Setia Sampai Mati
Lukas 14:29-30
Ada syair lagu yang mungkin pernah kita dengar atau nyanyikan. “Mengikut Yesus keputusanku, mengikut Yesus keputusanku, mengikut keputusanku ‘ku tak ingkar, ‘ku tak ingkar; Saya mau ikut Yesus, saya mau ikut Yesus sampai selama-lamanya. Meskipun saya susah menderita dalam dunia, saya mau ikut Yesus sampai selama-lamanya” (KJ No. 375). Lagu ini memberi pesan bahwa keputusan mengikut Yesus konsekuensinya rela menderita sepanjang hidup dikandung badan. Apa orang Kristen mencari atau menghendaki hidup susah menderita? Pasti tidak seorangpun di dunia ini bercita-cita hidup menderita. Sedang tidak dicari sudah di depan mata apalagi kalau di minta.
Tuhan Yesus diutus oleh Bapa di Surga datang ke dalam dunia untuk berjuang, rela mati untuk mengangkat manusia dari jurang kebinasaan. Perjuangan ini mengorbankan darah dan yang seharusnya diminum oleh manusia berdosa. Kedatangan Kristus sudah menderita sejak Ia lahir di kandang binatang, dikejar-kejar untuk dibunuh oleh Herodes, ditolak, dihina, dibelenggu, dicambuk dan digantung di kayu salib sejajar dengan orang yang dianggap kena tula dan kutuk. Karena ketaatan dan kesetiaan-Nya sampai mati maka Ia dimuliakan oleh Bapa di Surga. Dalam keyakinan iman, dosa kita telah dimatikan dan dikuburkan bersama Yesus dan setelah Ia bangkit dan menang maka kita juga dimenangkan karena itu layak menyandang gelar laskar Kristus. Yesus mengingatkan selaku murid menyangkal dirinya, pikul salibnya setiap hari dan ikut Yesus sampai mati. Seperti bangunan yang sudah diletakkan dasarnya harus dikerjakan sampai selesai agar tidak diejek oleh orang yang melihatnya. Pesan ini menjadi pesan bagi kita selaku keluarga kristen. Sebagai murid Yesus jangan setengah hati, ragu, bimbang, cemas dan takut karena tekanan ekonomi, politik, sosial budaya serta ancaman bencana alam dan non alam. Tuhan Yesus telah menjanjikan penyertaan-Nya kepada murid-murid di masa lampau akan menyertai kita juga selamanya. Mari kita selalu berdoa supaya Roh Kudus terus menuntun kita melewati hari-hari hidup dengan berbagai ancaman sehingga kita tidak jatuh ke dalam pencobaan. Amin.
Doa: Ya Allah Bapa di Surga, tolonglah kami untuk melakukan tanggung jawab selaku laskar-laskar Kristus yang tidak gampang menyerah. Kesusahan dan penderitaan tidak merampas kesetiaan keluarga kami kepada Tuhan. Amin.