TUHAN ALLAH ADALAH TAMU UTAMA PENGUCAPAN SYUKUR
Ibrani 12:28
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
“…marilah kita mengucap syukur dan beribadah kepada Allah “.Firman ini menjelaskan bahwa pengucapan syukur dan beribadah kepada Allah seperti dua sisi mata uang. Kalau hanya ada satu sisi pasti tidak berharga. Sebaliknya jika hanya ada sisi yang lain pasti tidak berguna. Ucapan syukur tanpa Ibadah seperti perbuatan tanpa Iman. Ibadah tanpa ucapan syukur adalah iman yang kosong. (band. Yak. 2:20) Ada berbagai cara orang mengucap syukur. Ada orang sukses naik pangkat dan jabatan dalam karir mengadakan jamuan ucapan syukur. Tamu yang utama yang diundang dalam pesta itu adalah atasannya atau orang yang mempromosikan dan membantu kesuksesannya serta saudara dan sahabatnya. Ada yang mengucap syukur untuk menunjukkan kehebatan dan keberhasilannya atas keuntungannya dalam usaha bisnis, panen berlimpah hasil pertanian dan lain sebagainya. Orang Kristen mengadakan pengucapan syukur dan pengecapan berkat berupa makanan dan minuman, subjek dan tamu utama kita adalah Tuhan Yesus Kristus. Pesta pengucapan syukur dengan mengundang saudara, sahabat, teman sekerja dan lain-lain terutama dimaksudkan agar orang yang mengecap berkat Tuhan melalui hidup kita, melihat dan merasakan kasih dan berkat-Nya dalam dan melalui hidup iman dan ibadah kita
Tamu utama yang diundang pada pesta pengucapan syukur orang Kristen adalah Tuhan Allah. Kita mungkin bertanya, bagaimana menghadirkan Tuhan Allah? Dengarlah jawaban Yesus Kristus. “Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya. Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan. Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum;…. (Mat. 25:33-35). Yang dimaksud dengan mereka yang di sebelah kanan-Nya adalah dombadomba-Nya. Orang Kristen, saudara dan saya adalah dombadomba-Nya. Akan tetapi kambing-kambing yang di sebelah kirinya bertanya; “Maka orang-orang benar itu akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar dan kami memberi Engkau makan, atau haus dan kami memberi Engkau minum? Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku. (Mat. 25:37,40) Pertanyaan, apakah perayaan pesta pengucapan syukur kita rayakan seperti mereka yang berada di sebelah kanan atau di sebelah kirinya. Domba atau kambing? Saudara-saudaraku, sebagai orang yang beriman kepada Yesus Kristus, Tuhan kita yang mulia, janganlah iman itu kamu amalkan dengan memandang muka. (Yak. 2:1) Janganlah pengucapan syukur menjadi ajang pamer kekayaan dan kehebatan.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Saudaraku, firman Tuhan hari ini, “Jadi, karena kita menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan, marilah kita mengucap syukur dan beribadah kepada Allah menurut cara yang berkenan kepada-Nya, dengan hormat dan takut.” Cara pengucapan syukur yang berkenan adalah “ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum…” “Aku (Yesus Kristus) berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.” Ibadah dan pengucapan syukur dengan hormat dan takut kepada Allah adalah “janganlah iman itu kamu amalkan dengan memandang muka.” Amin.
Doa: Ya Tuhan Allah, Raja Kerajaaan Sorga. Ampunilah jika Engkau mendapati kami berpengucapan syukur dengan tidak menjadikan-Mu sebagai tamu utama. Ampunilah kami karena pesta pengucapan syukur sering dijadikan ajang pamer dan mengabaikan Ibadah. Terima kasih atas firman-Mu yang menegur dan mengingatkan kami cara mengucap syukur dan ibadah yang berkenan kepada-Mu. Amin.