Yohanes 13:25-26
(25) Murid yang duduk dekat Yesus itu berpaling dan berkata kepada-Nya: ”Tuhan, siapakah itu?”
(26) Jawab Yesus: ”Dialah itu, yang kepadanya Aku akan memberikan roti, sesudah Aku mencelupkannya.” Sesudah berkata demikian Ia mengambil roti, mencelupkannya dan memberikannya kepada Yudas, anak Simon Iskariot.
Tenang Menghadapi Pergumulan
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Ada ungkapan yang mengatakan jika kita melihat awan gelap menutupi bumi, itu pertanda akan turun hujan. Dengan demikian kita harus mempersiapkan din untuk mencegah supaya tidak basah seperti kata pepatah, sediakan payung sebelum hujan. Itu berarti bahwa sikap kita terhadap sebuah keadaan turut ditentukan oleh kenyataan apa yang terjadi atau dalam bahasa lain dapat dikatakan `akibat’ dapat diantisipasi jika kita tahu ‘penyebabnya’.
Seperti murid yang dikasihi Yesus Kristus menanggapi permintaan Petrus untuk jelas tentang siapa yang akan mengkhianati Yesus Kristus itu dengan bertanya langsung. Permintaan Petrus kepada murid yang dikasihi Yesus Kristus itu sebenarnya adalah bentuk antisipasi terhadap sesuatu yang akan menimpa Yesus Kristus. Akan tetapi Yesus Kristus tidak secara langsung menjawab siapa pelaku itu, melainkan menjawab dengan memberi suatu tanda bahwa kepada siapa yang diberikan roti setelah Ia mencelupnya anggur maka itulah orangnya.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Jawaban Yesus Kristus terhadap pertanyaan murid itu adalah bentuk jawaban yang sangat beretika, penuh kesantunan dan tata krama yang baik. Dia tidak langsung menyebut nama seseorang tetapi dengan isyarat atau tanda ketika Dia mencelupkan roti. Inilah yang patut kita teladani dari tindakan Yesus Kristus yang dengan sangat tenang menghadapi dan menanggapi setiap permasalahan meskipun hal itu sangatlah berat. Yesus Kristus memberikan sebuah keteladanan bahwa menyelesaikan berbagai permasalahan ternyata tidak harus dengan sikap yang emosional, tidak sembarangan menuduh orang meskipun Dia sudah mengetahui dengan persis siapa orang yang akan mengkhianati-Nya.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Sebagai orang percaya, kita sering sama dengan orang lain yang tidak percaya pada Yesus Kristus. Selalu bersikap emosional dan menimbulkan pertikaian di antara sesama hanya karena persoalan-persoalan sepele, bahkan sering dengan cepat menuduh orang lain melakukan kejahatan padahal belum diketahui duduk permasalahannya. Yesus Kristus sudah memberi contoh untuk hal ini sehingga sebagai orang percaya kita harus meneladani apa yang Yesus Kristus perbuat, yaitu tidak serta-merta menyebut nama orang meskipun Dia mengetahui jauh di dalam hati seseorang. Termasuk apa yang sedang direncanakan oleh Yudas anak Iskariot. Amin.