Siapakah Anak Manusia?
Matius 16:13-14
Di era revolusi industri 4.0 sekarang ini, ada begitu banyak perubahan yang terjadi. Berbagai macam kemudahan dapat kita temui dimana-mana. Misalnya, dahulu, untuk mendapatkan sesuatu yang kita perlu dan inginkan maka kita harus keluar rumah, pergi ke pasar atau supermarket dan membelinya. Sekarang ini segala sesuatu bisa kita beli secara online; makanan, perlengkapan tidur, perlengkapan dapur, baju, sepatu, tas, tiket pesawat, hotel, dan lain-lain. Semua itu kita lakukan hanya menggunakan peralatan kecil yaitu smartphone. Sekalipun kita berada di kamar dan di tempat tidur, kita bisa berinteraksi dengan dunia luar. Oleh karena itu sekarang ini, smartphone dan internet/data sudah menjadi kebutuhan penting manusia. Apalagi ketika covid-19 datang menerpa dunia ini, seakan memaksa semua orang untuk belajar dan menguasai teknologi. Mengapa tidak? Kegiatan belajar mengajar, ibadah, pertemuan-pertemuan di kantor seperti rapat dan diskusi, semua dilakukan secara online dengan menggunakan media yang sudah tersedia.
Bacaan saat ini, ketika Yesus bertanya tentang pendapat orang siapakah Anak Manusia itu? Banyak orang yang tidak mengenal dan memahami siapa Dia. Sekalipun jawaban-jawaban yang diberikan merujuk kepada nabi-nabi dan rasul, namun tidak tepat.
Sebagai keluarga Kristen hendaknya memperhatikan kehidupan anak-anak yang lahir di era ini. Selain mereka sudah diperhadapkan dengan teknologi yang canggih, mereka juga diperhadapkan dengan keadaan dimana kegiatan peribadatan dilaksanakan di rumah. Jadi, volume ibadah dan kegiatan-kegiatan gerejawi yang biasanya mereka dilibatkan, menjadi tidak sama sekali. Ini menjadi tanda awas bagi orang tua. Pengajaran kepada anak-anak tentang pengenalan akan Tuhan harus terus menerus diberikan kepada mereka melalui program baca Alkitab di rumah. Orang tua harus memberi perhatian khusus terhadap hal ini agar mereka mengenal siapa Tuhan, karya-karya agung Tuhan dan kebaikan Tuhan karena mereka hidup dalam pengenalan akan Dia. Oleh karena itu marilah kita sebagai orang tua terus memberi perhatian kepada anak-anak kita, mendampingi mereka untuk tetap hidup di dalam Tuhan. Amin.
Doa: Tuhan Yesus terima kasih untuk kasih karunia–Mu dalam kehidupan kami. Ajarlah kami selalu untuk tetap hidup dalam pengenalan akan Engkau dan sungguh-sungguh dekat denganMu dalam kehidupan kami setiap hari. Amin.