Menanti Jawaban Allah
2 Raja-Raja 2:9-10
Biasanya bila anak-anak kita hendak ke sekolah, kita sering memberikan makanan sebagai bekal agar pada saat mereka merasa lapar, ada persediaan untuk dinikmati sebagai penghilang rasa lapar. Pemberian bekal ini tidak hanya pada anak-anak, tapi dapat berlaku juga bagi siapapun. Sebab setiap orang membutuhkan bekal untuk menyehatkan tubuhnya dalam tugas pelayanan. Bila tidak ada bekal, dapat dipastikan bahwa pekerjaan yang dilakukan tidak akan maksimal hasilnya.
Bacaan hari ini, Elia sebagai nabi yang terus menuntun Elisa untuk mengingatkan Elisa agar ia meminta sesuatu dari padanya (sebagai haknya) yang nantinya akan menjadi bekal bagi penerus pelayanan nabi, sekalipun itu sukar untuk di kabulkan tetapi harus diingatkan agar Elisa menggunakan haknya. Kesempatan ini tidak disia-siakan, tapi dimanfaatkan dengan baik; Kepada Elia, ia meminta: “kiranya ia mendapat dua bagian dari rohmu.” Ia meminta demikian karena hukum orang Israel waktu itu memperkenankan kepada anak sulung (sebagaimana Elisa sebagai satu-satunya yang bersama dengan Elia) untuk mendapat dua bagian dari kepunyaan ayahnya (Lih. Ul.21:15-17). Permintaan tersebut, sukar bagi Elia untuk mengabulkannya; roh kenabian adalah milik Allah oleh sebab itu yang berhak memberikannya adalah Allah sendiri. Tapi sekalipun demikian kepadanya tetap diberi harapan melalui ungkapan: “jika engkau dapat melihat aku terangkat dari padamu, akan terjadilah kepadamu seperti yang demikian, dan jika tidak, tidak akan terjadi.” Artinya dikabulkan atau tidak permintaannya, itu hak Allah.
Sebagai keluarga Kristen, tidak dapat disangkal bahwa ada banyak permintaan kita entah sebagai anak kepada orang tua atau sebaliknya, yang sering menuntut untuk segera dikabulkan semua keinginan kita. Padahal ada yang bukan hak kita untuk mengabulkannya, sehingga konflik dalam keluarga pun sering terjadi, akibat dari belum terkabulnya permintaan. Pembacaan ini menyadarkan kita bahwa pengabulan itu tidak semuanya dari manusia tapi ada juga hak Allah di dalamnya sehingga kita perlu menanti dengan penuh kesabaran akan penyataan kehendak-Nya, sekalipun kita merasa itu hak kita. Amin.
Doa:Ya Tuhan, ampunilah kami yang sering berlaku tidak baik dalam hidup berkeluarga, dengan meminta sesuatu yang menjadi hak kami untuk segera dikabulkan. Berilah kami kesabaran dalam menanti jawaban-Mu. Amin.