen, dengan sejahteranya hidup kita, panggilan Tuhan menjadi yang paling utama. Dengarlah dan jawablah panggilan Tuhan sehingga hidup kita memuliakan Tuhan. Karena kesejahteraan hidup kita hanya dijamin oleh-Nya yang adalah pemilik dari semua yang ada pada kita. Peran keluarga sangat membantu pelayanan, karena itu mulailah pada pemberian diri dalam persekutuan. Panggilan lewat lonceng gereja yang terus berbunyi adalah panggilan yang mengingatkan kita untuk tidak tertidur dan malas dalam persekutuan tetapi bangun dari ketiduran dan kemalasan agar hidup kita hanya untuk memuliakan Tuhan. Amin.
Doa: Ya Tuhan Yesus, segala yang ada pada kami adalah kepunyaan–Mu, yang Engkau titipkan untuk diberdayakan dan menghasilkan. Karena itu kami akan membuka mata dan telinga untuk melihat dan mendengar akan setiap panggilan–Mu, sekalipun harus meninggalkan segala kepunyaan yang Tuhan titipkan bagi kami. Karena kami percaya akan ada hal yang indah disediakan Tuhan bagi kami. Amin.