Sesal Kemudian Tidak Ada Gunanya
Markus 6:26-29
Ada pepatah mengatakan “Penyesalan selalu datang terlambat” atau ada juga pepatah “Apalah daya nasi sudah menjadi bubur,” hal itu tidak salah. Kita bisa saja menyesali keputusan/perkataan yang salah di masa lalu, namun penyesalan tinggallah penyesalan. Masa lalu tidak bisa diulang. Baik maupun buruk, apa yang sudah terjadi akan tetap menjadi “jejak kehidupan” kita. Oleh karena itu, dalam setiap tindakan dan perkataan kita, pertimbangan dan kebijaksanaan adalah suatu hal yang sangat penting untuk kitamiliki. Jangan terburu-buru membuat keputusan, artinya pertimbangkan segala sesuatu secara matang. Secara manusia kita tidak mungkin terhindar sama sekali dari yang namanya penyesalan, namun dengan pertimbangan dan kebijaksanaan,setidaknya kita bisa meminimalisir kemungkinan terjadinya penyesalan.
Rencana Herodias berjalan sukses, ia menyalurkan dendamnya dengan memaksa suaminya untuk membunuh Yohanes Pembaptis. Bukankah Herodes baru saja menyatakan “mintalah apa saja yang kau sukai dan aku akan memberikan kepadamu ….. bahkan jika itu separuh dari kerajaanku”. Sumpah inilah yang membuat Herodes sedih dan menyesal. Ucapannya yang tidak dapat ditarik kembali. Ibarat sebuah anak panah jika dilepas tak akan mungkin ditarik kembali. Perangkap yang dibuat Herodias berhasil. Kepala Yohanes Pembaptis menjadi hadiah untuknya di atas sebuah talam.
Sebagai keluarga Kristen, kita tidak pernah luput dari melakukan kesalahan. Kadang kala rasa sesal itu begitu kuat mencengkram kita sehingga sepanjang hari kita tidak bisa melakukan hal lain. Belajar dari kisah di atas, maka kita dituntut untuk bertindak arif dan bijaksana, dalam menyikapi segala sesuatu agar kita tidak jatuh dalam penyesalan. Tidak ada kata terlambat untuk menyadari dan hidup dalam
pertobatan. Amin.
Doa: Terima kasih Tuhan Yesus untuk anugerah-Mu. Biarlah hikmat-Mu menjadi bagian dari kehidupan kami agar kami semakin bijaksana dalam menanggapi segala sesuatu termasuk dalam perkataan dan perbuatan kami, sehingga tidak ada penyesalan bagi kami. Amin.