Matius 27:1 – Buat Keputusan Adil, Benar Dengan Kasih-Nya
Ketika hari mulai siang, semua imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi berkumpul dan mengambil keputusan untuk membunuh Yesus.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus,
Imam kepala adalah pemimpin agama Yahudi. Tua-tua bangsa Yahudi dipandang sebagai perwakilan masyarakat. Ketika mereka berkumpul untuk mengambil keputusan, perkumpulan itu disebut Sanhedrin atau peradilan tertinggi di bangsa Yahudi. Firman yang kita baca hari ini mengatakan mereka mengambil keputusan untuk membunuh Yesus Kristus. Kata mengambil keputusan dalam bahasa aslinya, Yunani surnboulion artinya bersekongkol, berunding, keputusan. Menurut KBBI, bersekongkol artinya berkomplot atau bersepakat melakukan kejahatan; bersekutu dengan maksud jahat. Keputusan Sanhedrin bukan hanya sekadar hasil musyawarah, tetapi cerminan dari hati yang telah dikuasai oleh iri hati dan kebencian: bukan didasarkan pada keadilan, melainkan ketakutan terhadap Yesus Kristus yang dianggap mengancam kekuasaan mereka.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Persekongkolan terjadi ketika sekelompok orang merasa lemah dan terancam kehilangan pengaruh, kekuasaan dan kenyamanan. Motif ketakutan melahirkan kebencian dan menghalalkan segala cara ketika merasa tidak mampu bersaing secara adil atau fair. Persekongkolan terjadi dalam struktur dan institusi sosial, maupun di dalam institusi rohani. Gereja sebagai bagian dari masyarakat akan selalu bersentuhan dengan dinamika politik. Persekongkolan Sanhedrin yang menghukum mati Yesus Kristus adalah tindakan mematikan keadilan dan kebenaran absolut. Kiranya kita sebagai gereja, baik sebagai institusi, maupun secara individu dan sebagai keluarga tidak bersekongkol seperti Sanhedrin yang merancang kejahatan untuk menyingkirkan orang benar.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus, Sebagai keluarga Kristen diingatkan bahwa setiap hari kita berhadapkan dengan pilihan-pilihan yang akan menentukan arah dan nasib hidup. Apakah kita memilih untuk mengikuti kebenaran dan kasih Yesus Kristus atau kita lebih tergoda oleh keinginan pribadi dan tekanan dunia? Kita senantiasa menghadapi situasi harus membuat keputusan, baik dalam keluarga, pekerjaan, pendidikan. relasi, maupun kehidupan rohani. Keputusan yang kita ambil tidak hanya berdampak bagi diri sendiri, tetapi juga bagi orang-orang di sekitar kita, terutama keluarga. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk selalu berdoa, meminta hikmat dari Tuhan Allah dan mengikuti firman-Nya dalam setiap langkah yang kita ambil.
“Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit, maka hal itu akan diberikan kepadanya.” (Yakobus 1:5) Kiranya dengan hikmat-Nya kita dapat mengambil keputusan yang adil, benar dan melakukannya menurut kasih-Nya.
Doa: Ya Tuhan Allah Tolonglah agar dengan hikmat-Mu kami bijaksana mengambil keputusan dan memilih jalan-Mu. Jangan biarkan hati kami dikuasai oleh kepentingan pribadi yang menjauhkan kami dari kebenaran-Mu. Pimpinlah keluarga kami agar selalu hidup dalam kasih dan takut akan Engkau. Dalam nama Yesus Kristus kami berdoa. Amin.