Kepentingan Mengalahkan Kebenaran
Markus 15:12-15
Shalom, keluarga kebanggaanku. Puji syukur kepada Tuhan Yesus, untuk saat indah berada di hadirat-Nya. Memulai perenungan Firman Tuhan ini, ada satu pertanyaan bagi kita, yaitu: ‘bagaimana perasaan kita saat tahu bahwa orang benar dan tidak bersalah dihukum?’
Gubernur Pilatus sadar dan sangat tahu bahwa Yesus yang ada dalam pusaran pengadilannya adalah orang benar dan tidak bersalah, tetapi ia tidak sepenuh hati membela Yesus. Kepentingan politik dan kuasa jabatan telah membelenggu dia, sehingga tidak dapat menyuarakan kebenaran. Kemurahan hatinya hanya sebuah topeng, yang membungkus niat dan motivasi bawah sadarnya untuk menyenangkan orang banyak, lalu mengorbankan Yesus yang benar dan tidak bersalah.
Jabatan gubernur adalah sebuah prestise, yang menyebabkan Pilatus takut kehilangan kuasa dan jabatan
tersebut. Itu sebabnya saat ia berada dalam pilihan untuk membebaskan Yesus atau Barabas, maka yang ia ikuti adalah suara teriakan orang banyak dan mengabaikan suara hati nuraninya yang membenarkan Yesus. Walau ia tahu bahwa Yesus adalah orang benar dan tidak bersalah, tetapi ia tidak sepenuh hati membela Yesus. Kepentingan politik dan kuasa jabatan telah membelenggu dia, sehingga tidak dapat
menyuarakan kebenaran. Kemurahan hatinya hanyalah sebuah topeng, yang membungkus niat dan motivasi bawah sadarnya untuk menyenangkan orang banyak, lalu mengorbankan orang benar dan tidak bersalah.
Pilatus yang punya otoritas untuk memberi keputusan siapa yang akan dibebaskan, justru mengabaikan hak prerogative itu dan ia lebih mengikuti teriakan orang-orang yang berpihak pada orang jahat, demi langgengnya sebuah kedudukan. Demi kepentingan Pilatus tega menyalibkan kebenaran.
Keluarga yang ku sayangi, belajar dari bagian Alkitab ini, marilah kita menjadikan Yesus sebagai model yang menjadi teladan untuk menyatakan kebenaran, melalui sikap hidup kita yang berkenan kepada-Nya. Baiklah kita menghindar dari sikap menyenangkan yang salah dan mengorbankan yang benar, serta janganlah kita memiliki motivasi yang tidak tulus dalam menolong orang lain. jangan kita dibelenggu oleh
kuasa dan jabatan, yang dapat membuat kita bertindak tidak benar dan mempermalukan Tuhan. Tuhan Yesus kiranya menolong kita untuk menyuarakan kebenaran. Amin.
Doa: Ya Tuhan, jadikanlah kami pribadi dan keluarga yang selalu melihat dan melakukan teladan-Mu, dalam menghadirkan kebenaran di setiap langkah hidup kami. Amin.