Bangga Bertanah Air Kaya dan Subur
Imamat 25:4
Hari ini 28 Oktober adalah Hari Sumpah Pemuda: kita diingatkan tentang ikrar “Sumpah Pemuda;” Putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia. Berbangsa yang satu, bangsa Indonesia dan menjunjung Bahasa persatuan, Bahasa Indonesia. Hal ini memberi inspirasi bagi Warga Negara Indonesia pada umumnya dan warga gereja pada khususnya untuk menjaga keutuhan ciptaan termasuk tanah air Indonesia.
Syair lagu KJ.337:1 “Betapa kita tidak bersyukur bertanah air kaya dan subur; lautnya luas, gunungnya megah, menghijau padang, bukit dan lembah. Itu semua berkat karunia Allah yang agung, Mahakuasa…” Dikaitkan dengan moment Sumpah Pemuda mengingatkan kita bangsa Indonesia untuk bangga memiliki tanah air yang subur. Firman pada hari ini berbicara tentang tanah sebagai anugerah Allah untuk kesejahteraan manusia. Setiap tahun yang ketujuh tanah harus dikhususkan untuk Tuhan. Jangan menanami ladang-ladang dan jangan memangkas pohon-pohon anggur. Jadi sepanjang tahun itu tanah harus dibiarkan dan tidak boleh dikerjakan.
Perenungan saat ini memberi pesan bagi kita gereja masa kini untuk memperhatikan kualitas tanah. Manusia tidak harus memaksakan tanah berproduksi terus-menerus, sebab dengan cara tersebut akan mengurangi kesuburan tanah dan jika dipaksakan maka hasilnya tidak maksimal. Disamping itu kita wajib bersyukur, karena tinggal di negeri Indonesia dengan tanah air yang kaya dan subur. Mari kita maknai peringatan Sumpah pemuda ini sebagai moment penting bagi WNI untuk menjaga kekayaan alam dengan penuh tanggung jawab untuk kesejahteraan anak-cucu kita. Amin.
Doa: Ya Tuhan, kami bangga punya Allah seperti Engkau yang mengaruniakan tanah air yang subur bagi kami semua. Berikanlah kami kemampuan untuk menjaga kelestarian kekayaan alam ciptaan-Mu. Amin.