Berbahagia, Orang Beriman
Matius 16:17
Apakah yang menjadi ukuran kebahagiaan di dunia ini? Apakah orang yang disebut berbahagia ketika ia memiliki harta yang berlimpah, uang yang banyak, mobil mewah, rumah mewah, hidup dalam kenyamanan dan kesenangan karena fasilitas-fasilitas hidup yang dimiliki? Semua itu bukan menjadi ukuran dan sumber kebahagiaan seseorang. Orang yang berbahagia ialah mereka yang hidup dalam takut akan Tuhan dan yang beriman kepada-Nya. Orang yang takut akan Tuhan dan beriman kepada-Nya selalu dijaga dan dipelihara oleh Tuhan; tidak pernah berkekurangan dan hati penuh sukacita. Bahkan Tuhan sendiri yang akan mengatur kehidupan orang beriman. Walaupun harus kita akui bahwa tantangan, pergumulan dan penderitaan banyak kali mewarnai kehidupan ini. Namun tanpa kita sadari dan harus kita akui bahwa banyak kali kita menerima sesuatu yang baik yang tidak kita harapkan. Tiba-tiba saja itu datang dalam kehidupan kita, mengapa? Karena Tuhan melihat ketaatan, ketekunan, kesetiaan kita kepada-Nya di tengah penderitaan yang kita alami dan karena semua datang dari Allah.
Petrus, sekalipun ia adalah murid yang sering keliru dalam bertindak dan bertutur kata namun karena ia beriman kepada Tuhan dan memikili pengetahuan, maka Tuhan menyatakan hal yang baik kepadanya. Pengakuan Petrus bahwa Yesus adalah Anak Allah yang hidup membuat Yesus gembira sehingga Yesus berkenan kepadanya. Yesus menyebutnya berbahagia, karena diberikan pengetahuan oleh Allah untuk menyatakan hal itu. Kitapun yang hidup sekarang ini, tidak jarang juga membuat kekeliruan dan kesalahan dalam bertindak dan bertutur kata.
Sebagai keluarga Kristen, ketika kita hidup dalam takut akan Tuhan dan beriman kepada-Nya, maka Tuhan juga akan menganugerahkan pengetahuan agar supaya kita dapat melakukan pekerjaan-pekerjaan Tuhan dengan baik. Amin.
Doa: Ya Tuhan Yesus, berilah hikmat kepada kami semua agar kami selalu hidup di dalam iman kepada Tuhan sehingga boleh melakukan pekerjaan-pekerjaan–Mu di dunia ini. Amin.