Hamba Allah
Yakobus 1:1
Dewasa ini sebutan hamba Allah adalah sebutan yang lazim dikenakan pada orang-orang yang bekerja dalam pelayanan gereja Tuhan. Orang-orang tersebut bisa seorang pendeta, guru agama, syamas dan penatua. Malah dalam arti yang lebih luas, setiap orang mau melayani Tuhan adalah hamba Allah. Hamba Allah adalah pekerjaan yang indah dan mulia, dan karena itu jangan pernah kita malu untuk memperkenalkan diri sebagai hamba Allah.
Yakobus memperkenalkan dirinya sebagai hamba Allah dan hamba Tuhan Yesus Kristus. Bagi Yakobus, merupakan kebanggaan bila dia bisa menjadi atau memperkenalkan dirinya sebagai hamba Allah dan hamba Tuhan Yesus Kristus. Dia ingin agar pembacanya juga merasa bangga dengan menyadari, bersikap, dan berlaku seperti hamba Allah. Meski dia tahu, bahwa di zamannya seorang hamba adalah doulos yang berarti budak. Lebih tepat adalah budak belian, yakni sebuah pekerjaan yang rendah dan hina pada waktu itu. Akan tetapi sekali pun budak, bagi Yakobus perkerjaan itu sangatlah terhormat karena disebut sebagai budak Allah atau doulos Allah. Mengapa bagi Yakobus hamba Allah adalah pekerjaan yang terhormat dan sangat membanggakan. Pertama, seorang budak harus memiliki ketaatan yang mutlak kepada tuannya. Dalam hal ini orang yang menjadi hamba Allah sesungguhnya hanya patuh pada keputusan dan kehendak Allah saja. Tidak boleh ada yang lain. Kedua, kesetiaan mutlak. Artinya menjadi hamba Allah hanya memikirkan kepentingan Tuhan bukan kepentingan yang lain. Ketiga, mengakui kita sebagai hamba Allah berarti mengakui kita dan menyadari betapa rendahnya kita. Dalam hal ini kita bukan siapa siapa di hadapan Tuhan, tapi hanyalah alat Tuhan untuk dipakai olehNya. Keempat, hamba Allah adalah jabatan dan gelar yang indah serta terhormat seperti halnya tokoh-tokoh di Alkitab.
Sebagai keluarga Kristen, kita belajar dari Firman ini bahwa menjadi hamba Allah atau pelayan-pelayan-Nya adalah pekerjaan yang terhormat dan sangat membanggakan. Menjadi hamba Allah berarti dipercayakan Tuhan untuk menjadi alat-Nya dan memperoleh kesempatan untuk melayani di ladang-Nya. Marilah kita menyambut dengan sukacita, dan jangan pernah malu serta takut bila kita dipakai oleh Tuhan untuk melayani di ladang-Nya. Amin.
Doa: Ya Tuhan Allah, kami bersyukur dan menyambut dengan sukacita bila Engkau menghendaki kami untuk menjadi hamba-hamba-Mu yang setia. Amin.