Roma 10:19
Tetapi aku bertanya: Adakah Israel menanggapnya? Pertama-tama Musa berkata: “Aku menjadikan kamu cemburu terhadap orang-orang yang bukan umat dan membangkitkan amarahmu terhadap bangsa yang bebal.”
Dampak Penolakan Terhadap Injil
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Tidak sedikit orang masa kini, entah karena alasan agama, budaya, status sosial dan ekonomi, menolak Injil dalam kehidupan. Mendengar dan menerima Injil bukanlah sesuatu yang menarik bagi mereka. Dunia sekuler yang menawarkan berbagai kesenangan (hedonis), kemewahan dan kenyamanan (comfort) yang mudah didapat (instan), mudah menjebak hidup orang percaya. Nilai spiritual kehilangan tempat yang sesungguhnya karena tergeser hal duniawi. Sadar atau tidak, gereja sedang berada dalam konteks ini.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Firman hari ini, menggambarkan tentang situasi yang dihadapi oleh rasul Paulus. Injil yang memberi jaminan dan kepastian hidup ditolak. Mereka tidak berusaha menanggapi kabar baik itu. Paulus melihat masa lalu bangsa Israel yang sering melawan hukum dan ketetapan Tuhan Allah lewat nubuat para Nabi. Kini ia berhadapan dengan kondisi yang sama bahwa orang Yahudi menganggap Injil adalah batu sandungan, sementara orang Yunani memandang Injil sebagai sebuah kebodohan. Karena mereka berpaling ke illah lain? Israel adalah bangsa pilihan Tuhan Allah, milik yang spesial karena amat dikasihi-Nya, Mengapa Tuhan Allah cemburu, marah dan memandang Israel sebagai bangsa bebal? Karena berpaling kepada allah lain. Dampaknya mereka sering mengalami penghukuman dan berulangkali ditawan dan diangkut ke negeri pembuangan. Hidup mereka menderita, krisis ekonomi berkepanjangan, negeri mereka hancur. Kehancuran umat Israel pada masa lampau harus jadi pelajaran bagi umat masa kini. Demikianlah peringatan rasul Paulus.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Firman hari ini kiranya menjadi refleksi iman bagi keluarga Kristen masa kini. Di tengah gencarnya ancaman dunia modern, kita diajak rajin membaca firman, tidak bosan mendengar pengajaran dan khotbah-khobah yang disampaikan di mimbar gereja dan di berbagai ibadah. Sebab jika semangat mendengar dan memahami firman mulai melemah, maka terbukalah peluang “si jahat” merampas hidup kita. Jika orang percaya menjauh dari persekutuan ibadah, ia akan mudah menjauh dan terbuang dari hadirat Tuhan Allah. Ingat betapa ngerinya jika manusia jatuh ke dalam penghukuman Tuhan Allah. Amin.
Doa: Ya Tuhan Yesus Kristus, teguhkanlah keyakinan iman kami agar di tengah gencarnya ancaman dunia masa kini, kami tidak menolak Engkau dan berpaling kepada allah lain. Sehingga iman dan perbuatan kami memuliakan-Mu. Amin.