Jangan Menghakimi
Roma 2:1
Sadar atau pun tidak sadar kita pernah menghakimi orang lain mulai dari cara berpakaiannya, sikapnya bahkan sampai pada mengkritisi pemikiran dan pilihan hidupnya. Memang gampang sekali menilai kekurangan, kelemahan orang lain. Tuhan Yesus mengajarkan kepada kita untuk tidak saling menghakimi satu dengan yang lain, namun faktanya masih ada orang yang suka menghakimi.
Bacaan hari ini Roma 2:1 Paulus memberikan nasihat supaya setiap manusia tidak boleh menghakimi atau suka mempersalahkan orang lain. Menghakimi menurut ukuran manusia mudah sekali dipraktekkan oleh jemaat yang ada di Roma. Padahal penghakiman yang mereka lakukan kepada sesama manusia, hal itu juga dapat berbalik penghakiman yang sama kepada orang yang menghakimi. Demikian pada ayat yag pertama“Hai manusia, siapapun engkau yang menghakimi orang lain, engkau sendiri tidak bebas dari salah” Menghakimi orang lain, sama halnya dengan berbuat jahat terhadap orang lain. Ketika menjatuhkan hukuman kepada orang lain, maka hal yang sama dapat juga menjatuhkan hukuman terhadap diri sendiri. Sebagai contoh jika ada orang yang menderita sakit, lemah dan tak berdaya maka ada kesempatan bagi kita untuk menunjukkan kasih kita dengan memberi perhatian dalam bentuk menolong dan menguatkan orang tersebut. Dan jangan menghakimi orang tersebut dengan mangatakan “mampus kau” sebab hal yang sama bisa dialami oleh yang yang menghakimi tersebut.
Sebagai keluarga Kristen, kita diajak untuk tidak saling menghakin sebagai suami dan istri, orang tua dan anak-anak. Kita tidak boleh saling mencari-cari kesalahan orang lain, sebab hak menghakimi bukan urusan manusia, tapi urusan Tuhan. Kita dihadirkan Tuhan di dunia ini bukan untuk mencari-cari kesalahan orang lain tetapi kita hadir dan terpanggil untuk saling melengkapi antara satu dengan yang lain supaya kita semua menjadi anggota gereja yang dewasa mandiri dan misioner (bdk. Efesus 4:12-16). Amin.
Doa: Ya Tuhan, tolong kami untuk tidak saling menghakimi satu dengan yang lain. Kiranya kami boleh terpanggil untuk saling melengkapi sebagai keluarga Allah. Amin.