Suci Versus Najis
Titus 1:15
Suci (kata sifat) artinya bersih, bebas dari dosa, cela dan noda, murni, kudus, saleh. Dan najis artinya, kotor atau kotoran, jijik, yang menjadi sebab terhalangnya seseorang untuk beribadah kepada Allah. Jelas kedua istilah ini berbeda dan bertolak belakang. Paulus mempertentangkan sifat sifat ini untuk mempertegas prilaku mereka yang sungguh melayani Tuhan dalam ketulusan dan keikhlasan, dengan mereka yang dengan sengaja mempengaruhi jemaat dengan ajaran yang sesat bahkan dengan tidak malu mengeruk keuntungan pribadi sehingga ada kelompok orang yang telah terpengaruh dan hidup dalam kenajisan.
Bagi orang suci semuanya suci, menunjuk pada mereka yang telah dengan setia melakukan perintah Tuhan dalam 1 Petrus 1:15-16 Tetapi hendaklah kamu menjadi kudus didalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu, sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus. Tetapi bagi orang najis dan bagi orang tidak beriman satupun tidak ada yang suci, karena baik
akal maupun suara hati mereka najis. Hidup dalam kenajisan adalah membiarkan diri dipengaruhi oleh dosa dan mengambil bagian di dalamnya. Roh kenajisan seperti: perzinahan, pencurian, dusta, dan sebagainya. Pernyataan ini disampaikan Paulus untuk mendorong Titus supaya berani dan pantang menyerah menunaikan panggilan pelayanannya.
Memilih hidup dalam kesucian dan kemurnian iman adalah panggilan warga gereja termasuk keluarga Kristen. Kita harus menghindarkan diri dari kenajisan dengan terus berupaya menerima pengajaran yang benar serta setia dalam panggilan kita. Selalu mau belajar memurnikan iman melalui berbagai tantangan yang diijinkan Tuhan kita alami serta selalu berpikir positif supaya berbuah tindakan atau prilaku hidup yang memuliakan Tuhan. Amin.
Doa: Terima kasih ya Tuhan atas anugerah keselamatan-Mu bagi kami, mampukan kami untuk hidup dalam kesucian-Mu dan mampukanlah kami juga untuk menolak berbagai kenajisan yang akan menodai iman kami kepada-Mu. Amin.