GAYA DAN CARA HIDUP GURU ADALAH TELADAN MURID
Matius 10:24-25
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati oleh Tuhan Yesus, Seorang guru pasti melebihi pengalaman dan pengetahuan seorang murid. Begitulah pendidikan dimasa Yesus Kristus. Pendidikan kontemporer saat ini ada persamaan tapi ada perbedaan. Di Israel masa Perjanjian Baru seorang guru memiliki pengetahuan tentang Hukum, Peraturan, Perintah, Cara hidup berdasarkan Kitab-Kitab seperti Kitab-Kitab Musa, Mazmur, Hikmat, Nabi-nabi dan seterusnya. Pendidikan dimasa itu, guru mengajarkan pengetahuan tentang kehidupan dan ajaran moral serta etik yang disampaikan melalui perkataan dan keteladanan seperti Yohanes dan Yesus. Sementara sistem pendidikan kontemporer lebih menekankan pada aspek Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Jika murid pintar dan memiliki akses IPTEK yang luas, maka murid dapat melebihi guru kontemporer.
Ungkapan Yesus Kristus, “Seorang murid tidak lebih dari pada gurunya, atau seorang hamba dari pada tuannya”, disampaikan dalan konteks keteladanan seorang guru. Bahwa ajaran moral dan etik Yesus Kristus disampaikan melalui keteladanan hidup-Nya yang taat dan setia kepada Bapa-Nya. Murid-murid-Nya tidak akan dapat melebihi keteladan-Nya dalam hal pemberian diri-Nya, penderitaan-Nya, kematian-Nya, kesetiaan-Nya, ketaatan-Nya kepada Bapa-Nya. Artinya walaupun kita sebagai murid-murid-Nya, tidak dapat lebih atau tepatnya tidak sanggup sepenuhnya hidup menuruti teladan Yesus Kristus. Namun sebagai hamba dan anggota-Nya maka gaya dan wama kehidupan Yesus Kristus harus mewarnai dan terpancar dari kehidupan kita melalui pikiran, perkataan dan perbuatan. Yesus Kristus adalah Tuan dan kita adalah hambaNya. Yesus Kristus adalah Kepala Gereja kita adalah anggotaNya, murid-Nya.
Tantangan kita saat ini adalah bahwa budaya populer tidak mengidolakan keteladanan hidup Yesus Kristus. Budaya kita saat ini cenderung menganut Teori Darwin, “Survival of the fittest”. Yang akan menang dan bertahan dalam persaingan adalah yang unggul dan kuat. Yang unggul dan kuat akan menyingkirkan, menelan dan mematikan, memunahkan atau mengeskploitasi yang lemah. Sementara di pihak lain berkembang budaya instan yang tidak menghargai proses yang butuh ketekunan, disiplin berhikmat dan beretika.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati oleh Tuhan Yesus,
Keteladanan adalah metode kuno yang tidak pernah usang. Marilah kita orang tua, anak dan cucu, serta semua murid Yesus Kristus meneladani cara dan gaya hidup Yesus Kristus yang taat, setia, disiplin terhadap penugasan Bapa-Nya, rela berkorban, bangkit dan menang lalu menerima Mahkota Kemuliaan-Nya. Marilah, jika kita ingin meraih Mahkota Kemuliaan, hiduplah bersama Yesus Kristus di jalan yang Ia teladani sebab jalan itu menuju kemenangan dan akan mendapatkan mahkota Kemuliaan dari Bapa Sorgawi. Amin
Doa: Bapa Sorgawi. Terimah kasih atas kasih dan anugerah-Mu yang terbesar dan termulia bagi kami yaitu Yesus Kristus sebagai Guru dan teladan. Berilah kami kemampuan untuk meneladaniNya sehingga hidup kami memancarkan kasih yang menyelamatkan itu. Amin