Yesus Mati Secara Terhina Bersama para Penjahat
Lukas 23:32
Hukuman mati dengan disalibkan adalah hukuman yang terhina. Di mata orang Yahudi kematian disalib bukan hanya hinaan, melainkan kutukan dari Allah. Namun mengapa gereja sepanjang masa tidak malu mengakui bahwa Yesus mati secara terhina dan terkutuk, karena yang seharusnya mendapatkan kutukan itu adalah kita sendiri.
Yesus tidak di hukum mati sendiri, Alkitab mencatat ada, “dua penjahat untuk dihukum mati bersama-sama dengan Dia.” Siapa mereka? Jelas para penjahat. Untuk itu, kematian-Nya “akan terhitung di antara penjahat-penjahat” (Lukas 22;37). Padahal Dia tidak melakukan kejahatan, yang harus dihukum adalah yang bersalah seperti dua penjahat itu. Injil Lukas di ayat selanjutnya diceritakan percakapan antara Yesus dan dua orang penjahat. Penjahat yang satu menantang Yesus, “Bukankah Engkau adalah Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!” (ayat 39) Tapi, seorang penjahat lainnya meminta, “Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja” (ayat 42). Kini, hanya ada dua pilihan di sebelum kita dijemput kematian memperoleh anugerah ataukah kehilangan anugerah Allah.
Sebagai keluarga Kristen, marilah kita merelakan diri kita untuk menerima anugerah Allah sebagaimana Yesus telah mengubah kepastian kematian di salib menjadi anugerah yang berlimpah bagi kita. Amin.
Doa: Tuhan Yesus, terima kasih Engkau mati secara terhina bagi kami yang seharusnya kami menanggung hinaan itu. Anugerah-Mu yang menyelamatkan kami. Amin.