Menjadi Anak-anak Allah
Yohanes 1:10-13
Di salah satu media sosial pernah ditayangkan tentang dua orang menggali tanah untuk mendapatkan berlian. Orang yang di kiri menggali tanah yang berisi satu berlian. Orang yang di kanan menggali tanah yang berisi banyak berlian. Sementara mereka menggali yang di kiri mendapatkan berlian yang satu itu, yang di kanan segera berhenti dan memukul orang yang menemukan berlian itu. Dia melakukan hal yang jahat padahal dia tidak mengetahui di depannya, bahwa jika ia menggali lagi banyak berlian yang akan dia temukan. Demikianlah kehidupan manusia yang sering tidak berusaha dan menolak apa yang baik serta melakukan apa yang jahat untuk mendapatkan dan menguasai harta dunia.
Yesus datang ke dunia ini untuk menebus dosa kita, untuk memberikan keselamatan bagi kita. Tapi ada yang menolak dan menyangkal-Nya karena tidak ada pengenalan akan Allah yang sesungguhnya. Pengetahuan tentang Allah hanya akali bukan iman yang sungguh sehingga tindakan yang diambil bukan dari Roh Kudus tapi dari manusianya. Bagi manusia yang mau menerima Yesus, percaya kepada-Nya, diangkat-Nya menjadi anak-Nya, sebagai ahli waris-Nya, yang diberi-Nya kuasa dan menjadi anak-anak Allah. Ini adalah harta yang sesungguhnya bagi yang menerima Yesus walaupun menderita menolak keinginan dunia dan tidak hidup dalam kejahatan. Ini harus menjadi sikap manusia yang mengenal Allah dan mau dituntun oleh Roh Kudus.
Sebagai keluarga kristen kita adalah anak-anak Allah yang menjadi waris-Nya dan memiliki kuasa dari Allah sebagai anak-Nya. Kita harus mengenal-Nya lebih dalam melalui berdoa, belajar Firman dan bersekutu dengan Dia, sehingga kita mendapatkan harta yang sesungguhnya yaitu harta sorgawi keselamatan itu. Amin.
Doa: Tuhan Yesus jadikanlah kami anak-anak–Mu sebagai pewaris harta Sorgawi yang tiada taranya yakni keselamatan daripada-Mu. Amin.