Ketulusan Sebagai Dasar Hidup
Filemon 1:20-22
Ketulusan dalam menerima keberadaan orang lain adalah salah satu hal yang mendasar dalam kehidupan ini. Ketulusan tidak pernah mengharap balasan atau imbalan atas semua yang telah dilakukan. Ketulusan tersebut muncul dari dalam lubuk hati yang paling dalam. Dengan ketulusan bisa
membuat kita menerima segala sesuatu apa adanya. Orang yang benar-benar tulus biasanya tidak akan peduli dengan keadaan diri sendiri.
Paulus telah meminta Filemon menerima Onesimus seolah-olah menerima dirinya. Namun ia sekali-kali tidak memanfaatkan hubungan yang ada untuk kepentingan ini. Paulus ingin agar di dalam menerima kembali Onesimus, Filemon melakukannya dengan tulus hati. Jadi bagi Paulus, ketulusan merupakan dasar utama dalam penerimaan satu dengan yang lain antar pribadi. Paulus sungguh yakin dan selalu berpikir baik tentang Filemon, maka Paulus berharap ada penerimaan kembali yang tulus dari Filemon terhadap Onesimus.
Keluarga yang dikasihi Tuhan Yesus, ketulusan mencerminkan jiwa seseorang yang berhati mulia. Ketulusan yang berasal dari dalam hati adalah sebuah permata yang bersinar dari dalam hati. Ketika ketulusan dipertanyakan, di saat itulah kesungguhan harus dibuktikan, bukan dengan ucapan melainkan oleh tindakan. Saat ketulusan bersandar dalam jiwa, cinta dan kasih itu pasti akan jauh lebih sempurna. Untuk itu dalam perjalanan iman dan kehidupan maka seharusnya kita melakukan sesuatu dengan tulus bukan karena terpaksa. Karena itu hiduplah dalam ketulusan hati yang Tuhan telah berikan bagi kita, dan buat semua orang menyadari bahwa tanpa adanya ketulusan maka hidup takkan indah dan akan penuh dengan paksaan. Amin.
Doa: Bapa Surgawi ajar kami untuk melakukan sesuatu dengan tulus dan buat kami menyadari bahwa ketulusan menjadi salah satu dasar hidup orang percaya, dan sertailah hidup kami ini sehingga layak untuk menerima kasih yang tulus dari Tuhan untuk sekarang dan sampai selama-lamanya.
Amin.