API PL MEMBINASAKAN, AP1 PB MENYELAMATKAN?
Ibrani 12:29
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Jika ucapan syukur dan ibadah kepada Allah dilakukan dengan cara yang tidak berkenan, maka “Allah adalah api yang menghanguskan.” Menghanguskan artinya penghukuman. Memang secara substantif api adalah panas yang dapat membakar, menghanguskan dan memancarkan cahaya menerangi juga menghangatkan dan sebagainya. Jadi api memiliki dua makna. Allah sebagai api yang menghanguskan dapat berarti positif dan negatif. Secara negatif berarti penghukuman, penghancuran, pemberangusan, pembumihangusan dan lain sebagainya. Secara positif berarti pemumian, perbaikan, dapat juga untuk memasak, menerangi kegelapan dan menghangatkan tubuh.
Dalam Perjanjian Lama, Allah digambarkan sebagai api yang negatif; cemburu, marah, murka terhadap dosa. Dalam bahasa di kalangan teolog disebut hukum deotronomi, yaitu gigi ganti gigi, mata ganti mata, dosa dihukum mati. Akan tetapi dalam Perjanjian Baru, Allah digambarkan sebagai api yang positif; Allah penuh kasih karunia, pengampunan, penebusan dan membebaskan serta memerdekakan dari perhambaan dosa.
“Tetapi sekarang, setelah kamu dimerdekakan dari dosa dan setelah kamu menjadi hamba Allah, kamu beroleh buah yang membawa kamu kepada pengudusan dan sebagai kesudahannya ialah hidup yang kekal. Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.” (Roma 6:22-23) Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Api Perjanjian Baru memumikan, memerdekakan, membebaskan dan menyelamatkan, tetapi orang Kristen diingatkan, “Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih.”(Galatia 5:13) Kendati api Perjanjian Baru adalah kasih karunia yang menebus dosa manusia, namun bukan berarti kita dapat mempergunakannya untuk melakukan apa saja sebebasbebasnya. Dan terbebas dari ancaman penghakiman dan penghukuman.
Yesus Kristus berkata, “Bukan setiap orang yang berseru Kepadaku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapaku yang di Sorga” (Mat. :21). Bukan setiap orang yang tekun berdoa, rajin beribadah, bersyukur dan memuji Tuhan, akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Hal ini tidak cukup atau baru setengah jalan. Jika tidak berperilaku menjauhi dosa tetap api yang penuh kasih karunia itu akan menghanguskan. Kasih karunia adalah peluang. Tergantung kita mau menggunakannya atau tidak. Kasih karunia membutuhkan response. Kasih karunia adalah hadiah yang diberikan cuma-cuma. Hadiah itu akan berguna dan bermanfaat jika kita menerima, menggunakan dan melakukannya.
Allah adalah api yang menghanguskan segala dosa dan ketidakmumian. Oleh karena itu, kita harus hidup dalam kesucian dan ketulusan bagi Dia. Waktu ini adalah era Kasih Karunia yang meminta manusia bertobat dan hidup berjalan di jalan-Nya. Marilah saudara, Yesus Kristus menunggumu selagi masih ada waktu. Amin.
Doa: Ya Yesus Kristus Tuhan dan Juruselamat kami. Terima kasih karena kasih-Mu tidak menghanguskan dan mematikan, tetapi memurnikan dan menyelamatkan. Engkau menghendaki kami hidup kudus bebas dari dosa. Untuk itu kami berjuang memelihara kasih karunia-Mu. Tolonglah jaga dan pelihara keyakinan dan sikap hidup kami ini. Amin.