Tuhan Mengutus Ikan Besar
Yunus 1:17
Semua ciptaan takluk dan setia pada penentuan Tuhan. Kata “penentuan” (Ibrani “manah” = penetapan, perhitungan, titah dan penugasan). Ikan besar sebagai mahkluk ciptaan Tuhan datang dari tempat tinggal dan persembunyiannya untuk menelan Yunus. Di dalam perut ikan, Tuhan telah merancang ada jenis ikan tertentu dimana manusia boleh tinggal tiga hari tiga malam lamanya. Sekalipun luas dan lebar perut ikan tempat Yunus bermalam tidak sama besar dengan kamar hotel, namun tempat ini menjadi tempat retreat yang cocok bagi Yunus, untuk menghayati dan menyesali secara mendalam makna pelariannya dari hadapan Tuhan. Katanya dalam Yunus 2:4 “Dan aku berkata: telah terusir aku dari hadapan mata-Mu. Mungkinkah aku memandang lagi bait-Mu yang kudus?” Di dalam perut ikan besar itu Yunus menyampaikan rasa ketidaklayakkannya berada di dalam belaian kasih sayang Allah.
Seringkali berada dalam tempat yang nyaman, enak dan aman seseorang menjadi lupa diri, tidak memiliki kepekaan, serta gampang terlena. Tapi justru saat berada dalam keadaan atau di tempat yang ekstrim, ia baru menyadari kebesaran dan kekuasaan serta kasih setia Allah. Orang Israel justru semakin mendalam keyakinan mereka akan kuasa dan kasih Allah, saat mereka terbuang selama 70 tahun di Babel. Masa-masa pembuangan ini menjadi masa retreat bagi orang Israel untuk melakukan evaluasi diri, dan refleksi kehidupan. Karena itu ada banyak tulisan-tulisan teologia yang dihasilkan di masa pembuangan ini.
Kisah retreat Yunus di perut ikan selama 3 hari dan 3 malam membuat Yunus melakukan evaluasi diri dan refleksi keterpanggilannya untuk pergi dengan semangat mengabarkan apa perintah Tuhan kepada kota Niniwe.
Sebagai keluarga Kristen perlu untuk melakukan retreat kehidupan, agar jangan nanti itu dilakukan di saat-saat hampir terlambat seperti Yunus. Retreat kehidupan diperlukan untuk mengevaluasi ketaatan keluarga dalam mengikut Tuhan Yesus. Amin.
Doa: Ya Tuhan tuntunlah kami agar senantiasa dapat memiliki waktu untuk melakukan retreat kehidupan dalam rangka kesetiaan mengikuti Tuhan Yesus. Amin.