Jadilah Pembuat Sejarah
2 Tawarikh 27:7-9
Setiap orang pasti berkeinginan mengukir karya dan prestasi yang membanggakan. Tentunya tidak hanya bermanfaat bagi dirinya sendiri melainkan juga bagi mereka yang di sekitarnya.
Bacaan kita hari ini menceritakan mengenai riwayat hidup raja Yotam. Di masa pemerintahannya, ia membangun berbagai sarana dan prasarana yang mendatangkan keamanan dan kesejahteraan rakyatnya.
Usia Yotam tergolong singkat, namun di usia produktifnya, ia mencatat sejarah (history maker) dengan karya dan prestasi yang membanggakan. Ia dipuji karena cara hidupnya yang melebihi ayahnya. Akhir kehidupannya juga sangat menarik, ia dimakamkan di kuburan nenek moyangnya, di kota Daud. Hidup dan matinya memuliakan nama Tuhan.
Bagaimana dengan kita? Belajar dari raja Yotam, ternyata orang dapat berkarya dan mengukir prestasi tidak ditentukan lamanya usia hidup. Ketika kesempatan termaknai dengan baik niscaya kita dapat melakukan hal-hal yang produktif. Sayangnya banyak orang tidak memberdayakan dirinya seharusnya di waktu hidupnya melakukan hal-hal yang produktif untuk kepentingan banyak orang justru melakukan hal-hal yang destruktif atau merusak dirinya dan orang lain, seperti, mabuk-mabukan, seks bebas, korupsi, narkoba dan lain sebagainya.
Bacaan ini memotivasi kita untuk memaknai waktu hidup dengan baik. Belum ada kata terlambat kalau kita bertekad untuk menorehkan karya dan prestasi yang terbaik. Jika selama ini kita menyia-nyiakan waktu kita dengan melakukan hal yang kurang terpuji, maka ini saatnya kita berbenah diri supaya dapat mencatat sejarah hidup yang baik. Bukan untuk membanggakan diri atau mencari pujian agar nama kita tercatat di dalam Guinness World Records (rekor dunia) melainkan untuk memuliakan nama Tuhan dan membanggakan orang tua yang telah berjuang bagi kita. Marilah kita menjadi pribadi yang memuliakan nama Tuhan di usia hidup yang singkat ini. Amin.
Doa: Ya Tuhan, terima kasih untuk firman-Mu supaya kami dapat memaknai hidup dengan prestasi dan karya yang memuliakan nama-Mu. Amin.