Benar Dalam Berkata dan Bertindak
Kisah Para Rasul 5:7-8
Keberanian untuk mengatakan yang sejujurnya sangat diperlukan pada saat ini.Tuhan menuntut kita untuk bertindak jujur dalam segala hal. Bukan hanya kepada orang lain, tetapi juga kepada diri sendiri. Kejujuran adalah sesuatu yang mahal harganya, sebab banyak orang lebih suka berkata dusta daripada yang jujur, padahal akhirnya dia harus menderita seperti peribahasa yang mengatakan “karena mulut badan binasa”. Dengan ungkapan ini mau memberikan suatu tanda awas bagi setiap orang, untuk dapat berbicara dengan benar, kalau tidak mau menerima akibat yang lebih besar dari apa yang dibicarakan. Kita semua masih ingat akan Firman Tuhan melalui hukum Tuhan yang kesembilan “Jangan meng-ucapkan saksi dusta atas sesamamu” (Kel.20:16). Ingat kehidupan manusia menjadi hancur bukan hanya oleh kebencian dan pembunuhan, perzinahan dan kecemaran tetapi juga oleh kepalsuan dan kebohongan.
Bacaan Firman Tuhan saat ini, dimana Safira bertindak sesuka hati tanpa menyadari bahwa apa yang dilakukan menuntut pertanggungjawaban dari cerita bohongnya. Berharap mendapat ucapan terima kasih dari orang-orang atas kedatangannya, tetapi pada akhirnya ia harus mengalami hal yang sama seperti suaminya. Sangkanya mereka dapat mempertahankan kebohongan dengan aman dan dapat keuntungan karenanya, justru yang didapat adalah kematian secara tiba-tiba.
Adapun pembelajaran yang bisa kita petik dari cerita dalam Firman Tuhan ini, yaitu mengajarkan kepada kita semua untuk berkata yang benar. “Jika ya, hendaklah kamu katakan; ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan; tidak. Apa yang lebih daripada itu berasal dari si jahat” (Matius 5:37). Sebab berkata yang tidak benar pasti ada konsekuensinya yang harus kita terima, kalau tidak dikucilkan, bisa saja mengalami hal sama seperti Ananias dan Safira. Dan di sinilah kebenaran itu harus dinyatakan. Amin.
Doa: Ya Tuhan, kami sungguh bersyukur memiliki Engkau sebagai Tuhan dan Juruselamat kami. Ajarlah kami untuk selalu memperkatakan hal yang benar, dan menjauhi dusta. Amin.