Penderitaan Yesus
Yohanes 18:11b
Pedang Simon Petrus itu tidak mengurangi penderitaan Yesus, justru semakin memberatkan. Orang-orang Yahudi ber-maksud untuk mengadukan Yesus kepada Pilatus, bahwa Yesus adalah pemimpin pemberontak, dan pedang Simon Petrus itu dapat dipakai sebagai bukti untuk memperkuat pengaduan itu. Yesus dengan tegas mencela perbuatan Petrus itu. Disuruhnya ia menyarungkan pedangnya itu dan berkata: Bukankah aku harus minum cawan yang diberikan Bapa kepada-Ku? Yesus rela menemui maut. Simon Petrus sekali lagi hendak menghalangi Yesus untuk itu.
Yesus tetap rela berkorban untuk dunia ini dan mereka tidak boleh mengangkat senjata dunia atau cara duniawi untuk membela Yesus dan kerajaan-Nya. Rencana Penyelamatan Allah harus terlaksana di bumi, dimana Yesuslah yang menggenapi semua pengharapan bangsa Yahudi. Dalam kehidupan jemaat dan masyarakat kita sering berjumpa dengan orang-orang yang tersandung masalah. Terkadang ada dorongan dalam diri kita untuk membantu, mencarikan jalan keluar, namun yang terjadi sering bukan mencarikan jalan keluar, tetapi menjadikan mereka semakin pelik dan rumit.
Sebagai keluarga Kristen, kita diingatkan untuk senantiasa berhati-hati dan waspada dalam berpikir, berkata dan bertindak. Pikirkan dengan hikmat apa yang akan kita lakukan. Jangan kita melakukan sesuatu dengan tergesa-gesa atau dengan emosi tanpa berpikir dengan tenang, karena kita tak pernah tahu dampak apa yang akan kita alami jika kita bertindak atau mengambil keputusan dengan tidak menggunakan hikmat, sehingga dampak dari apa yang kita lakukan itu bisa merugikan diri kita sendiri dan orang lain. Jadilah pengikut Kristus yang selalu mengandalakan Kristus dalam menjalani kehidupan kita, dalam berpikir, berkata dan bertindak. Amin.
Doa: Ya Tuhan Yesus, mampukan kami agar dapat berpikir, berkata dan bertindak sesuai Firman-Mu, sehingga hidup kami benar-benar dapat menjadi saluran berkat bagi sesama kami yang membutuhkan pertolongan. Amin.